Microsoft Blokir DeepSeek: Dampak Bagi Karyawan dan AI?

Avatar photo

- Penulis

Senin, 12 Mei 2025 - 07:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Raksasa teknologi, Microsoft, mengambil langkah tegas dengan melarang seluruh karyawannya untuk menggunakan chatbot kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) asal Tiongkok, DeepSeek.

Keputusan ini didasari oleh kekhawatiran mendalam dari pihak Microsoft terkait potensi masalah keamanan data dan penyebaran propaganda yang mungkin terkandung dalam DeepSeek.

“Di Microsoft, kami memberlakukan larangan penggunaan aplikasi DeepSeek, baik versi desktop maupun mobile, bagi seluruh karyawan,” ungkap Brand Smith, Vice Chairman dan President Microsoft, dalam sebuah sidang penting di hadapan Senat Amerika Serikat pada hari Kamis, 8 Mei 2025.

Alasan yang sama pula yang mendorong Microsoft untuk tidak mengizinkan DeepSeek hadir di toko aplikasinya, Microsoft Store.

Menurut Smith, data yang dikumpulkan oleh DeepSeek berpotensi disimpan di wilayah Tiongkok. Konsekuensinya, respons yang dihasilkan oleh aplikasi tersebut bisa saja dipengaruhi oleh narasi propaganda dari pemerintah Tiongkok.

Kebijakan privasi DeepSeek secara eksplisit menyatakan bahwa data pengguna layanannya disimpan di server yang berlokasi di Tiongkok. Data ini secara otomatis tunduk pada hukum Tiongkok, yang mengharuskan perusahaan untuk bekerja sama dengan badan intelijen negara tersebut.

Lebih lanjut, DeepSeek juga diketahui melakukan penyensoran terhadap topik-topik yang dianggap sensitif oleh pemerintah Tiongkok dalam memberikan respons.

Bagi Microsoft, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, pengumuman publik mengenai larangan DeepSeek di lingkungan internal mereka merupakan yang pertama kalinya.

Baca Juga :  Ampuh! 8 Trik Aktifkan HP Tanpa Tombol Power Rusak

Meskipun demikian, Microsoft tetap menawarkan model AI milik DeepSeek, yang dikenal sebagai DeepSeek R1, melalui layanan cloud Azure. Model AI ini telah tersedia bagi pelanggan Microsoft Azure sejak popularitas DeepSeek melonjak pada awal tahun 2025.

Penting untuk dicatat bahwa layanan yang ditawarkan di Microsoft Azure berbeda dengan chatbot DeepSeek yang umum. Model AI DeepSeek R1 bersifat open source, memungkinkan siapa pun untuk mengunduh dan menawarkannya kepada klien tanpa perlu mengirim data ke Tiongkok.

Namun, perbedaan ini tidak sepenuhnya menghilangkan potensi risiko lain. Misalnya, model AI tersebut mungkin saja menyebarkan propaganda atau menghasilkan kode yang tidak aman.

Smith mengklaim bahwa Microsoft telah berhasil melakukan modifikasi pada model AI DeepSeek untuk mencegah dampak berbahaya. Sayangnya, eksekutif Microsoft ini tidak memberikan rincian mengenai teknik yang digunakan perusahaan untuk melakukan perubahan tersebut.

Sebagai perusahaan teknologi terkemuka, Microsoft juga memiliki asisten AI sendiri, yang dikenal sebagai Copilot. Larangan terhadap DeepSeek bisa jadi merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk memprioritaskan penggunaan Copilot.

Meskipun demikian, beberapa aplikasi chatbot AI lainnya, seperti Perplexity, ChatGPT, dan lain-lain, masih tersedia di Microsoft Store, sebagaimana dilaporkan oleh KompasTekno dari TechCrunch pada hari Senin, 12 Mei 2025.

Instansi Pemerintah AS Turut Memblokir DeepSeek

Tidak hanya Microsoft, pada bulan Maret 2025 lalu, Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) juga mengumumkan larangan bagi pegawainya untuk mengakses chatbot DeepSeek pada perangkat milik pemerintah.

Baca Juga :  Skype Resmi Tutup: Akhir Era Platform Video Call Legendaris Setelah 22 Tahun

Pengumuman tersebut disampaikan dalam beberapa minggu terakhir, menurut sumber informasi yang mengungkap hal ini kepada kantor berita Reuters.

“Dalam upaya menjaga keamanan sistem informasi Departemen Perdagangan, akses ke AI Tiongkok yang baru, DeepSeek, secara umum dilarang di semua GFE,” demikian bunyi pesan yang dikirimkan kepada pegawai melalui e-mail, sebagaimana dilaporkan oleh KompasTekno dari Reuters.

GFE merupakan singkatan dari Government Furnished Equipment, atau peralatan yang disediakan oleh pemerintah.

“Jangan mengunduh, melihat, atau mengakses aplikasi apa pun, baik aplikasi desktop maupun situs web yang berkaitan dengan DeepSeek,” lanjut isi pengumuman tersebut.

Sebelum Departemen Perdagangan, DeepSeek juga telah dilarang di Kantor Administrasi Kepala DPR AS.

Pegawai di instansi tersebut dilarang menginstal aplikasi DeepSeek di smartphone, komputer, atau tablet yang termasuk dalam inventarisasi pemerintah.

Larangan serupa juga berlaku di Badan Pertahanan AS (Pentagon), Angkatan Laut, dan NASA.

Pemerintah federal AS juga sedang menyusun Rancangan Undang-undang (RUU) yang secara tegas akan melarang penggunaan DeepSeek di wilayahnya. Dalam RUU tersebut, pelanggar akan menghadapi ancaman hukuman penjara dan denda, baik individu maupun korporasi.

Berita Terkait

Samsung Galaxy S25 Edge Dilengkapi Pelindung Corning Gorilla Glass Terbaru
HP Xiaomi, Oppo, Vivo Terancam: Apa Dampaknya Tanpa Google?
Microsoft Larang DeepSeek AI: Alasan Penting untuk Karyawan
Redmi A5 vs 14C: Pilih Mana? Cek Spek dan Harga Terlengkap!
Indosat Ooredoo Hutchison Ekspansi Bisnis: AI dan Riset Pasar Jadi Fokus Utama
Panduan Lengkap: Backup Chat WhatsApp Aman di Android & iPhone ke Google Drive
Sains dan Teknologi: Kunci Kemajuan serta Kesejahteraan Rakyat Indonesia
Ampuh! 7 Trik Jitu Atasi Kode OTP Telat Masuk SMS

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 20:11 WIB

Samsung Galaxy S25 Edge Dilengkapi Pelindung Corning Gorilla Glass Terbaru

Senin, 12 Mei 2025 - 17:59 WIB

HP Xiaomi, Oppo, Vivo Terancam: Apa Dampaknya Tanpa Google?

Senin, 12 Mei 2025 - 16:27 WIB

Microsoft Larang DeepSeek AI: Alasan Penting untuk Karyawan

Senin, 12 Mei 2025 - 16:19 WIB

Redmi A5 vs 14C: Pilih Mana? Cek Spek dan Harga Terlengkap!

Senin, 12 Mei 2025 - 15:15 WIB

Indosat Ooredoo Hutchison Ekspansi Bisnis: AI dan Riset Pasar Jadi Fokus Utama

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Ledakan Amunisi Garut: DPR Desak Investigasi Tuntas & Keadilan Korban

Senin, 12 Mei 2025 - 22:03 WIB

sports

JDM Sindir Islam Makhachev: Rebut Sabuknya Kalau Bisa!

Senin, 12 Mei 2025 - 21:59 WIB

sports

Inilah Daftar Lengkap Juara & Pemain Terbaik Proliga 2025!

Senin, 12 Mei 2025 - 21:55 WIB