Rupiah Menguat Signifikan: Peluang Investasi Setelah Sentuh Rp 16.561 per Dolar AS

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 14 Mei 2025 - 19:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Pada penutupan perdagangan hari Rabu, 14 Mei 2025, nilai tukar rupiah menunjukkan performa positif dengan menguat sebesar 65 poin, bertengger di angka Rp 16.561 per dolar Amerika Serikat. Sebelumnya, pada sesi perdagangan sebelumnya, rupiah berada pada posisi Rp 16.626 per dolar AS.

Menurut pandangan Ibrahim Assuaibi, seorang analis mata uang terkemuka, penguatan kurs rupiah pada hari ini sebagian besar dipengaruhi oleh data inflasi indeks harga konsumen (IHK) Amerika Serikat yang ternyata lebih rendah dari ekspektasi pasar. “(Hal ini) sedikit meredakan kekhawatiran mengenai dampak eskalasi tarif perdagangan yang diterapkan oleh Amerika Serikat,” ungkap Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 14 Mei 2025.

Baca Juga :  Rano Karno Ingin Jakarta Punya Pusat Oleh-oleh Ikonik Ala Krisna Bali

Lebih lanjut, kesepakatan yang terjalin antara Amerika Serikat dan Cina untuk mengurangi tarif secara bertahap selama 90 hari ke depan juga turut berkontribusi dalam meredakan kekhawatiran akan terjadinya resesi global. Dalam kesepakatan tersebut, Amerika Serikat akan menurunkan tarif terhadap produk-produk Cina dari yang semula sebesar 145 persen menjadi 30 persen. Sementara itu, Cina juga akan mengurangi tarif balasan dari 125 persen menjadi 10 persen.

Dari sisi domestik, Ibrahim menyoroti perkiraan penurunan kinerja penjualan eceran pada bulan April 2025, yang diproyeksikan akan terus mengalami pelemahan hingga bulan Juni dan September 2025. Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2025 diperkirakan mencapai 231,1, yang lebih rendah 2,2 persen secara tahunan. Ibrahim menjelaskan bahwa kondisi ini mengindikasikan adanya potensi pelemahan daya beli masyarakat secara berkelanjutan.

Baca Juga :  Harga Minyak Stabil: Investor Pantau Dampak Kebijakan Tarif AS Terbaru

Di sisi lain, neraca perdagangan Indonesia diproyeksikan masih akan mencatatkan surplus pada bulan April 2025, meskipun dengan nilai yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. “Ini berarti, tren surplus neraca perdagangan Indonesia diperkirakan akan terus berlanjut hingga mencapai 60 bulan secara berturut-turut,” ujar Direktur PT Laba Forexindo Berjangka tersebut.

Pilihan Editor: Geliat Kerajinan Lokal Melawan Banjir Barang Impor

Berita Terkait

Cek Rekomendasi Saham BRPT, TOBA, BUMI, UNTR, ASII dan PTMP untuk Kamis (3/7)
Ada BBRI dan BBCA, Intip Saham yang Banyak Dijual Asing Saat IHSG Turun Kemarin
Asing Borong Saham Ini Saat IHSG Koreksi: Catat!
Airlangga Genjot Biaya Logistik Turun Drastis di 2030: Ini Alasannya!
Insentif Motor Listrik Lanjut Agustus! Jangan Sampai Ketinggalan!
Wall Street Terbang! Saham Teknologi Melesat, Data Kerja Jadi Sorotan
Repower Asia Bagi Dividen Perdana: Kabar Gembira untuk Investor Properti
TLKM & BMRI Diborong Asing Saat IHSG Turun: Cek Saham Lain!

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:52 WIB

Cek Rekomendasi Saham BRPT, TOBA, BUMI, UNTR, ASII dan PTMP untuk Kamis (3/7)

Kamis, 3 Juli 2025 - 07:16 WIB

Ada BBRI dan BBCA, Intip Saham yang Banyak Dijual Asing Saat IHSG Turun Kemarin

Kamis, 3 Juli 2025 - 05:52 WIB

Asing Borong Saham Ini Saat IHSG Koreksi: Catat!

Kamis, 3 Juli 2025 - 02:41 WIB

Airlangga Genjot Biaya Logistik Turun Drastis di 2030: Ini Alasannya!

Kamis, 3 Juli 2025 - 01:52 WIB

Insentif Motor Listrik Lanjut Agustus! Jangan Sampai Ketinggalan!

Berita Terbaru