Ragamutama.com – Benua, sebagai hamparan daratan yang luas, secara umum dipahami sebagai wilayah geografis yang menyatukan beberapa negara dalam satu kesatuan.
Saat ini, pengetahuan umum mengakui keberadaan tujuh benua di dunia, yaitu Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartika, Eropa, dan Australia.
Namun demikian, dalam beberapa pandangan, benua Eropa dan Asia seringkali dianggap sebagai satu entitas benua yang dikenal dengan nama Eurasia.
Alasan di balik pandangan ini adalah kenyataan bahwa daratan Eropa dan Asia membentuk sebuah kesatuan yang tak terpisahkan. Sementara itu, benua-benua lainnya memiliki batas daratan yang jelas yang dipisahkan oleh perairan, atau setidaknya hanya terhubung oleh sebagian kecil daratan.
Hal ini memicu perdebatan berkelanjutan mengenai pemisahan dan penentuan batas yang akurat antara benua Asia dan Eropa.
Ketidakjelasan dalam mendefinisikan batas yang memisahkan Eropa dan Asia mengakibatkan beberapa negara memiliki wilayah yang tersebar di kedua benua tersebut, contohnya adalah Turki, Rusia, dan Kazakhstan.
Lantas, apa yang menyebabkan Asia dan Eropa dianggap sebagai dua benua yang berbeda?
Alasan Eropa dan Asia jadi dua benua terpisah
Menurut informasi yang diperoleh dari laman National Geographic, selain mengklasifikasikan benua berdasarkan daratan utama dan pulau-pulau di sekitarnya, para ahli geografi juga mempertimbangkan faktor budaya dalam pembagian benua.
Inilah yang menjadi dasar pemisahan antara Asia dan Eropa, di mana perbedaan linguistik dan etnis yang mencolok memisahkan kedua wilayah tersebut.
Wilayah Eropa dianggap memiliki karakteristik sejarah, budaya, dan politik yang berbeda secara signifikan dari wilayah Asia, sehingga membenarkan pemisahan menjadi dua benua yang terpisah.
Pembagian ini didasarkan pada garis imajiner yang ditarik dari Pegunungan Ural di Rusia utara, kemudian meluas ke selatan menuju Laut Kaspia dan Laut Hitam.
Garis tersebut kemudian diadopsi oleh sebagian besar ahli geografi sebagai batas yang memisahkan daratan Eurasia menjadi Benua Eropa di bagian barat dan Benua Asia di bagian timur.
Senada dengan hal itu, seperti yang dilansir dari laman World Atlas, garis batas antara Eropa dan Asia yang kita kenal saat ini pertama kali ditetapkan oleh Philip Johan Von Strahlenberg, seorang penjelajah dan perwira Angkatan Darat Swedia.
Batas tersebut mengikuti rangkaian Pegunungan Ural, Sungai Emba di pesisir utara Laut Kaspia, dan Cekungan Kuma-Manych yang terletak di Laut Hitam.
Cekungan ini terletak di bagian utara Pegunungan Kaukasus dan saat ini diakui sebagai batas yang paling tepat.
Meskipun demikian, tidak ada perbedaan fisik yang mencolok antara kedua benua ini. Batas yang memisahkan keduanya lebih merupakan hasil konstruksi sejarah dan budaya.
Bahkan, ada anggapan yang menyatakan bahwa pemisahan Eropa dari Asia merupakan upaya para ahli geografi dan cendekiawan Eropa untuk membedakan wilayah mereka di dunia.