Bank DKI Umumkan Pembagian Dividen Rp 249,3 Miliar untuk Tahun Ini

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 7 Mei 2025 - 21:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Kabar gembira bagi para pemegang saham! PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, atau yang lebih dikenal dengan Bank DKI, akan membagikan dividen dengan total nilai mencapai Rp 249,3 miliar. Angka ini setara dengan 32 persen dari perolehan laba bersih perusahaan sepanjang tahun 2024, yang tercatat sebesar Rp 779,1 miliar.

Keputusan penting ini telah disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada hari Rabu pekan lalu. “Sementara itu, sisa laba bersih untuk tahun buku 2024, yang mencapai 68 persen atau senilai Rp 529,7 miliar, akan dialokasikan sebagai saldo laba ditahan. Dana ini akan digunakan secara optimal untuk mendukung pengembangan Bank DKI di masa depan,” jelas Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, dalam keterangan tertulis yang disampaikan pada hari Selasa, 6 Mei 2025.

Agus menjelaskan lebih detail, dividen tersebut akan didistribusikan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 249,2 miliar, serta kepada Perumda Pasar Jaya sebesar Rp 56 miliar.

Baca Juga :  IHSG Diprediksi Kembali Melemah, Investor Khawatir Inflasi Global Tinggi

Lebih lanjut, RUPST juga memberikan lampu hijau bagi Bank DKI untuk melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Untuk itu, para pemegang saham memberikan mandat penuh kepada jajaran Direksi dan Dewan Komisaris untuk mempersiapkan segala langkah yang diperlukan menuju IPO tersebut. “Ini termasuk melaksanakan kajian secara komprehensif dan mendalam, dengan tetap memperhatikan dinamika kondisi perekonomian, baik di tingkat domestik maupun global, serta situasi terkini di pasar saham BEI,” imbuh Agus.

Selain itu, RUPST juga menyetujui penambahan Modal Ditempatkan/Disetor Perseroan sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Tahun Anggaran 2024. Penambahan ini berasal dari kredit Hapus Buku eks BPPN dengan total nilai Rp 2,19 miliar, yang akan menjadi setoran modal dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada perseroan. Dengan penambahan Modal Ditempatkan/Disetor tersebut, maka struktur permodalan Perseroan akan mengalami perubahan dari semula sebesar Rp 6,577 triliun menjadi Rp 6,579 triliun. “Dan sisanya, sebesar Rp 760,17 ribu, akan dicatat dalam Cadangan Umum Perseroan,” pungkas Agus.

Baca Juga :  IHSG Naik 0,05% ke 6.806 di Awal Perdagangan, Top Gainers LQ45: MAPA, ANTM dan INDF

RUPST juga telah menetapkan susunan baru untuk jajaran Direksi dan Dewan Komisaris, dengan rincian sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama (Independen): Anang Basuki

Komisaris: Michael Rolandi C Brata

Komisaris Independen: Kiryanto

Direksi

Direktur Utama: Agus H. Widodo

Direktur Kepatuhan: Ateng Rivai

Direktur: Daniel Setiawan Subianto

Direktur: Basaria Martha Juliana

Direktur: Dipo Nugroho

Direktur: Prihanto Herbowo

Pilihan Editor: Bank DKI Segera Melantai di Bursa Setelah Dapat Restu Pemegang Saham

Berita Terkait

Anak Usaha Lotte Chemical Titan (FPNI) Akan Tambah Kegiatan Usaha
Tuwaga Hadir: Solusi Cerdas Kelola Keuangan & Pengajuan Kredit Online
BI Tahan Suku Bunga: Rupiah Terancam Hingga 2026?
DKHH: Strategi Cipta Sarana Medika Genjot Laba 2025 Hingga Tiga Digit
Ekonom Ungkap Penyebab Sulitnya Cari Kerja Berdasarkan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja
Vale Terapkan 5 Strategi Sumber Daya Berkelanjutan Capai NZE 2060
ITMG Catat Laba US$482 Juta di Kuartal Pertama 2025: Analisis Lengkap
Anggaran Dibuka: Dampak Langsung dan Tak Langsung yang Dinantikan

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 22:43 WIB

Anak Usaha Lotte Chemical Titan (FPNI) Akan Tambah Kegiatan Usaha

Minggu, 11 Mei 2025 - 22:27 WIB

Tuwaga Hadir: Solusi Cerdas Kelola Keuangan & Pengajuan Kredit Online

Minggu, 11 Mei 2025 - 21:55 WIB

BI Tahan Suku Bunga: Rupiah Terancam Hingga 2026?

Minggu, 11 Mei 2025 - 20:15 WIB

DKHH: Strategi Cipta Sarana Medika Genjot Laba 2025 Hingga Tiga Digit

Minggu, 11 Mei 2025 - 19:51 WIB

Ekonom Ungkap Penyebab Sulitnya Cari Kerja Berdasarkan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja

Berita Terbaru

technology

Ampuh! 7 Trik Jitu Atasi Kode OTP Telat Masuk SMS

Minggu, 11 Mei 2025 - 23:15 WIB