Begini Cara TNI Lumpuhkan 18 Anggota OPM di Intan Jaya Papua

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 16 Mei 2025 - 13:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengklaim berhasil melumpuhkan 18 anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dalam sebuah operasi militer yang berlangsung di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, pada Rabu, 14 Mei 2025.

Pilihan Editor:Usaha PPP Kembali ke Senayan Lewat Seleksi Ketua Umum

Aksi tersebut digelar oleh Satuan Tugas (Satgas) Habema TNI sejak pukul 04.00 hingga 05.00 WIT, dengan fokus pada lima kampung yaitu Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba.

Menurut Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayor Jenderal Kristomei Sianturi, operasi ini dilakukan sebagai upaya melindungi warga Papua dari ancaman kelompok bersenjata.

“TNI hadir bukan untuk menakut-nakuti rakyat, tetapi untuk melindungi mereka dari kekerasan dan intimidasi yang dilakukan kelompok bersenjata. Operasi ini dilakukan secara terukur, profesional, dan mengutamakan keselamatan warga sipil. Kami tidak akan membiarkan rakyat Papua hidup dalam ketakutan di tanah kelahirannya,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 15 Mei 2025.

TNI menyampaikan bahwa operasi gabungan tersebut berhasil mensterilkan wilayah Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning dari kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.

Dari hasil operasi, diamankan sejumlah barang bukti seperti senjata AK-47, senjata rakitan, amunisi, busur panah, bendera Bintang Kejora, dan alat komunikasi. Seluruh personel TNI dilaporkan dalam kondisi aman dan lengkap.

Baca Juga :  Presiden Prancis Kunjungi Indonesia: Fakta Mengejutkan Terungkap

Adapun operasi ini dilakukan menyusul tindakan kelompok separatis yang diduga memanipulasi kedatangan TNI yang sebenarnya bertujuan memberikan layanan kesehatan, pendidikan, serta mendukung pembangunan infrastruktur jalan menuju Hitadipa. TNI menuding OPM menjadikan warga sipil sebagai tameng serta menyebarkan narasi menyesatkan yang menciptakan ketakutan di tengah masyarakat.

Kepala Suku Kampung Sugapa, Melianus Wandegau, menyatakan masyarakat telah disesatkan oleh propaganda kelompok separatis tersebut. “Kami dijanjikan kesejahteraan oleh mereka (OPM), namun kenyataannya kami hanya dijadikan alat dan pelindung dari serangan. Warga dijadikan tameng untuk melawan TNI,” ujarnya.

OPM Tuding TNI Memasang Bom

Di sisi lain, OPM menuding sejumlah anggotanya tewas dan terluka akibat ledakan bom yang mereka klaim dipasang militer Indonesia pada jenazah rekan mereka di Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua Tengah.

“Telah terjadi kontak senjata antara pasukan TPNPB dengan militer pemerintah Indonesia di Distrik Hitadipa pada hari Selasa, 13 Mei 2025 sekitar pukul 05.00 pagi yang mengakibatkan seorang anggota TPNPB gugur di medan perang dan jasad korban dipasang ranjau bom oleh aparat militer pemerintah Indonesia,” ujar juru bicara TPNPB Sebby Sambom dalam siaran pers, Kamis, 15 Mei 2025

Menurut Sebby, bom tersebut meledak saat rekan-rekan korban mencoba mengevakuasi jjenazah “Setelah mendengar anggota TPNPB gugur, pasukan TPNPB langsung melakukan evakuasi korban, saat evakuasi ranjau bom yang dipasang meledak mengakibatkan dua anggota TPNPB gugur dan dua anggota lainnya luka-luka akibat terkena serpihan bom di Intan Jaya,” ucapnya.

Baca Juga :  Prabowo Akan Bertemu Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan PM Paetongtarn

Kejadian itu membuat sejumlah anggota OPM tewas. Mereka adalah Gus Kogoya, Notopinus Lawiya, dan Kanis Kogoya. Sedangkan Tinus Wonda dan Dnu-Dnu Mirip mengalami luka-luka. “Yang luka-luka saat ini sedang berada di markas TPNPB untuk menjalani perawatan medis,” tutur Sebby.

TPNPB juga menuduh aparat melakukan penembakan secara brutal terhadap warga sipil di beberapa kampung sebelum terjadi baku tembak. Insiden itu disebut terjadi sekitar pukul 04.00 dini hari di wilayah Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba. Menurut OPM, serangan dilakukan saat warga masih terlelap dalam tidurnya.

Sebby Sambom menyebut bahwa salah satu korban dalam peristiwa tersebut adalah Junite Zanambani yang terkena tembakan di bagian lengan, sementara anaknya, Minus Yegeseni, mengalami luka tembak di telinga. “Sementara Nopen Wandagau ditembak bagian tangan dan satu orang lainnya juga ditembak dan korban penembakan tersebut telah dievakuasi ke sebuah rumah Klasis di Hitadipa.”

Tempo mencoba mengonfirmasi kepada kepada Kristomei terkait penggunaan taktik ranjau atau bahan peledak yang ditanam di sekitar jenazah serta penembakan yang melibatkan warga sipil, namun hingga berita ini ditulis, belum ada respons.

Dani Iswara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Berita Terkait

Impor Pertanian AS: Trump Klaim RI Setuju, Pengamat Wanti-Wanti
Prabowo Telepon Trump: Tarif Impor Dibahas, Era Baru Ekonomi?
HUT RI ke-80: Istana Pilih Jakarta, IKN Belum Jadi Lokasi Upacara!
Akhirnya! Trump Turunkan Tarif Impor Produk Indonesia ke AS Jadi 19 Persen, Tapi Indonesia Wajib Beli 50 Pesawat Boeing
Aria Bima: PDIP Bakal Sampaikan Sikap soal Pemisahan Pemilu Lusa
Eks Stafsus Nadiem, Jurist Tan, Jadi DPO Kejagung
Prabowo Ungkap Dukungan Prancis: Solusi Dua Negara Israel-Palestina!
Puan Maharani Geram: Beras Oplosan Harus Ditindaklanjuti!

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 23:29 WIB

Impor Pertanian AS: Trump Klaim RI Setuju, Pengamat Wanti-Wanti

Rabu, 16 Juli 2025 - 17:04 WIB

Prabowo Telepon Trump: Tarif Impor Dibahas, Era Baru Ekonomi?

Rabu, 16 Juli 2025 - 16:52 WIB

HUT RI ke-80: Istana Pilih Jakarta, IKN Belum Jadi Lokasi Upacara!

Rabu, 16 Juli 2025 - 09:34 WIB

Akhirnya! Trump Turunkan Tarif Impor Produk Indonesia ke AS Jadi 19 Persen, Tapi Indonesia Wajib Beli 50 Pesawat Boeing

Rabu, 16 Juli 2025 - 05:59 WIB

Aria Bima: PDIP Bakal Sampaikan Sikap soal Pemisahan Pemilu Lusa

Berita Terbaru

travel

5 Resor Terbaik Asia 2025 yang Ada di Indonesia

Kamis, 17 Jul 2025 - 05:41 WIB

Society Culture And History

Menara Kudus: Pesona Arsitektur & Perpaduan Budaya Jawa-Islam

Kamis, 17 Jul 2025 - 05:35 WIB