Danantara Ekspansi: PM Albanese Buka Peluang Investasi di Australia

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 15 Mei 2025 - 18:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Sebuah undangan istimewa dilayangkan Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese, kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Albanese mengundang Danantara untuk menyelenggarakan serangkaian presentasi atau roadshow investasi di Australia, yang dijuluki “Negeri Kanguru”.

Undangan tersebut secara resmi disampaikan oleh PM Albanese selama kunjungan kenegaraannya ke Indonesia pada hari Kamis, 15 Mei 2025. Informasi ini diperoleh dari siaran pers yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Australia di Jakarta.

Selain mengundang, Albanese juga menyatakan dukungannya agar Danantara dapat berpartisipasi aktif dalam Forum of Sovereign Wealth Funds, sebuah forum internasional bergengsi.

Undangan dan dukungan ini mencerminkan komitmen kuat Australia untuk mempererat kemitraan strategis dengan Indonesia dan mendukung prioritas-prioritas pembangunan di dalam negeri.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Australia juga mengalokasikan dana sebesar 100 juta dollar Australia, setara dengan sekitar Rp 1 triliun, untuk memperkuat sistem kesehatan di Indonesia.

Dana ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kemampuan Indonesia dalam pencegahan, deteksi dini, dan penanganan penyakit menular, baik pada manusia maupun hewan.

Selain itu, Australia juga mengucurkan dana sebesar 50 juta dollar AS untuk Dana Infrastruktur Hijau yang berada di bawah payung Kemitraan Iklim dan Infrastruktur Australia-Indonesia atau yang dikenal dengan KINETIK.

Baca Juga :  Mengapa Prabowo Tawarkan Koalisi Permanen ke KIM Plus?

Program ini bertujuan untuk mendorong dan memberikan insentif bagi investasi dalam proyek-proyek infrastruktur hijau dan energi bersih di seluruh Indonesia.

Australia juga memberikan dukungan terhadap program Sekolah Garuda Indonesia melalui penyediaan 10 beasiswa bagi para siswa untuk melanjutkan studi Magister Pendidikan di universitas-universitas ternama di Australia.

“Kedua negara kita terus menerus berinvestasi satu sama lain melalui hubungan perdagangan yang kokoh, menciptakan peluang ekonomi baru, dan memperkuat ikatan persahabatan di antara kita,” kata Albanese.

Dia menyatakan kebanggaannya atas hubungan baik yang terjalin dengan Indonesia dan berharap agar persahabatan ini dapat terus berkembang dan semakin erat di masa depan.

“Saya menantikan untuk dapat bekerja sama secara erat dengan Presiden Prabowo Subianto dalam mencapai prioritas-prioritas bersama negara kita,” ujar Albanese.

OECD dan CPTPP

Albanese juga memberikan jaminan penuh bahwa Australia akan mendukung penuh upaya Indonesia untuk bergabung dengan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) serta perjanjian perdagangan bebas Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

“Saya jamin, Bapak Presiden (Prabowo), Australia mendukung sepenuhnya upaya Anda untuk bergabung dengan OECD, serta aksesi (negara Anda) ke CPTPP,” tegas Albanese.

Baca Juga :  Bobby Nasution Menunggu Petunjuk Prabowo soal Jabatan di Gerindra

Albanese menekankan bahwa Indonesia adalah kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.

Negara ini, lanjutnya, merupakan pusat pertumbuhan yang signifikan, mengingat Indonesia memiliki populasi terbesar keempat di dunia.

Indonesia diproyeksikan akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar kelima di dunia dalam satu dekade mendatang.

Terlebih lagi, kedua negara telah merasakan manfaat signifikan dari kerangka kerja sama yang telah terjalin selama ini.

Kunjungan Albanese ke Indonesia ini merupakan kunjungan keempatnya sebagai Perdana Menteri dan yang pertama sejak ia kembali dilantik sebagai PM pada hari Selasa, 13 Mei 2025.

Agenda kunjungan tersebut mencakup pembicaraan tête-à-tête serta pertemuan bilateral. Sejumlah kesepakatan penting telah disepakati oleh kedua negara untuk melanjutkan kerja sama strategis yang telah terjalin.

Dalam bidang pertahanan, misalnya, kedua negara berkomitmen untuk menyelesaikan proses ratifikasi perjanjian kerja sama pertahanan yang telah disepakati pada tahun sebelumnya.

Kedua negara juga akan terus menjajaki potensi untuk memperbaiki dan meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan.

Berita Terkait

Gibran Batal Berkantor di Papua? Alasan Sebenarnya Terungkap!
Panglima TNI soal Mayjen Ahmad Rizal Ditunjuk Menjadi Dirut Bulog: Sedang Proses Pensiun Dini
TNI Klaim Penunjukkan Ahmad Rizal sebagai Dirut Bulog Sesuai Prosedur
Arya Daru Pangayunan: Fakta di Balik Kematian Diplomat di Kos
Bahlil Kritik Keras Dirjen Listrik, Usai Sentil Dirut PLN
Hikmahanto Desak Pembatalan Negosiasi Ekonomi Indonesia-AS: Ada Apa?
Hasan Nasbi: Kerja di Luar Negeri Itu Merantau? Ini Kata Pengamat!
Trump Ancam Prabowo Soal Tarif: Perang Dagang AS Mengintai?

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 22:16 WIB

Gibran Batal Berkantor di Papua? Alasan Sebenarnya Terungkap!

Kamis, 10 Juli 2025 - 12:41 WIB

Panglima TNI soal Mayjen Ahmad Rizal Ditunjuk Menjadi Dirut Bulog: Sedang Proses Pensiun Dini

Kamis, 10 Juli 2025 - 07:47 WIB

TNI Klaim Penunjukkan Ahmad Rizal sebagai Dirut Bulog Sesuai Prosedur

Rabu, 9 Juli 2025 - 18:52 WIB

Arya Daru Pangayunan: Fakta di Balik Kematian Diplomat di Kos

Rabu, 9 Juli 2025 - 17:41 WIB

Bahlil Kritik Keras Dirjen Listrik, Usai Sentil Dirut PLN

Berita Terbaru

entertainment

Just Once: Mini Album Romantis, Eksperimen Musik yang Menyentuh Hati

Jumat, 11 Jul 2025 - 03:28 WIB

sports

Oxford United Libas Arema: Fisik Jadi Kunci Kemenangan!

Jumat, 11 Jul 2025 - 03:16 WIB

entertainment

Superman 2025: Bocoran Sinopsis & Daftar Pemeran Terbaru!

Jumat, 11 Jul 2025 - 02:58 WIB

technology

AI Writer: 10 Prompt Ampuh dari Dosen UBSI, Artikel Jadi!

Jumat, 11 Jul 2025 - 02:47 WIB

entertainment

Superman 2025: Daftar Cameo Terungkap! Supergirl Debut?

Jumat, 11 Jul 2025 - 02:34 WIB