DPR Soroti Kontroversi Dedi Mulyadi Didik Anak Nakal di Barak Militer

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 6 Mei 2025 - 22:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, Jakarta – Kebijakan Gubernur Jawa Barat mengenai pengiriman siswa yang dianggap bermasalah ke lingkungan militer menuai kritik. Ketua Komisi Pendidikan DPR RI, Hetifah Sjaifudan, mempertanyakan efektivitas metode tersebut dalam membentuk karakter anak. Menurutnya, meski pendidikan karakter dan bela negara merupakan bagian penting dari kurikulum saat ini, implementasinya perlu dikaji ulang.

“Esensi bela negara lebih menitikberatkan pada penumbuhan kesadaran nasionalisme, kecintaan pada tanah air, serta kesiapan mental. Bukan semata-mata melalui pelatihan ala militer,” tegas Hetifah di Gedung DPR, Selasa, 6 Mei 2025.

Politisi dari Partai Golkar ini menambahkan, landasan pembinaan bela negara dalam Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 8 Tahun 2022, yang mengatur Pedoman Kesadaran Pembinaan Bela Negara, menegaskan bahwa partisipasi dalam program bela negara bersifat sukarela. Oleh karena itu, penerapan pendidikan bela negara harus selaras dengan kebutuhan dan konteks pendidikan nasional yang menjamin hak siswa untuk memperoleh pendidikan yang menyeluruh dan berfokus pada pengembangan potensi diri.

“Kami menggarisbawahi pentingnya pendidikan karakter yang berpusat pada penguatan kurikulum yang sudah ada, seperti pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemerintah Lindungi Chandra Asri dari Pemerasan: Proyek Strategis Aman

Gubernur Dedi Mulyadi pertama kali mengemukakan ide pengiriman siswa bermasalah ke barak militer saat perayaan ulang tahun ke-26 Kota Depok, Jawa Barat, pada 25 April. Mantan Bupati Purwakarta tersebut berencana memulai program ini pada bulan Mei.

Menurutnya, siswa yang memiliki masalah perilaku, seperti tidak mau bersekolah, terlibat balap liar, dan tawuran, akan mengikuti program pembinaan karakter berbasis militer. Setelah dinilai menunjukkan perbaikan perilaku, anak-anak tersebut akan dikembalikan kepada orang tua mereka.

Dedi telah mewujudkan program tersebut dengan mengirimkan 69 pelajar dari Purwakarta yang dianggap “nakal” ke barak militer pada tanggal 1 Mei. Sebelumnya, orang tua siswa telah memberikan persetujuan terhadap upaya pembinaan karakter ini.

Pemerintah provinsi juga telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh sekolah di Jawa Barat untuk menginformasikan pelaksanaan pendidikan ala militer ini. “Surat edaran sudah diterbitkan dua hari yang lalu, ditujukan kepada seluruh sekolah,” ungkap politisi Partai Gerindra tersebut usai memimpin upacara Hari Pendidikan Nasional tingkat Provinsi Jawa Barat, Jumat pekan lalu.

Baca Juga :  Prabowo: Ajaran Paus Leo XIV Selaras Ideologi Pancasila

Pangeran Khairul Saleh, Anggota Komisi Hak Asasi Manusia DPR, berpendapat bahwa keputusan Dedi Mulyadi mengirim siswa bermasalah ke barak militer bertentangan dengan Konvensi Hak Anak dan prinsip pendidikan yang humanis. Menurutnya, anak-anak seharusnya tumbuh dalam lingkungan yang mendukung perkembangan mental dan fisik secara optimal.

“Bukan ditanamkan doktrin kekerasan atau kedisiplinan yang berlebihan,” kata Pangeran melalui pernyataan tertulis pada hari Selasa, 6 Mei 2025.

Ia menambahkan bahwa keputusan pengiriman anak ke barak militer seharusnya didasarkan pada kajian yang komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak terkait. “Jangan sampai kebijakan yang diambil justru melanggar prinsip HAM dan hak anak,” pungkas politisi dari PAN tersebut.

Ervana Trikarinaputri turut serta dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Perbandingan Penanganan Siswa Bermasalah di Jawa Barat dengan Praktik di Negara Lain

Berita Terkait

Ayatollah Khamenei Serukan Perang, Iran Siap Hadapi Konflik?
Prabowo Bertemu Putin di Moskow, Bahas Apa? Intip Detailnya!
SPIEF vs G7: Alasan Prabowo Pilih Rusia, Bukan Negara Barat
Prabowo Bertemu Putin, Bahas Apa? Ini yang Perlu Kamu Tahu
Rusia, Indonesia Jajaki Peluang Kerja Sama Migas Strategis!
Putin Tawarkan Bantuan Nuklir, Indonesia Pertimbangkan?
Prabowo Bertemu Putin, Bahas Apa di Saint Petersburg?
Trump Pertimbangkan Serang Iran, Keputusan 2 Minggu!

Berita Terkait

Sabtu, 21 Juni 2025 - 14:52 WIB

Ayatollah Khamenei Serukan Perang, Iran Siap Hadapi Konflik?

Sabtu, 21 Juni 2025 - 13:03 WIB

Prabowo Bertemu Putin di Moskow, Bahas Apa? Intip Detailnya!

Sabtu, 21 Juni 2025 - 08:58 WIB

SPIEF vs G7: Alasan Prabowo Pilih Rusia, Bukan Negara Barat

Jumat, 20 Juni 2025 - 23:03 WIB

Prabowo Bertemu Putin, Bahas Apa? Ini yang Perlu Kamu Tahu

Jumat, 20 Juni 2025 - 18:32 WIB

Rusia, Indonesia Jajaki Peluang Kerja Sama Migas Strategis!

Berita Terbaru

entertainment

Nidji Reuni! “Teman Sejati” Jadi OST Ejen Ali The Movie 2

Sabtu, 21 Jun 2025 - 17:33 WIB

Family And Relationships

Hengki Kawilarang Meninggal, Penyakit Apa yang Dideritanya?

Sabtu, 21 Jun 2025 - 16:38 WIB

Family And Relationships

Dul Jaelani Pilih Nikah Sederhana di Masjid, Ahmad Dhani Takjub!

Sabtu, 21 Jun 2025 - 16:32 WIB