Ragamutama.com JAKARTA. Setelah mengalami periode yang menantang, kinerja saham dari sejumlah bank terbesar di Indonesia, seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Menurut data yang dihimpun dari RTI, pada penutupan sesi perdagangan hari Selasa (6/5), harga saham BBCA mengalami kenaikan sebesar 0,56%, mencapai level Rp 9.025 per lembar. Pada saat pembukaan perdagangan hari ini, saham BBCA dibuka pada level Rp 9.050.
Saham BBRI, yang juga dikenal sebagai bank pelat merah, juga mencatat penguatan sebesar 0,52% dan ditutup pada level Rp 3.880. Namun, pada pembukaan perdagangan hari ini, saham BBRI terlihat mengalami penurunan ke level Rp 3.840.
Saham Bank Jumbo Terperosok, Simak Rekomendasi Analis Berikut
BMRI, bank pelat merah lainnya, menutup perdagangan dengan harga yang stabil di level Rp 4.980. Sementara itu, pada pembukaan perdagangan, saham BMRI berada di level Rp 5.020 per saham.
Berbeda dengan bank-bank lainnya, saham BBNI justru mengalami pelemahan sebesar 0,71% dan ditutup pada level Rp 4.180 per saham. Pada saat pembukaan perdagangan, harga saham BBNI tercatat berada di level Rp 4.220 per saham.
Sejak awal tahun 2025, saham-saham bank dengan kapitalisasi pasar besar ini memang menunjukkan tren penurunan. BMRI mengalami koreksi sebesar 12,63%, diikuti oleh BBCA sebesar 6,72%, BBRI sebesar 4,90%, dan BBNI sebesar 3,91%.
Ekky Topan, Investment Analyst dari Infovesta Kapital Advisori, berpendapat bahwa pergerakan saham sektor perbankan cenderung tidak seagresif emiten lainnya.
“Menurut pandangan saya, saat ini saham-saham perbankan berada dalam fase akumulasi. Secara bertahap, harga saham sektor perbankan juga menunjukkan penguatan. Jadi, ini hanya masalah waktu sampai harga saham tersebut kembali terangkat,” ujar Ekky kepada Kontan.co.id pada hari Selasa (6/5).
Pasca Libur Panjang, Saham Bank Jumbo RI Keok Saat Pembukaan Perdagangan
Ekky merekomendasikan pembelian saham BMRI (buy) pada rentang harga Rp 5.450- Rp 5.000, dan BBRI pada rentang Rp 4.200- Rp 4.400 untuk target selanjutnya.
Nafan Aji Gusta, Senior Technical Analyst dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, juga menyampaikan bahwa prospek perkembangan sektor perbankan di tahun ini masih relatif prospektif. Ia menambahkan bahwa penurunan suku bunga acuan di masa depan, mengikuti kebijakan The Fed, dapat mendorong pertumbuhan kredit.
“Kinerja bottom line juga berpotensi mengalami pemulihan, sehingga NPL (Non-Performing Loan) dapat ditekan secara optimal dan pertumbuhan kredit menjadi lebih baik,” jelasnya.
Nafan merekomendasikan pembelian akumulatif saham BBCA (accumulative buy) pada level terdekat Rp 8.375, BMRI pada Rp 5.025, BBNI pada Rp 4.330, dan BBRI (accumulative buy) pada level terdekat Rp 3.750.
Jelang RDG Bank Indonesia, Kinerja Saham Bank Jumbo Masih Kompak Terkoreksi