Grup K-pop Enhypen meluncurkan album mini terbaru mereka, Desire: Unleash, dengan cara yang unik. Sebuah film konsep eksklusif ditayangkan perdana di Coex, Seoul, Minggu, 11 Mei 2025, sebagai pengantar rilis album pada 5 Juni 2025.
Dilansir The Korea Times, film pendek berjudul Desire Concept Cinema merupakan strategi terbaru Enhypen. Film ini memperkaya elemen visual cerita mereka, membangun narasi yang membangun antisipasi menuju perilisan album. Terinspirasi oleh estetika American Gothic era 1970-an, film ini memadukan citra vampir modern dengan nuansa siaran televisi retro. Versi lengkap film ini akan dirilis Senin melalui kanal resmi grup.
Tentang Desire
Film ini mengeksplorasi konflik antara keinginan dan pengendalian diri, melalui lensa romansa yang penuh misteri. “Film ini menunjukkan bahwa hasrat bukan sekadar godaan, tetapi kekuatan kompleks dan bertolak belakang yang membentuk jati diri kita,” jelas Heeseung saat peluncuran. “Tokoh monster dalam cerita merepresentasikan hasrat itu; bukan hanya rasa takut, tetapi juga keinginan, dahaga, dan transformasi diri,” tambahnya.
Anggota Enhypen, Jay, terinspirasi oleh aktor Inggris Tom Ellis dari serial Lucifer untuk perannya yang penuh misteri dan sedikit tergila-gila. “Salah satu adegan bisikan benar-benar mengubah suasana. Saya berupaya menampilkan kesombongan yang beraura spiritual, tampilan yang memikat namun rapuh,” ungkap Jay.
Film pendek ini sengaja menggunakan keheningan untuk memperdalam emosi, dengan pendekatan akting minimalis. “Minimnya gerakan justru membuat tantangannya lebih besar,” kata Niki, yang karakternya bergantung pada ekspresi wajah. “Semuanya harus disampaikan melalui tatapan mata dan penguasaan diri.”
Setiap anggota memerankan karakter ganda atau tokoh dengan ciri khas unik, berbeda dari konsep album-album sebelumnya. “Jika tahun lalu kami mengangkat tema cinta remaja, kali ini kami menyelami sisi yang lebih dewasa, hasrat yang lebih dalam dan gelap,” ujar Sunghoon.
Film pendek Desire Concept Cinema disutradarai oleh Park Min Soo, yang meraih pengakuan internasional lewat film dokumenter pendeknya Merlin. Film tersebut telah diputar di berbagai festival bergengsi, termasuk Festival Film Pendek Internasional Roma, Festival Film Internasional New York, Festival Film Indie Berlin, dan Festival Film Pendek Internasional Tokyo.
“Intinya, film ini adalah tentang kompleksitas hasrat,” kata Park Min Soo. “Tokoh vampir dipilih sebagai simbol yang tepat, bukan hanya karena naluri mereka, tetapi juga karena konflik internal antara pengendalian diri dan pemuasan keinginan yang mereka alami.”
Pilihan Editor: Stray Kids, Jimin BTS, ENHYPEN hingga ATEEZ Kuasai Tangga Lagu Billboard World Albums