Ragamutama.com JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) bersiap menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) yang sangat dinantikan pada tanggal 16 Mei 2025. Salah satu topik utama yang menarik perhatian para investor adalah potensi pembagian dividen dari bank syariah terkemuka di Indonesia ini.
Antusiasme ini bukan tanpa dasar. BSI berhasil membukukan laba bersih yang mengesankan sebesar Rp 7,01 triliun pada tahun 2024, menunjukkan pertumbuhan signifikan hingga 22,83% secara tahunan (YoY). Selain itu, bank-bank BUMN lainnya yang baru-baru ini mengumumkan dividen mereka juga menunjukkan rasio dividen yang menarik.
Menanggapi pertanyaan seputar besaran dividen yang akan dibagikan, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, memberikan tanggapan yang hati-hati. Beliau mengindikasikan bahwa kemungkinan rasio dividen yang akan diusulkan tidak akan jauh berbeda dibandingkan tahun sebelumnya.
“Nanti akan ada pengumuman resminya, tetapi perkiraannya tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu. Tentu saja, keputusan final tetap berada di tangan RUPS,” kata Bob saat ditemui, Senin (5/5).
Bisnis Emas BSI Tumbuh 82% YoY pada Kuartal l-2025
Sebagai informasi tambahan, rasio dividen BSI pada tahun sebelumnya adalah 15% dari laba bersih tahun buku 2023. Jika rasio yang sama diterapkan, maka perkiraan dividen yang berpotensi dibagikan oleh BSI adalah sekitar Rp 1,05 triliun.
Perlu diketahui bahwa jumlah saham BSI yang beredar hingga April 2025 tercatat sebanyak 46,12 miliar lembar. Dengan jumlah saham tersebut, estimasi dividen per saham yang akan diterima investor adalah sekitar Rp 22,7.
Selain itu, BRIS juga menonjol sebagai satu-satunya saham bank BUMN yang mengalami penguatan harga sejak awal tahun. Secara year to date, saham BRIS telah meningkat sebesar 5,86% hingga penutupan perdagangan Senin (5/5), mencapai harga Rp 2.890 per saham.
BRIS Chart by TradingView