Apakah Bunda pernah memperhatikan, saat menginap di hotel untuk bersantai bersama keluarga, seringkali tidak ada lantai atau kamar bernomor 13? Jika belum, coba perhatikan saat memilih hotel untuk liburan berikutnya.
Banyak, bahkan sebagian besar hotel di seluruh dunia, menghindari penggunaan lantai 13. Seringkali, tombol lift langsung meloncat dari angka 12 ke 14. Hal serupa juga berlaku untuk nomor 420. Biasanya, kamar hotel atau apartemen akan diberi nomor 421, atau terkadang ditulis sebagai 419+1.
Ternyata, ada alasan menarik mengapa angka-angka ini dihindari dalam penomoran kamar atau lantai hotel. Mari kita telaah fakta-fakta menarik di baliknya.
Nomor 13
Ada cerita unik di balik keengganan terhadap nomor 13, Bunda. Ketakutan irasional terhadap angka 13 ini dikenal sebagai Triskaidekaphobia. Hal ini ternyata terkait erat dengan kepercayaan agama, peristiwa bersejarah, dan aspek budaya. Menurut laporan dari News 18, dalam artikel berjudul Travelling Gossip, beberapa sejarawan melacak akar kepercayaan ini hingga ke zaman Babilonia kuno.
: 15 Tempat Wisata Gratis di Jakarta yang Menarik dan Bikin Liburan Seru
Menurut catatan sejarah, angka 13 kerap dihubungkan dengan konsep kematian dan alam baka. Dalam mitologi Nordik, Dewa Loki dikisahkan menjadi tamu ke-13 dalam sebuah perjamuan. Kehadirannya memicu kekacauan, memperkuat anggapan bahwa angka 13 membawa kesialan.
Nomor 420
Selain nomor 13, ada angka lain yang mungkin jarang kita sadari, namun penggunaannya juga sangat dihindari: nomor 420. Jika angka 13 erat kaitannya dengan kesialan, angka 420 justru diasosiasikan dengan perilaku kurang baik, khususnya oleh mereka yang menyukai âzat psikotropikaâ berbahaya.
Seperti yang dilansir oleh Telegrafi, pemberian nomor kamar 420 berpotensi mendorong tamu untuk terlibat dalam perilaku yang tidak bertanggung jawab. Inilah mengapa pemilik hotel berusaha menghindarinya.
Mengapa demikian? Semuanya berawal dari tanggal 20 April. Tanggal ini telah ditetapkan sebagai hari festival tahunan internasional pro-psikotropika, atau sering disebut sebagai hari legalisasi âzat psikotropikaâ.
Oleh karena itu, angka 420 dianggap sebagai kode rahasia di kalangan penggemar âzat psikotropikaâ untuk berkumpul. Dilansir dari Cosmopolitan, sebuah laporan yang diterbitkan oleh The Mirror mengungkapkan adanya kasus pencurian tanda kamar 420. Tujuannya adalah untuk merusak kamar, membuat kekacauan, bahkan melakukan tindakan vandalisme.
Untuk meminimalkan kemungkinan terulangnya kejadian serupa, banyak hotel akhirnya menghilangkan nomor 420 dari daftar nomor kamar mereka. Biasanya, resepsionis akan memberikan nomor kamar mulai dari 419, lalu langsung melompat ke nomor 421.
Pilihan Redaksi
15 Tempat Wisata yang Bisa Masuk Gratis dengan KJP Plus, Termasuk Ancol
6 Rute Baru Transjakarta di Daerah Penyangga Jakarta, Tahap Uji Coba
10 Promo dan Diskon untuk Long Weekend Mei 2025, Liburan Hemat!
Demikianlah Bunda, fakta-fakta menarik seputar dua nomor yang sering dihindari penggunaannya di kamar hotel. Ternyata, ada berbagai latar belakang, mulai dari keyakinan agama hingga takhayul, yang diyakini menjadi alasan mengapa kedua nomor ini jarang digunakan.
Bagi Bunda yang ingin berbagi pengalaman seputar parenting dan berkesempatan mendapatkan banyak *giveaway*, yuk bergabung dengan komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!