Ragamutama.com – , Jakarta – Pada penutupan perdagangan hari Rabu, 14 Mei 2025, nilai tukar rupiah menunjukkan performa positif dengan menguat sebesar 65 poin, bertengger di angka Rp 16.561 per dolar Amerika Serikat. Sebelumnya, pada sesi perdagangan sebelumnya, rupiah berada pada posisi Rp 16.626 per dolar AS.
Menurut pandangan Ibrahim Assuaibi, seorang analis mata uang terkemuka, penguatan kurs rupiah pada hari ini sebagian besar dipengaruhi oleh data inflasi indeks harga konsumen (IHK) Amerika Serikat yang ternyata lebih rendah dari ekspektasi pasar. “(Hal ini) sedikit meredakan kekhawatiran mengenai dampak eskalasi tarif perdagangan yang diterapkan oleh Amerika Serikat,” ungkap Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 14 Mei 2025.
Lebih lanjut, kesepakatan yang terjalin antara Amerika Serikat dan Cina untuk mengurangi tarif secara bertahap selama 90 hari ke depan juga turut berkontribusi dalam meredakan kekhawatiran akan terjadinya resesi global. Dalam kesepakatan tersebut, Amerika Serikat akan menurunkan tarif terhadap produk-produk Cina dari yang semula sebesar 145 persen menjadi 30 persen. Sementara itu, Cina juga akan mengurangi tarif balasan dari 125 persen menjadi 10 persen.
Dari sisi domestik, Ibrahim menyoroti perkiraan penurunan kinerja penjualan eceran pada bulan April 2025, yang diproyeksikan akan terus mengalami pelemahan hingga bulan Juni dan September 2025. Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2025 diperkirakan mencapai 231,1, yang lebih rendah 2,2 persen secara tahunan. Ibrahim menjelaskan bahwa kondisi ini mengindikasikan adanya potensi pelemahan daya beli masyarakat secara berkelanjutan.
Di sisi lain, neraca perdagangan Indonesia diproyeksikan masih akan mencatatkan surplus pada bulan April 2025, meskipun dengan nilai yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. “Ini berarti, tren surplus neraca perdagangan Indonesia diperkirakan akan terus berlanjut hingga mencapai 60 bulan secara berturut-turut,” ujar Direktur PT Laba Forexindo Berjangka tersebut.
Pilihan Editor: Geliat Kerajinan Lokal Melawan Banjir Barang Impor