Ragamutama.com – JAKARTA — Ada berbagai alasan pribadi dan pertimbangan karier yang mendorong pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, untuk memilih keluar dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI di Cipayung, Jakarta. Jonatan mengungkapkan bahwa keputusan ini telah dipikirkannya secara matang, terutama setelah pengalamannya di Olimpiade Paris 2024, yang menjadi momen refleksi penting dalam perjalanan kariernya.
“Saya ingin sedikit berbagi cerita, sebenarnya ide ini muncul setelah Olimpiade Paris. Kami semua sudah berupaya dan berkomitmen semaksimal mungkin, namun hasil akhirnya belum sesuai dengan yang diharapkan. Secara pribadi, saya merasa cukup kecewa,” ungkap Jonatan dalam konferensi pers yang diadakan di Pelatnas PBSI, Kamis (15/5/2025).
Kekecewaan mendalam tersebut sempat membuatnya mempertimbangkan untuk mengakhiri kariernya di dunia bulu tangkis. Akan tetapi, setelah berdiskusi dengan para pelatih, keluarga, dan orang-orang terdekatnya, Jonatan memutuskan untuk terus melanjutkan kariernya dengan menerapkan pendekatan yang berbeda.
Selanjutnya, ia mengajukan permohonan kepada PBSI untuk menjalani model latihan profesional yang berbasis di klub sejak akhir tahun lalu. Setelah melalui serangkaian diskusi, PBSI dan Jonatan sepakat bahwa Piala Sudirman 2025 akan menjadi turnamen terakhirnya sebagai bagian dari Pelatnas Cipayung.
“Jarak antara rumah saya dan Cipayung cukup signifikan dan membutuhkan adaptasi. Saya memberanikan diri untuk menyampaikan keinginan saya menjadi pemain profesional,” jelas Jonatan.
Dia pun menegaskan bahwa perbedaan hanya terletak pada lokasi latihannya saja. “Di mana pun saya berlatih, saya akan selalu membawa nama Indonesia,” tegas Jonatan.
Tak lupa, ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PBSI atas penerimaan dan dukungan terhadap keputusannya. Ia juga berharap kolaborasi yang baik dengan PBSI dapat terus berlanjut demi kemajuan prestasi bulu tangkis Indonesia.
Selain Jonatan, atlet tunggal putra lainnya, yaitu Chico Aura Dwi Wardoyo, juga mengambil keputusan serupa.
Meskipun memutuskan untuk tidak lagi berlatih di Pelatnas PBSI Cipayung, Jonatan Christie memastikan bahwa ia tetap menargetkan Olimpiade Los Angeles 2028. “Semangat dalam diri saya masih membara untuk terus meraih prestasi. Target untuk tampil di Olimpiade Los Angeles 2028 masih ada, dan saya tidak punya niat sedikit pun untuk bersantai di luar pelatnas,” kata Jonatan dengan penuh semangat.
Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, menyampaikan bahwa keputusan Jonatan dan Chico bukanlah sebuah perpisahan antara PBSI dan kedua pemain.
“Ini bukanlah perpisahan, melainkan sebuah bentuk kolaborasi. Model seperti ini sudah umum diterapkan di negara-negara besar, dan Indonesia saat ini juga sedang bergerak menuju sistem pembinaan yang lebih adaptif dan fleksibel,” terang Taufik.
PBSI, lanjutnya, akan tetap memberikan dukungan dan koordinasi teknis kepada Jonatan dan Chico, yang akan terus memperkuat tim nasional dalam berbagai ajang internasional.