“`html
Ragamutama.com Tokoh teknologi dan filantropis ternama, Bill Gates, yang dikenal sebagai pendiri Microsoft, saat ini berada di Indonesia, tepatnya pada hari Rabu, 7 Mei 2025.
Berdasarkan laporan dari Kompas.com, edisi Rabu (7/5/2025), Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan dari Bill Gates di Istana Merdeka, Jakarta. Agenda utama pertemuan ini adalah membahas berbagai isu krusial, termasuk peningkatan kesehatan global, perbaikan nutrisi, perluasan inklusi keuangan, serta pengembangan infrastruktur digital publik.
Dalam kunjungan ini, Bill Gates dilaporkan memberikan komitmen dana hibah yang signifikan kepada Indonesia, mencapai angka 159 juta dollar Amerika Serikat, yang setara dengan kurang lebih Rp 2,6 triliun berdasarkan kurs mata uang pada hari ini (Rabu, 7 Mei 2025).
Informasi mengenai pemberian dana hibah ini disampaikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto saat menyambut kedatangan Bill Gates di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Rabu (7/5/2025).
Sebelum tiba di Indonesia, Bill Gates juga diketahui telah berpartisipasi aktif dalam Philanthropy Asia Summit 2025 yang diselenggarakan di Singapura. Kehadirannya dalam forum tersebut mencerminkan komitmen berkelanjutan terhadap berbagai permasalahan global yang mendesak, seperti peningkatan kesehatan, peningkatan kualitas pendidikan, dan penguatan ketahanan pangan.
Bill Gates adalah figur sentral di balik berdirinya Microsoft, sebuah perusahaan yang telah menjadi ikon sejak didirikan pada tahun 1975. Microsoft merupakan perusahaan teknologi terkemuka yang berbasis di Amerika Serikat dan fokus pada pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras inovatif.
Berikut adalah sekilas profil dan perjalanan hidup Bill Gates.
Profil dan perjalanan Bill Gates
Berdasarkan berbagai sumber terpercaya, William Henry Gates III, atau lebih dikenal sebagai Bill Gates, adalah pendiri dari Breakthrough Energy, Microsoft, dan juga menjabat sebagai Ketua di Yayasan Gates.
Melalui profil LinkedIn pribadinya, ia juga menggambarkan dirinya sebagai seorang yang gemar membaca, seorang pelancong yang bersemangat, dan seorang blogger yang aktif berbagi pemikiran.
Ia pernah menempuh pendidikan di Lakeside School dan Universitas Harvard, namun pada akhirnya memutuskan untuk keluar dari universitas demi mengejar ambisinya untuk mendirikan perusahaan perangkat lunak.
Ketertarikan mendalam Bill Gates terhadap dunia komputer bermula ketika ia bersekolah di Lakeside School, Seattle, pada akhir dekade 1960-an. Pada saat itu, ia baru berusia 13 tahun dan diperkenalkan dengan komputer General Electric (GE) serta bahasa pemrograman BASIC.
Pemuda yang berasal dari Seattle ini kemudian mengambil langkah berani dengan mendirikan Microsoft, sebuah perusahaan perangkat lunak revolusioner, bersama sahabatnya, Paul Allen, yang berawal dari sebuah garasi sederhana.
Tak disangka, perusahaan yang didirikan dengan sederhana ini kemudian menjelma menjadi kekuatan yang merevolusi industri komputer di seluruh dunia.
Ia memegang posisi sebagai CEO Microsoft hingga tahun 2000, sementara Paul Allen berfokus pada bidang riset dan pengembangan produk hingga tahun 1983.
Pencapaian yang diraih Bill Gates
Berdasarkan informasi dari Kompas.com, Rabu (07/05/2025), kesuksesan besar Microsoft telah melambungkan nama Bill Gates ke puncak popularitas. Ia bahkan dinobatkan sebagai miliarder termuda pada usia 31 tahun pada masanya dan berhasil mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya di dunia selama bertahun-tahun.
Namun, berdasarkan data terbaru dari Forbes Real-Time Billionaires per 7 Mei 2025, Bill Gates menempati peringkat ke-13 sebagai orang terkaya di dunia, dengan total kekayaan bersih mencapai 113 miliar dollar AS, atau setara dengan sekitar Rp 1.867 triliun (dengan kurs Rp 16.522 per USD).
Meskipun memiliki kekayaan yang sangat besar, Bill Gates dan mantan istrinya, Melinda, telah memutuskan untuk tidak mewariskan seluruh kekayaan mereka kepada ketiga anak mereka. Masing-masing anak, yaitu Jennifer, Rory, dan Phoebe, hanya akan menerima warisan sekitar 10 juta dollar AS.
Menurut pandangan Bill Gates, kekayaan yang berlebihan justru berpotensi menghambat anak-anak mereka untuk membangun jalan hidup mereka sendiri secara mandiri.
Pada tahun 2006, Bill Gates menerima penghargaan bergengsi dari Pemerintah Meksiko, yang dikenal sebagai Order of the Aztec Eagle, sebagai pengakuan atas kontribusinya yang signifikan dalam bidang kemanusiaan, terutama di sektor kesehatan dan pendidikan.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi tertinggi yang diberikan kepada warga negara asing atas jasa-jasa mereka terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dunia.
Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 2016, Presiden Amerika Serikat saat itu, Barack Obama, menganugerahkan mereka Presidential Medal of Freedom, sebagai bentuk penghormatan atas peran besar mereka dalam kegiatan filantropi yang berskala global.
“`