RAGAMUTAMA.COM – MAJALENGKA – Sebuah tragedi mengguncang Desa Lengkong, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Seorang mahasiswi, yang diidentifikasi dengan inisial APA (21), diduga kuat telah melakukan tindakan yang mengakibatkan kematian kekasihnya.
Kepolisian Resor Majalengka, melalui Ajun Komisaris Besar Polisi Willy Andrian, mengungkapkan pada hari Senin (5/5) bahwa kasus dugaan tindak kekerasan yang berujung pada hilangnya nyawa seseorang ini terungkap berkat laporan dari pihak RSUD Majalengka. Laporan tersebut menginformasikan tentang kedatangan seorang wanita yang membawa jenazah seorang pria pada hari Sabtu (3/5).
Polisi Resor Majalengka, Jawa Barat, kini tengah mengusut tuntas serangkaian fakta terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang mahasiswi terhadap pacarnya, yang sayangnya berakibat fatal.
Fakta-Fakta Kasus Penganiayaan di Majalengka:
- Mahasiswi Memukul Kekasihnya dengan Tangan Kosong
Mahasiswi Ini Sadis Banget, Kurung-Aniaya Kekasih Sampai Tewas
Dari hasil investigasi awal, terungkap bahwa korban mengalami serangkaian tindakan kekerasan fisik sebelum menghembuskan napas terakhir.
- Korban Sempat Dikurung Selama 3 Hari
Oknum TNI AL Mengumbar Kata-kata Romantis, Juwita Menyandarkan Kepala di Bahunya
Lebih lanjut, Kapolres Majalengka menjelaskan bahwa korban sempat dikurung selama tiga hari di dalam kamar rumah tersangka dalam kondisi yang sangat lemah.
Korban tidak diperkenankan untuk meninggalkan kamar, bahkan untuk keperluan buang air pun hanya diperbolehkan menggunakan botol dan popok yang telah disediakan oleh tersangka.
“Selama masa itu, korban hanya diberi makan oleh pelaku. Saat pelaku meninggalkan rumah, kamar korban selalu dikunci dari luar untuk menghindari perhatian dari orang tua tersangka,” ungkapnya.
- Sudah Pacaran 3 Tahun
AKBP Willy mengungkapkan, berdasarkan pengakuan sementara, pelaku merasa enggan untuk membiarkan korban pulang karena merasa telah merawatnya selama setahun terakhir.
Diketahui bahwa antara pelaku dan korban telah menjalin hubungan asmara selama 3 tahun.
“Mereka telah memiliki hubungan khusus selama tiga tahun,” imbuh AKBP Willy.
- Mahasiswi Panik
Kepala Satreskrim Polres Majalengka, AKP Ari Rinaldo, menambahkan bahwa korban dinyatakan meninggal dunia pada hari Sabtu (3/5) sekitar pukul 16.30 WIB.
Tersangka kemudian dilanda kepanikan dan meminta bantuan dari temannya yang berinisial TD untuk mengantarkan jenazah korban ke rumah sakit.
“Jenazah korban sempat ditempatkan di bagasi mobil sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit. Bahkan, sempat muncul niat dari pelaku untuk membuang jenazah,” ungkapnya.
- Korban Tidak Melakukan Perlawanan
Dari hasil autopsi yang dilakukan, ditemukan sejumlah luka di bagian wajah dan tubuh korban yang mengindikasikan adanya tindak kekerasan.
Penyidik juga memastikan bahwa korban tidak melakukan perlawanan karena kondisinya yang sedang tidak sehat saat kejadian.
“Tersangka akan dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan jo Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian,” pungkas AKP Ari. (antara/jpnn)
“Pelaku telah resmi kami tetapkan sebagai tersangka pada hari ini,” ujar AKBP Willy saat memberikan keterangan terkait pengungkapan kasus penganiayaan ini.
Rangkaian kejadian tragis ini bermula ketika korban, seorang pria berusia 22 tahun, dijemput pada hari Selasa (30/4) dan kemudian dibawa ke kediaman tersangka APA di Desa Lengkong, Majalengka.
Ketika korban menyampaikan keinginannya untuk kembali ke rumah orang tuanya pada hari berikutnya, tersangka APA diduga terpancing emosinya dan langsung melakukan tindakan kekerasan.
“Tersangka melakukan pemukulan terhadap wajah korban menggunakan tangan kosong, bahkan juga menggunakan telepon genggam,” jelas Kapolres Majalengka.
Dengar Ada Mahasiswi Mandi, Dokter MAES Berbuat Nekat, Terjadilah
Akibat perbuatan tersebut, menurut AKBP Willy, korban mengalami luka serius di area wajah yang menyebabkan sesak napas dan berujung pada kematian.