Ragamutama.com JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dijadwalkan untuk melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari Jumat (16/5) esok. Menjelang pelaksanaan RUPS tersebut, pergerakan saham BRIS menunjukkan tren penguatan yang cukup menjanjikan.
Hingga penutupan perdagangan pada hari Kamis (15/5), saham BRIS tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,35% dari harga penutupan sebelumnya, mencapai Rp 2.900 per saham. Bahkan, jika dilihat dalam rentang waktu satu minggu terakhir, saham BRIS telah melonjak signifikan sebesar 6,29%.
Wajar saja, RUPST kali ini menghadirkan beberapa agenda penting yang diprediksi akan menarik perhatian para investor. Beberapa agenda krusial tersebut meliputi perubahan susunan manajemen serta keputusan mengenai pembagian dividen atas kinerja keuangan perusahaan selama tahun buku 2024.
Berkaitan dengan perubahan manajemen, sudah tentu akan ada sejumlah nama baru yang akan mengisi posisi strategis di jajaran direksi. Hal ini dikarenakan beberapa direktur sebelumnya telah mendapatkan amanah baru untuk bertugas di lembaga perbankan lainnya.
Bisnis Emas Jadi Andalan, Investor Asing Mulai Borong Saham BSI (BRIS)
Sebagai contoh, Hery Gunardi, yang kini telah resmi menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Akibatnya, posisi Direktur Utama di BSI saat ini masih kosong, dan sosok pengganti Hery menjadi perhatian utama.
Selain itu, posisi direktur yang juga masih lowong di BSI adalah Direktur Information & Technology serta Direktur Treasury & International Banking. Saladin D. Effendi, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur IT BSI, turut serta diboyong oleh Hery ke BRI, sementara Ari Rizaldi mendapatkan penugasan baru di Bank Mandiri dengan jabatan yang sama sebagai Direktur Treasury & International Banking.
Di samping isu perubahan manajemen, agenda pembagian dividen juga menjadi fokus utama perhatian para investor. Terlebih lagi, beberapa bank BUMN lainnya sebelumnya telah menunjukkan peningkatan rasio dividen dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kondisi ini membuka peluang bahwa rasio dividen BRIS juga berpotensi mengalami kenaikan pada tahun ini. Sebagai informasi, rasio dividen bank syariah terbesar di Indonesia ini sebelumnya tercatat sebesar 15% dari total laba bersih pada tahun buku 2023.
Baru-baru ini, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, memberikan tanggapan yang cukup singkat terkait besaran dividen yang akan dibagikan oleh BSI. Beliau hanya menyampaikan bahwa kemungkinan besar rasio dividen yang akan ditetapkan tidak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Tunggu saja tanggal mainnya, tapi ya kurang lebih paling tidak di kisaran tahun lalu. Namun, semuanya akan bergantung pada keputusan RUPS nanti,” ungkap Bob saat ditemui pada hari Senin (5/5).
Jika rasio dividen yang ditetapkan tetap sama, maka potensi dividen yang akan dibagikan oleh BSI diperkirakan mencapai Rp 1,05 triliun. Angka ini mengacu pada perolehan laba bersih BSI pada tahun 2024 yang mencapai Rp 7,01 triliun.
Saham Bank BUMN Diobral, BBCA dan BRIS Diborong Asing! Begini Kata Analis