Efek Marquez: Revisi Hukuman MotoGP Untungkan Jorge Martin Pasca Kekacauan

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 6 Mei 2025 - 03:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com: Regulasi MotoGP mengalami sejumlah penyesuaian signifikan. Beberapa di antaranya mencakup perubahan dalam prosedur start dan kesempatan pengujian bagi para pembalap yang mengalami cedera.

Perubahan terkait prosedur start muncul sebagai respons dari Komite Grand Prix terhadap situasi yang kurang ideal yang terjadi selama balapan MotoGP Americas pada akhir Maret lalu.

Saat menjelang lap pemanasan, terlihat para pembalap beramai-ramai kembali ke pit mereka untuk mengganti motor, dari yang menggunakan spesifikasi ban basah (wet) menjadi ban untuk kondisi trek kering (slick).

Pemicunya adalah Marc Marquez.

Menyadari bahwa keputusannya untuk menggunakan ban basah kurang tepat, pembalap dari tim Ducati Lenovo tersebut merancang strategi untuk mengganti motornya tiga menit sebelum dimulainya lap pemanasan.

“Saya memahami peraturannya,” ujar Marquez setelah kejadian itu, seperti yang dikutip dari Autosport.com.

“Saya memperkirakan bahwa ketika saya keluar dari barisan start, akan ada lebih dari 10 pembalap yang mengikuti saya, sehingga Race Director akan menghentikan balapan.”

Namun, rencana Marquez tidak sepenuhnya berjalan mulus.

Sang Alien ternyata keliru dalam memperkirakan sanksi yang akan diterimanya. Jika start tidak ditunda, ia akan memulai balapan dari posisi paling belakang.

Road to MotoGP – Perjuangan Veda Pratama: Seringkali Kurang Beruntung Saat Berpeluang Meraih Podium, Kini Berusaha Lebih Mengontrol Jalannya Balapan

Menurut regulasi yang berlaku, pembalap yang melakukan penggantian ban yang berkaitan dengan perubahan kondisi cuaca tetap akan memulai balapan dari posisi awalnya, tetapi akan dikenakan penalti ride through.

Penalti ride through, yaitu melewati jalur pit, dinilai lebih merugikan dibandingkan dengan memulai dari posisi belakang karena kehilangan waktu yang signifikan (sekitar 30 detik).

Kini, hukuman yang akan diterima oleh pembalap yang melakukan pelanggaran serupa menjadi lebih ringan.

Berdasarkan informasi dari Crash, hukuman yang baru adalah penalti lap panjang sebanyak dua kali, dengan perkiraan kerugian waktu sekitar 5-6 detik.

Kerugian akibat penalti lap panjang dapat diminimalkan lebih lanjut karena tidak ada batasan kecepatan maksimal di area tersebut, berbeda dengan penalti ride through.

Selain itu, pembalap masih dapat memulai balapan dari posisi aslinya jika mereka mendorong motor mereka ke jalur pit satu menit sebelum lap pemanasan dimulai.

Syaratnya, mereka harus keluar dari jalur pit sebelum ditutup dan tiba di barisan start sebelum mobil keselamatan. Jika tidak, mereka harus memulai balapan dari jalur pit.

Sementara itu, jika lebih dari 10 pembalap memulai balapan dari jalur pit, prosedur start akan diubah menjadi prosedur start cepat.

Perubahan lainnya berkaitan dengan kesempatan pengujian bagi pembalap yang mengalami cedera.

Di luar sesi balapan, pembalap hanya diperbolehkan berlatih menggunakan motor dengan spesifikasi MotoGP selama tes resmi dan juga tes privat, namun tes privat ini khusus untuk pembalap pabrikan konsesi kelas D (tingkat terendah).

Revisi ini diusulkan oleh Aprilia setelah pembalap andalan mereka, Jorge Martin, mengalami cedera yang cukup parah dan hanya sempat mengikuti satu seri sebelum kembali mengalami cedera.

Nasib Malang Jorge Martin: Kembali Balapan di MotoGP Qatar untuk Kemudian Kembali ke Rumah Sakit, Bahkan Maut Hanya Berjarak Beberapa Sentimeter

Meskipun sempat mendapat penolakan, setidaknya untuk diterapkan pada tahun ini, kini pembalap berhak mendapatkan kesempatan satu hari tes privat jika mereka absen dalam tiga event beruntun di MotoGP.

Event yang dimaksud adalah akhir pekan lomba dan tes resmi dengan durasi lebih dari satu hari.

Tes privat juga hanya dapat dilakukan di sirkuit-sirkuit yang sesuai dengan hak konsesi pabrikan terkait atau di sirkuit mana pun yang tidak lagi menggelar balapan di sisa kalender kejuaraan.

Terkait sirkuit yang dipilih oleh pabrikan sesuai dengan hak konsesi mereka, tes privat tidak boleh diselenggarakan kurang dari delapan pekan sebelum balapan di sirkuit tersebut berlangsung.

Sejak insiden di Qatar, Martin telah absen dalam satu event, yaitu balapan MotoGP Spanyol dan tes resmi selama satu hari setelah balapan.

Jika ia kembali absen dalam balapan MotoGP Prancis (9-11 Mei) dan MotoGP Inggris Raya (23-25 Mei), Martinator berhak mendapatkan jatah satu tes privat dengan menggunakan motor Aprilia RS-GP.

Jadwal MotoGP Prancis 2025 – Tantangan bagi Fabio Quartararo untuk Terus Mengusik Marc Marquez dan Francesco Bagnaia

Berita Terkait

Pratama Arhan Cerai Azizah Salsha, Banjir Dukungan di Instagram!
Kejutan Dunia 2025: Unggulan China Tumbang! Underdog Berjaya!
Rafael Struick Masuk! Ini Daftar 13 Pemain Timnas U-23
Djarum Tolak Tottenham, Banderol “Messi Baru” di Como Bikin Melongo!
Janice Tjen: Kejutan US Open, Tantang Emma Raducanu!
Simon Tahamata: Indonesia Tak Perlu Lagi Naturalisasi Pemain Bola
MU Imbang Lawan Fulham: Penalti Gagal Bruno Fernandes Jadi Sorotan!
MotoGP 2025: Marquez Dominasi Klasemen, Juara Dunia di Depan Mata?

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 19:15 WIB

Pratama Arhan Cerai Azizah Salsha, Banjir Dukungan di Instagram!

Senin, 25 Agustus 2025 - 18:20 WIB

Kejutan Dunia 2025: Unggulan China Tumbang! Underdog Berjaya!

Senin, 25 Agustus 2025 - 17:02 WIB

Rafael Struick Masuk! Ini Daftar 13 Pemain Timnas U-23

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:53 WIB

Djarum Tolak Tottenham, Banderol “Messi Baru” di Como Bikin Melongo!

Senin, 25 Agustus 2025 - 12:23 WIB

Janice Tjen: Kejutan US Open, Tantang Emma Raducanu!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB