Ragamutama.com – Tim pabrikan Ducati mengawali gelaran MotoGP Prancis 2025 dengan status favorit utama untuk melampaui rekor kemenangan impresif yang pernah dicatatkan Honda, yaitu 22 kemenangan beruntun pada musim 1997-1998.
Sayangnya, dinamika balapan pada hari Minggu berkata lain, menggagalkan ambisi tersebut. Marc Marquez, dengan Desmosedici-nya, harus puas melintasi garis finis di posisi kedua, menjadi yang terbaik dari barisan Ducati.
Marquez terpaut hampir 20 detik dari Johann Zarco (LCR Honda) yang secara mengejutkan berhasil mengamankan kemenangan di hadapan publik sendiri.
Gigi Dall’Igna, General Manager Ducati Corse, merefleksikan balapan yang penuh drama ini melalui unggahan terbarunya di LinkedIn.
Ia menggambarkan jalannya balapan sebagai sesuatu yang “sangat gila,” diwarnai dengan pasang surut yang konstan akibat cuaca yang tak menentu, strategi pergantian motor yang krusial, serta sejumlah insiden kecelakaan, terutama pada paruh pertama perlombaan.
Kendati rentetan kemenangan Ducati harus berakhir setelah kekalahan pertama dalam lebih dari setahun, Dall’Igna dengan sigap memberikan ucapan selamat kepada Zarco.
“Jika seseorang berhasil memanfaatkan momen yang tepat dalam kondisi lintasan basah untuk meraih kemenangan yang tak terduga,” kata Dall’Igna, dikutip RAGAMUTAMA.COM dari Crash.
“Maka kemenangan itu sepenuhnya pantas diraih. Selamat yang sebesar-besarnya, Johann!”
Berbicara tentang performa Marquez dan Francesco Bagnaia, Dall’Igna mengapresiasi keputusan strategis pembalap asal Spanyol itu untuk mengamankan posisi kedua, alih-alih memaksakan diri mengejar Zarco yang tengah memimpin dengan nyaman.
Keputusan tersebut menyelamatkan muka tim pabrikan Borgo Panigale, memastikan mereka tetap berada di podium.
Lebih lanjut, Marc Marquez juga berhasil memuncaki klasemen sementara MotoGP usai balapan utama MotoGP Prancis 2025.
Francesco Bagnaia Tampak Kehilangan Percaya Diri, Bos Ducati Tetap Sabar Menanti Waktu yang Akan Menjawab
“Saya menilai penampilan Marc sebagai sebuah balapan yang luar biasa, dijalankan tanpa mengambil risiko yang tidak perlu,” ungkap Dall’Igna.
“Tantangan yang sangat berat berhasil diatasi seperti seorang juara, dan ia dihadiahi poin berharga setelah para rival langsungnya (Bagnaia) mengalami kecelakaan.”
“Minggu itu menjadi hari yang paling menguntungkan baginya. Tidak ada yang bisa dilakukan lebih dari itu, apalagi mengingat kondisi balapan yang terus berubah.”
“Namun, tentu saja, karena keterampilan sang pemenang pada akhirnya menjadi pembeda.”
Namun, ada “kekecewaan besar” di sisi lain garasi. Bagnaia terus berjuang keras mencari feeling yang tepat dengan bagian depan motornya, dan harus menerima kegagalan finis pertamanya musim ini akibat terjatuh pada sesi sprint race.
Pembalap Italia itu sempat membuat keputusan taktis yang tepat dengan tetap menggunakan ban basah menjelang dimulainya kembali balapan utama, sementara Marquez dan pembalap lainnya memilih untuk masuk pit mengganti motor dengan setelan kering.
Sayangnya, strategi itu tidak membuahkan hasil manis setelah ia disalip oleh mantan rekan setimnya, Enea Bastianini, di tikungan pertama.
Bagnaia sempat kembali ke lintasan dan finis di urutan ke-16, tetapi perjalanannya harus berakhir lebih cepat.
“Bagi Pecco, ini adalah kekecewaan besar, terlebih lagi mengingat strategi yang telah dipilih (memulai dengan ban basah) yang seharusnya bisa menempatkannya di antara para pemimpin balapan,” tutur Dall’Igna.
“Andai saja kecelakaan malang itu tidak disebabkan oleh kesalahan yang bukan kesalahannya sendiri.”
“Akhir pekan yang dimulai dengan sangat menjanjikan pada hari Jumat, tetapi kemudian berubah menjadi sangat negatif.”
“Faktanya adalah, kita semua harus berusaha bersama-sama untuk mengatasi situasi ini dan mengembalikan senyuman di wajah Pecco.”
Dall’Igna juga menyoroti akhir pekan yang luar biasa bagi pendatang baru dari tim Gresini, Fermin Aldeguer, yang berhasil meraih podium MotoGP pertamanya dengan finis di posisi ketiga pada kedua balapan MotoGP Prancis.
“Saya menutup dengan nada positif dengan merayakan balapan luar biasa dari Aldeguer dan podium pertamanya di kelas utama setelah hasil yang sama diraih di Sprint race pada hari Sabtu,” kata Dall’Igna.
“Semoga ini menjadi awal dari rangkaian panjang bagi pendatang baru yang sangat kami percayai. Balapan demi balapan, ia terus mengejutkan kita dengan emosi yang luar biasa.”
Marc Marquez akan menuju putaran berikutnya, MotoGP Inggris 2025 di Sirkuit Silverstone, dengan keunggulan 22 poin atas adiknya, Alex Marquez, yang mengalami kecelakaan, serta keunggulan 51 poin atas Bagnaia.
Warisan Valentino Rossi yang Sulit Ditandingi, Butuh Minimal 4 Tahun Lagi Bagi Marc Marquez untuk Memecahkan Rekor Podium MotoGP, Meski Saat Ini Berada di Posisi ke-2