Kesepakatan Tarif AS-China: Ekonomi Indonesia Diprediksi Lebih Cerah

Avatar photo

- Penulis

Senin, 12 Mei 2025 - 18:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“`html

Kabar gembira datang dari arena perdagangan global: kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk menurunkan tarif impor diyakini membawa dampak positif bagi stabilitas ekonomi dunia, tak terkecuali Indonesia.

Para pengamat ekonomi melihat kesepakatan penting ini sebagai peluang strategis yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia. Pemanfaatan ini dapat berupa perluasan pasar ekspor dan penguatan kerja sama perdagangan, khususnya dengan mitra dagang utama, AS.

Myrdal Gunarto, seorang ekonom dengan keahlian di bidang Industri dan Global Markets dari Maybank Indonesia, menyatakan bahwa kesepakatan ini berpotensi besar untuk menenangkan gejolak yang sering terjadi di pasar keuangan internasional.

“Kelihatannya, kesepakatan ini akan semakin mengurangi tingkat volatilitas yang ada di pasar keuangan global. Bagi Indonesia, ini adalah sinyal yang sangat positif karena menunjukkan bahwa Amerika Serikat terbuka untuk proses negosiasi yang konstruktif,” jelas Myrdal kepada kumparan, pada hari Senin (12/5).

Beliau juga menyampaikan harapannya agar pendekatan negosiasi yang terbuka antara AS dan China dapat diterapkan pula dalam hubungan dagang antara AS dan Indonesia, terutama terkait dengan potensi penerapan tarif baru yang diinisiasi oleh pemerintahan Trump.

Sementara itu, Ibrahim Assuaibi, seorang Pengamat Pasar Modal dan Keuangan, berpendapat bahwa China tetap memiliki posisi yang kuat dalam perekonomian global, meskipun tarif yang dikenakan AS atas produk-produknya masih cenderung tinggi.

Menurutnya, ada kemungkinan besar bahwa China akan membuka jalur ekspor baru ke berbagai negara di seluruh dunia, termasuk wilayah ekonomi ASEAN yang sedang berkembang pesat.

“Salah satu negara yang menjadi target adalah Indonesia, juga Vietnam, Kamboja, Malaysia, bahkan negara-negara di benua Afrika dan Eropa Timur. Negara-negara anggota BRICS juga berpotensi menjadi sasaran ekspansi baru bagi Tiongkok,” ungkap Ibrahim kepada kumparan, Senin (12/5).

Ibrahim menambahkan bahwa Indonesia telah mengambil langkah-langkah strategis melalui berbagai pendekatan yang dilakukan kepada Pemerintah AS. Ada tiga poin penting yang diajukan, yaitu pengurangan biaya impor menjadi 0-5 persen, pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh), serta penerapan kebijakan fiskal dan deregulasi non-fiskal yang lebih fleksibel.

“Ada kemungkinan besar bahwa usulan ini akan diterima dengan baik oleh pemerintah AS,” ujarnya dengan optimis.

Sebelumnya, telah diumumkan bahwa AS dan China telah mencapai kesepakatan untuk menurunkan tarif impor secara signifikan. Produk-produk yang berasal dari AS dan masuk ke pasar China sekarang dikenakan tarif sebesar 10 persen, sementara barang-barang yang berasal dari Tiongkok dan masuk ke AS dikenakan tarif sebesar 30 persen.

Mengutip laporan dari Bloomberg pada hari Senin (12/5), kesepakatan ini akan berlaku selama periode 90 hari sebagai bagian dari upaya bersama kedua negara untuk meredakan ketegangan perdagangan yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.

Pemerintah Beijing telah memangkas tarif atas produk-produk AS dari sebelumnya 125 persen menjadi hanya 10 persen. Sementara itu, pemerintah Washington juga mengurangi bea masuk untuk barang-barang China dari 145 persen menjadi 30 persen.

“`

Berita Terkait

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?
Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?
Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!
Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung
Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil
BSU 2025: Rp600 Ribu Cair! Cek Syarat, Jadwal, dan Caranya
Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi
Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 05:44 WIB

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?

Minggu, 24 Agustus 2025 - 08:36 WIB

Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 11:23 WIB

Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:01 WIB

Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Agustus 2025 - 13:41 WIB

Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB

Public Safety And Emergencies

Demo DPR, Tol Dalam Kota Macet! Lalin Dialihkan

Senin, 25 Agu 2025 - 21:00 WIB

politics

Partai Buruh Geruduk DPR 28 Agustus: Bukan Demo Akhir Pekan!

Senin, 25 Agu 2025 - 17:52 WIB