Ragamutama.com – JAKARTA — Drama menegangkan tersaji di semifinal Liga Champions ketika Inter Milan menaklukkan Barcelona dengan skor 4-3 lewat babak perpanjangan waktu pada Rabu (7/5/2025) dini hari WIB. Davide Frattesi, pemain pengganti Inter, menjadi pahlawan dengan gol kemenangannya di masa extra time, memastikan timnya melaju ke final. Sebelumnya, Francesco Acerbi menyelamatkan Inter dari jurang kekalahan dengan gol penyeimbang dramatis di masa injury time babak kedua.
Kemenangan dramatis ini membawa Inter unggul agregat 7-6 atas Barcelona. Performa gemilang Yann Sommer di bawah mistar gawang turut berperan besar dalam keberhasilan ini. Di final di Munchen, Inter akan menghadapi pemenang laga antara Paris Saint-Germain dan Arsenal yang akan bertanding Kamis (8/5/2025) dini hari WIB.
Pertandingan ini menyajikan dua babak yang kontras. Inter mendominasi babak pertama dengan gol-gol cepat dari Lautaro Martinez (menit ke-21) dan Hakan Calhanoglu (penalti sebelum jeda). Namun, Barcelona membalikkan keadaan di babak kedua. Eric Garcia dan Dani Olmo mencetak gol dalam waktu enam menit untuk menyamakan kedudukan. Meskipun Sommer tampil cemerlang, Raphinha berhasil menambah gol untuk Barca pada menit ke-87, membuat skor menjadi 3-2.
Ketika Barcelona hampir memastikan tempat di final, Acerbi muncul sebagai penyelamat. Umpan Denzel Dumfries disambut dengan tendangan voli akurat oleh Acerbi, mencetak gol pertamanya di Eropa musim ini dan memaksa pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu. Gol ini sekaligus menjadi gol Eropa ke-20 dalam karirnya yang panjang.
Di masa perpanjangan waktu, aksi brilian Marcus Thuram berbuah manis. Umpan terobosan Thuram dituntaskan dengan tenang oleh Frattesi, mencetak gol kemenangan yang membuat pendukung Inter bersorak euforia.
Sommer kembali menjadi bintang dengan dua penyelamatan gemilang menghalau peluang Lamine Yamal, mengamankan kemenangan Inter yang begitu susah payah. Inter mengincar gelar Liga Champions keempat mereka dan yang pertama dalam 15 tahun terakhir, setelah kekalahan di final dua tahun lalu melawan Manchester City.
“Saya beruntung bisa menyelesaikan pertandingan, saya berteriak begitu keras hingga saya melihat semuanya menjadi hitam,” ujar Frattesi kepada Sky Sport.
“Saya harus berterima kasih kepada para fisioterapis karena dalam beberapa hari terakhir saya kurang sehat, saya persembahkan kemenangan ini untuk mereka. Ini luar biasa, saya tidak tahu harus berkata apa. Malam ini hal yang luar biasa telah terjadi.”
Kekalahan ini membuat Barcelona harus mengalihkan fokus ke La Liga. Mereka tertinggal empat poin dari Real Madrid di puncak klasemen dan akan menghadapi El Real pada Minggu mendatang.
“Sepak bola sangat kejam bagi kami,” kata Eric Garcia kepada Movistar Plus. “Kami tertinggal 2-0 lagi dan karakter yang ditunjukkan tim ini sangat luar biasa.
“Kami tim yang penuh dengan pemain muda dan ini adalah tahun yang hebat. Kami masih memiliki Liga (Spanyol) untuk dimainkan.”