Ragamutama.com – Dani Pedrosa, mantan pembalap yang kini berperan sebagai test rider untuk KTM, turut mengomentari dinamika yang dialami Francesco Bagnaia di MotoGP.
Francesco Bagnaia saat ini sedang menghadapi tantangan yang cukup signifikan.
Juara dunia dua kali ini, yang diharapkan mampu menunjukkan performa kompetitif sepanjang musim, justru mengalami kesulitan di lintasan.
Meskipun Bagnaia berhasil meraih kemenangan di MotoGP Amerika dan tiga podium di MotoGP Thailand, Qatar, dan Spanyol,
ia tampak belum sepenuhnya menyatu dengan motornya, terutama jika dibandingkan dengan rekan setimnya, Marc Marquez, yang beradaptasi dengan sangat baik.
Banyak pengamat dan penggemar yang bertanya-tanya, mencoba mencari tahu akar permasalahan yang dihadapi Bagnaia.
Mengapa murid Valentino Rossi ini belum bisa menampilkan performa sebaik yang diharapkan?
Menanggapi situasi ini, Dani Pedrosa memberikan analisisnya.
Menurut Pedrosa, tekanan psikologis menjadi beban yang cukup berat bagi Bagnaia.
Meski Unggul di Hari Sabtu, Marc Marquez Lebih Termotivasi di Hari Minggu
Pedrosa berpendapat bahwa keputusan Ducati untuk merekrut Marc Marquez sebagai rekan satu tim Bagnaia memiliki dampak psikologis yang signifikan.
“Ada dua faktor utama, yaitu psikologis dan sorotan media,” ujarnya.
“Segala konsekuensi yang muncul akibat keputusan Ducati memilihnya (Marc Marquez) menciptakan atmosfer persaingan di garasi, di mana Anda memiliki dua pembalap papan atas,” jelas Pedrosa.
Terlebih lagi, keberhasilan Marquez dalam beradaptasi dengan cepat dan meraih hasil balap yang memuaskan menempatkan Bagnaia dalam situasi yang kurang menguntungkan di dalam tim.
“Pecco mendapati dirinya dalam situasi yang tidak nyaman, mungkin berpikir, ‘Mengapa saya harus bersaing dengan Marc sekarang?’ Hal ini tentu tidak mudah untuk diterima.”
“Namun, seiring berjalannya waktu, ketika Marc mulai mencatatkan waktu lap tercepat, meraih posisi terdepan, dan memenangkan balapan, muncul pertanyaan, ‘Bagaimana dia melakukannya? Mengapa dia bisa, dan mengapa saya tidak bisa?'”
“Dan kemudian, mungkin, fokus Anda sedikit teralihkan, dan Anda mulai mencari tahu bagaimana Marc melakukannya,” tambahnya.
Menurut Pedrosa, Marc Marquez dan Francesco Bagnaia memiliki gaya balap yang berbeda.
Fabio Quartararo Gagal di MotoGP Prancis, Massimo Meregalli Berkomentar
Marquez mampu beradaptasi dengan berbagai jenis motor, sementara Bagnaia membutuhkan motor yang disetel secara spesifik sesuai dengan preferensinya.
Terlepas dari faktor setelan motor atau aspek teknis lainnya, Pedrosa berpendapat bahwa keputusan Ducati untuk merekrut Marquez menjadi sumber tekanan bagi Bagnaia.
“Marc dan Pecco memiliki gaya yang sangat berbeda.”
“Marc adalah tipe pembalap yang bisa menggunakan motor dengan berbagai konfigurasi suspensi dan tetap mencatatkan waktu lap yang kompetitif.”
“Di sisi lain, Pecco membutuhkan motor yang disetel secara presisi sesuai dengan kebutuhannya.
“Jika ada perubahan signifikan, ia mungkin tidak akan secepat biasanya atau mengalami kesulitan dalam menemukan ritme yang tepat.”
“Namun, saya rasa Pecco lebih terpengaruh oleh keputusan Ducati untuk menempatkan Marc di garasi yang sama,” pungkasnya.