Cadangan Devisa Indonesia April 2025 Turun: Analisis Lengkap dan Faktor Pemicu

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 8 Mei 2025 - 15:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa cadangan devisa (cadev) Indonesia mengalami penurunan pada akhir April 2025. Tercatat, posisi cadev berada di angka 152,5 miliar dolar AS, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2025 yang mencapai 157,1 miliar dolar AS.

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, penurunan posisi cadev pada akhir April ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, terutama pembayaran kewajiban utang luar negeri pemerintah.

“Penurunan ini terutama disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta intervensi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah gejolak pasar keuangan global yang semakin intensif,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Kamis (8/5/2025).

1. Cadev setara 6,4 bulan impor

Baca Juga :  Harga Emas Stabil di Dekat Rekor Tertinggi Rabu (19/2) Pagi, Dipicu Tarif Trump

Lebih lanjut, Denny menjelaskan bahwa posisi cadangan devisa pada akhir April 2025 masih mencukupi untuk membiayai 6,4 bulan impor, atau setara dengan 6,2 bulan impor ditambah pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka ini berada di atas standar kecukupan internasional yang merekomendasikan cakupan sekitar 3 bulan impor.

“Bank Indonesia berkeyakinan bahwa tingkat cadangan devisa saat ini masih memadai untuk menopang ketahanan sektor eksternal, serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan secara keseluruhan,” tegasnya.

Deretan Fakta Aturan DHE: Eksportir Dapat Diskon, Negara Tambah Cadev

Deretan Fakta Aturan DHE: Eksportir Dapat Diskon, Negara Tambah Cadev

2. Posisi cadev dukung ketahanan sektor eksternal

Ke depan, BI memproyeksikan bahwa posisi cadangan devisa akan tetap memadai dalam mendukung ketahanan sektor eksternal. Hal ini didukung oleh prospek ekspor yang terjaga, serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan akan terus mencatatkan surplus.

Baca Juga :  Trump Klaim: Tarif Impor AS Hasilkan Rp33,9 Triliun Sehari!

“Selain itu, sentimen positif dari para investor terhadap prospek perekonomian nasional dan tingkat imbal hasil investasi yang menarik juga turut berperan,” tambahnya.

3. BI tingkatkan sinergi dengan pemerintah

Denny juga menyampaikan bahwa Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Bank Indonesia akan terus berkolaborasi erat dengan pemerintah untuk memperkuat ketahanan eksternal, dengan tujuan utama menjaga stabilitas perekonomian dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Pemerintah Tarik Utang Rp250 Triliun per Maret, Melonjak Rp30 T!

Pemerintah Tarik Utang Rp250 Triliun per Maret, Melonjak Rp30 T!

Berita Terkait

Djarum Investasi Rp 1 Triliun di HEAL: Peluang Saham Rumah Sakit?
Net Sell Jumbo Asing: Saham Apa Saja yang Diobral?
Sejumlah Emiten Investasi Berupaya Pulihkan Kinerja, Cermati Rekomendasi Analis
Harga Emas Antam Ambrol Hari Ini, Termurah Mulai Rp992.000
Harga Emas Antam Anjlok Rp 23.000 Menjadi Rp 1.884.000 Per Gram Pada Hari Ini (28/6)
Diborong Grup Djarum, Harga Saham Ini Membumbung Tinggi, Apakah Saatnya Beli / Jual?
Menguat di Akhir Pekan, Bagaimana Proyeksi IHSG Awal Pekan Depan?
PM Anwar: Potensi Investasi Indonesia-Malaysia Besar, Bisa Lebih Dioptimalkan

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 12:51 WIB

Djarum Investasi Rp 1 Triliun di HEAL: Peluang Saham Rumah Sakit?

Sabtu, 28 Juni 2025 - 12:27 WIB

Net Sell Jumbo Asing: Saham Apa Saja yang Diobral?

Sabtu, 28 Juni 2025 - 12:03 WIB

Sejumlah Emiten Investasi Berupaya Pulihkan Kinerja, Cermati Rekomendasi Analis

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:37 WIB

Harga Emas Antam Ambrol Hari Ini, Termurah Mulai Rp992.000

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:02 WIB

Harga Emas Antam Anjlok Rp 23.000 Menjadi Rp 1.884.000 Per Gram Pada Hari Ini (28/6)

Berita Terbaru

politics

MK Ketok Palu: Reaksi DPR soal Pemilu Nasional & Daerah

Sabtu, 28 Jun 2025 - 13:09 WIB

finance

Net Sell Jumbo Asing: Saham Apa Saja yang Diobral?

Sabtu, 28 Jun 2025 - 12:27 WIB