Banyak Pengecer Nakal Jadi Alasan Bahlil Tetapkan Sistem Sub Pangkalan LPG 3 Kg

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 4 Februari 2025 - 11:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap perubahan status pengecer LPG 3 Kg menjadi sub pangkalan dilakukan agar tidak terjadi permainan harga di tingkat pengecer sebelum sampai ke masyarakat.

Menurut dia, Kementerian ESDM telah menerima laporan bahwa terdapat penjualan gas LPG 3 Kg yang sampai ke masyarakat seharga Rp 26.000, padahal harga yang dipatok dari Pertamina adalah Rp 15.000 dan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dijual melalui pangkalan adalah Rp 16.000.

“Itu (harga LPG) Rp 26.000, kan kamu sendiri harganya ada yang Rp 26.000. Sebenarnya rakyat itu mendapatkan harga LPG harusnya maksimal Rp 19.000. Udah paling mahal itu,” ungkap Bahlil usai melakukan sidak LPG 3 Kg disejumlah pangkalan di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (04/01).

Baca Juga :  Kenapa Dirut Hartadinata Pilih Investasi Emas Batangan?

Dengan mengubah status pengecer LPG menjadi sub pangkalan, Bahlil bilang pemerintah akan bisa memantau lebih jauh terkait berapa harga dan kepada siapa sub pangkalan menjual LPG-LPG mereka.

“Tapi kalau 26 ribu berarti kan ada yang keliru. Yang keliru itulah kemudian yang kita buat agar tidak keliru,” kata dia.

Lebih lanjut, dia menyebut saat ini pembelian LPG 3 Kg masih dibatasi dengan satu orang maksimal satu tabung dengan menunjukan KTP kepada para agen resmi yang saat ini masih memiliki stok.

Baca Juga :  Anti Bokek! 5 Jurus Jitu Atur Keuangan Saat Jadi ATM Berjalan

“Kuotanya sampai dengan memenuhi kebutuhan masyarakat ya, yang kebutuhan standar. Nanti lebih lanjut (Pertamina) Patra Niaga yang atur,” tambahnya.

Adapun, dalam catatan Kontan, Senin (03/02) dari sisi pengawasan kepada sub pangkalan, Bahlil bilang pihaknya akan menggunakan Information Technology (IT) tanpa dipungut biaya.

“Kalau pengawasannya kan pakai IT. Makanya harga di pangkalan itu kan tidak ada kenaikan sama sekali. Yang selalu berbeda harga itu kan ketika sampai di saudara-saudara kita di pengecer,” kata dia usai melaksanakan rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI, Senin (03/02). 

Berita Terkait

Analis Ungkap: Koin Kripto Potensial dengan Prospek Bullish Terkini
IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Cek Proyeksi Jumat Ini!
Rekor Baru! Aliran Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Naik Drastis
Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away
Analisis Teknikal Saham BMRI, AKRA, dan GOTO: Rekomendasi untuk Trading Jumat
Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya
Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025
Sah! Bank DKI Disetujui IPO di Bursa Efek Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 23:35 WIB

Analis Ungkap: Koin Kripto Potensial dengan Prospek Bullish Terkini

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:59 WIB

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Cek Proyeksi Jumat Ini!

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:19 WIB

Rekor Baru! Aliran Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Naik Drastis

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:23 WIB

Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away

Kamis, 1 Mei 2025 - 20:51 WIB

Analisis Teknikal Saham BMRI, AKRA, dan GOTO: Rekomendasi untuk Trading Jumat

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Polisi Pukuli Jurnalis Tempo Saat Liput Demo Buruh Semarang: Kronologi Lengkap

Jumat, 2 Mei 2025 - 00:19 WIB

Food And Drink

Rekomendasi 4 Kuliner Murah Meriah & Lezat Dekat Malioboro

Jumat, 2 Mei 2025 - 00:16 WIB