Ragamutama.com – , Jakarta – Jonatan Christie, pebulu tangkis tunggal putra kebanggaan Indonesia, mengumumkan keputusannya untuk mengakhiri masa baktinya di pemusatan latihan nasional (Pelatnas) PBSI Cipayung setelah 12 tahun berkarya. Keputusan penting ini diungkapkan langsung oleh Jonatan di Pelatnas PBSI Cipayung pada Kamis, 15 Mei 2025. “Keputusan ini bukanlah keputusan yang mudah. Sudah saya pertimbangkan selama beberapa bulan terakhir,” ujarnya.
Pemain yang akrab disapa Jojo ini menjelaskan bahwa keinginan untuk keluar dari Pelatnas Cipayung muncul setelah ia merasa tidak mencapai target yang ditetapkan dalam ajang Olimpiade 2024. “Saat itu, semua pihak, termasuk saya dan keluarga, telah berkomitmen dan memberikan yang terbaik untuk mempersiapkan diri menuju Olimpiade. Namun, hasilnya kurang memuaskan, dan saya pribadi merasa sedikit kecewa,” ungkapnya.
Pada Olimpiade 2024 Paris, Jonatan harus menerima kenyataan pahit tersingkir dari fase grup setelah dikalahkan oleh wakil India, Lakshya Sen. Kegagalan tersebut sempat membuatnya berpikir untuk mengakhiri kariernya di usia yang relatif muda, 26 tahun. “Sempat terpikir untuk berhenti total dari dunia bulu tangkis,” kenangnya.
Setelah Olimpiade, Jonatan mengaku melakukan serangkaian diskusi mendalam dengan pelatih, keluarga, dan orang-orang terdekatnya mengenai masa depannya di dunia bulu tangkis. Dari diskusi tersebut, muncul opsi lain selain pensiun. “Dengan pertimbangan yang matang dan diskusi bersama keluarga, saya memutuskan untuk mencoba bermain sebagai pemain profesional. Saya memberanikan diri untuk menyampaikan keinginan ini kepada pihak PBSI,” jelasnya.
Dengan keputusannya untuk menjadi pemain profesional, Jonatan secara otomatis keluar dari Pelatnas PBSI Cipayung. “Sebagai seorang suami dan ayah, dengan jarak yang cukup jauh antara rumah dan Pelatnas, saya memberanikan diri untuk menyampaikan permohonan dan keinginan menjadi pemain profesional kepada pihak PBSI sejak tahun lalu,” kata Jojo.
Peraih gelar juara All England 2024 BWF Super 1000 ini menegaskan bahwa dirinya telah bersepakat dengan PBSI untuk tetap berada di Pelatnas hingga turnamen Sudirman Cup. “Namun, baik di dalam maupun di luar Pelatnas, saya akan tetap membawa nama Indonesia dan berada di bawah naungan PBSI,” tegasnya.
Wakil Ketua Umum I PBSI, Taufik Hidayat, menyatakan bahwa Indonesia sedang dalam proses transformasi menuju sistem pembinaan yang lebih adaptif, fleksibel, namun tetap terukur dan bertanggung jawab. “Di mana pun Jojo dan Chico berada, semangat mereka tetap merah putih untuk Indonesia. Saya yakin Jonatan dan Chico memiliki tujuan yang sama sejak awal, yaitu memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara ini, untuk Indonesia,” kata Taufik.
Pilihan Editor: Fajar / Rian Susah Payah Lolos ke Perempat Final Thailand Open 2025
