Sebuah pertunjukan dramatis, gol-gol menawan, dan momen akhir yang mendebarkan mewarnai pertandingan krusial yang menentukan promosi antara London City Lionesses dan Birmingham City. Dalam laga pamungkas Women’s Championship musim 2024/25, London City Lionesses berhasil mengamankan tiket promosi ke Women’s Super League (WSL) setelah bermain imbang 2-2 di kandang Birmingham, pada hari Minggu (4/5).
Dengan hasil ini, London City menempati posisi puncak klasemen Championship dengan raihan 50 poin dari 22 pertandingan—hanya unggul tipis satu poin dari Birmingham yang terpaksa menjadi runner-up.
Pada pertandingan yang digelar di markas Birmingham City itu, London City tampil dengan serangan yang agresif sejak menit awal. Mereka berhasil unggul 2-0 melalui gol dari Isobel Goodwin dan sundulan terarah dari Chantelle Boye-Hlorkah. Goodwin, yang direkrut dengan nilai transfer yang memecahkan rekor, melebihi 100 ribu poundsterling dari Sheffield United, mencetak gol pembuka melalui tendangan jarak jauhnya yang menghujam sudut atas gawang.
“Saya masih tidak percaya! Sepertinya saya belum pernah mencetak gol seperti itu sepanjang hidup saya,” ujar Goodwin setelah pertandingan, seperti yang dikutip dari The Guardian.
Birmingham tidak menyerah begitu saja. Di depan rekor jumlah penonton sebanyak 8.749 orang, Emily van Egmond dan Cho So-hyun berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di babak kedua. Namun, hingga 10 menit waktu tambahan, London City mampu bertahan dengan gigih dan mempertahankan hasil yang mereka butuhkan.
Tanpa Keterkaitan dengan Tim Pria
London City Lionesses mencatatkan sejarah sebagai tim independen pertama yang berhasil promosi ke WSL—mereka tidak memiliki hubungan afiliasi dengan klub pria mana pun.
London City baru saja dibentuk pada tahun 2019, setelah mereka memutuskan untuk memisahkan diri dari Millwall Women. Kemudian, pada tahun 2023, Michele Kang, pemilik Lyon dan Washington Spirit pada saat itu, mengambil alih kepemilikan klub London tersebut.
Sejak mengakuisisi London City, Kang segera melakukan investasi besar-besaran, termasuk mendatangkan pemain-pemain bintang seperti Kosovare Asllani, Saki Kumagai, dan Isobel Goodwin. Dia juga berupaya mengembangkan Lionesses City agar memiliki struktur klub yang profesional.
“Ketika pertama kali saya datang ke Inggris dan membeli London City, banyak orang merasa khawatir dan berkata, ‘Bagaimana dia akan melakukan ini? Tidak ada tim pria. Kalian membutuhkan tim pria untuk menarik merek, penggemar, dan sumber daya. Tim independen tidak bisa melakukannya,’” kenang Kang, seperti yang diucapkannya pada TalkSport.
“Nah, kami adalah buktinya. Dengan investasi yang tepat dan fokus yang jelas, segala sesuatu mungkin saja terjadi,” pungkas Kang.