Chengdu J-10 Pakistan: Benarkah Jatuhkan Rafale India? Ini Profil Lengkapnya!

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 11 Mei 2025 - 16:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Sebuah laporan mengejutkan mengklaim bahwa jet tempur Chengdu J-10 milik Angkatan Udara Pakistan berhasil menembak jatuh tiga pesawat Dassault Rafale milik India dalam sebuah insiden yang terjadi pada hari Rabu, 7 Mei 2025. Selain Rafale, dilaporkan juga bahwa pesawat MiG-29 dan SU-30 turut menjadi korban dalam insiden tersebut.

“Sebagai respons terhadap agresi lintas perbatasan yang baru-baru ini dilakukan oleh India, Angkatan Udara Pakistan telah berhasil menembak jatuh setidaknya lima jet tempur India,” ungkap Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, kepada Geo TV seperti yang dilansir oleh Anadolu Agency, pada Rabu lalu.

Konflik antara kedua negara ini dipicu oleh serangan yang terjadi pada tanggal 22 April di Pahalgam, Jammu, dan Kashmir, wilayah yang dikuasai oleh India. Serangan tersebut menyebabkan 26 orang kehilangan nyawa. India menuduh Pakistan bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun Pakistan membantah keras keterlibatannya dalam insiden mematikan itu.

Pertempuran udara ini terjadi di tengah berkecamuknya Operasi Sindoor yang dilancarkan oleh India sebagai tanggapan atas serangan 22 April. Namun, pihak berwenang India membantah klaim jatuhnya jet tempur dan menyebutnya sebagai disinformasi.

Mereka juga menyanggah kebenaran video yang beredar yang menunjukkan pesawat terbakar dan dikaitkan dengan insiden tersebut. “Gambar yang beredar sebenarnya berasal dari insiden sebelumnya yang melibatkan jet tempur MiG-29 milik Angkatan Udara India (IAF) yang jatuh di Barmer, Rajasthan, pada bulan September 2024,” demikian pernyataan dari Press Information Bureau India melalui akun media sosial X resmi mereka, @PIBFactCheck, pada Rabu, 7 Mei 2025.

Baca Juga :  Revolusi Pendidikan Kreatif: Menggali Potensi AI untuk Generasi Masa Depan

Menurut laporan dari Quwa, Chengdu J-10 adalah pesawat tempur yang diproduksi oleh Chengdu Aircraft Industry Group (CAIG) di Tiongkok. Pemerintah Beijing memerintahkan Chengdu Aircraft Design Institute untuk merancang J-10 pada tahun 1988.

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk mengembangkan solusi modern dan berkelanjutan yang dapat menggantikan jet J-7, J-6, dan pesawat Q-5 milik PLAAF (Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat). Perlu dicatat bahwa semua pesawat tersebut berasal dari desain era 1950-an Uni Soviet.

Prototipe J-10 pertama berhasil melakukan uji terbang perdananya pada tahun 1998. Varian J-10A dan J-10S mulai digunakan secara resmi oleh People Liberation Army Air Force (PLAAF), atau Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, pada tahun 2005. Sementara itu, varian yang diklaim lebih canggih, yaitu J-10B, melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2009.

Rangka pesawat J-10 dibuat dengan menggabungkan material komposit dan mampu membawa muatan seberat 7.000 kg yang ditempatkan di 11 titik keras. Pesawat ini ditenagai oleh mesin turbofan Saturn AL-31FN (dan AL-31FN3) yang diimpor dari Rusia. AL-31FN memberikan J-10 daya dorong sebesar 127 kN (dan 137 kN dalam kasus AL-31FN3), yang memungkinkan pesawat tempur ini mencapai kecepatan maksimum Mach 2,2.

Baca Juga :  Duel Smartphone Lipat: Samsung Z Fold6 vs Xiaomi 15 Ultra, Mana Lebih Unggul?

Tiongkok telah mengembangkan solusi turbofan dalam negeri yang dikenal sebagai seri WS-10, yang dilaporkan telah digunakan pada berbagai unit J-10 dan J-11 PLAAF dalam beberapa tahun terakhir. Kemudian, pada tahun 2009, muncul gambar pertama dari pembaruan iteratif utama pertama J-10, yaitu J-10B.

“Salah satu perubahan desain utama yang diterapkan pada J-10B adalah penggabungan saluran masuk supersonik tanpa pengalih (DSI),” tulis Quwa.org. Inovasi ini bertujuan untuk mengurangi bobot badan pesawat dan menurunkan penampang radar (RCS) pesawat, yang mengacu pada kemampuan deteksi pesawat oleh radar.

Desain pesawat ini memiliki kemiripan yang mencolok dengan F-16 buatan Amerika Serikat dan pesawat milik Israel Aircraft Industries (IAI) Lavi. J-10 juga dilengkapi dengan sayap kecil di bagian depan, mirip dengan desain pesawat Dassault Rafale yang diproduksi oleh pabrikan Prancis.

Pilihan Editor: Epidemiolog Anggap Riset Vaksin TBC yang Didukung Bill Gates Kurang Komunikasi ke Publik

Berita Terkait

United Airlines: WiFi Starlink di 300 Pesawat, Siap Terbang Lebih Nyaman
Bisakah HP Android Segera Usang? Inilah Tanda-tandanya
Infinix Note 50X dan 50S 5G+: AI Canggih & Baterai Super Awet, Segera Hadir!
AI Bantu Siswa: Profesor Ciptakan Metode Belajar Inovatif
Motorola Edge 60 Fusion: Kamera Sony LYTIA Unggul, Layar Memukau!
Palmex Indonesia 2025: Pameran Teknologi Pengolahan Sawit Terbesar Hadir di Jakarta
Motorola Razr 60 Ultra Resmi Meluncur: HP Lipat Canggih dengan Pengisian Daya 68W
Samsung Galaxy S25 Edge vs iPhone 16e: Duel Smartphone Impian, Pilih Mana?

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 08:07 WIB

United Airlines: WiFi Starlink di 300 Pesawat, Siap Terbang Lebih Nyaman

Kamis, 15 Mei 2025 - 06:48 WIB

Bisakah HP Android Segera Usang? Inilah Tanda-tandanya

Kamis, 15 Mei 2025 - 05:31 WIB

Infinix Note 50X dan 50S 5G+: AI Canggih & Baterai Super Awet, Segera Hadir!

Kamis, 15 Mei 2025 - 01:07 WIB

AI Bantu Siswa: Profesor Ciptakan Metode Belajar Inovatif

Rabu, 14 Mei 2025 - 23:43 WIB

Motorola Edge 60 Fusion: Kamera Sony LYTIA Unggul, Layar Memukau!

Berita Terbaru

Food And Drink

Waspada Keracunan MBG: Salmonella, E. coli, dan Penyebab Lainnya

Kamis, 15 Mei 2025 - 08:55 WIB

entertainment

Foo Fighters Kembali Konser Jakarta? Harapan Penggemar Terjawab

Kamis, 15 Mei 2025 - 08:35 WIB