Danantara dan Eramet Bersaing Akuisisi Saham Smelter Nikel Huayou, Siapa Unggul?

Avatar photo

- Penulis

Senin, 5 Mei 2025 - 23:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, JAKARTA – Sebuah sinergi besar kemungkinan akan segera terjalin di sektor hilirisasi nikel Indonesia. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dilaporkan sedang berdiskusi intensif dengan Eramet SA, sebuah perusahaan pertambangan terkemuka asal Prancis, untuk menjajaki kemitraan strategis dalam sebuah proyek smelter nikel. Potensi investasi ini digadang-gadang menjadi transaksi signifikan pertama bagi Danantara.

Menurut laporan Bloomberg pada hari Senin, 5 Mei 2025, sumber anonim mengungkapkan bahwa Danantara dan Eramet tengah mempertimbangkan untuk mengakuisisi kepemilikan saham pada sebuah smelter high pressure acid leach (HPAL) yang berlokasi di Kawasan Industri Weda Bay, Maluku Utara. Smelter ini, yang berperan penting dalam memproduksi bahan baku baterai kendaraan listrik, saat ini mayoritas sahamnya dikuasai oleh perusahaan asal China, Zhejiang Huayou Cobalt Co.

Sumber dari Bloomberg menambahkan bahwa para pihak yang terlibat berharap dapat mencapai kesepakatan dan menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada akhir bulan ini. Kendati demikian, mereka menekankan bahwa negosiasi masih berlangsung dan rencana tersebut masih dapat mengalami perubahan.

: Eramet Tertarik Jalin Kemitraan dengan Danantara dalam Investasi Hilirisasi Nikel di Indonesia

Baca Juga :  Pemerintah Ingin Dividen BUMN Dioptimalkan Melalui Danantara

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa Danantara akan melakukan investasi melalui holding BUMN pertambangan, MIND ID, menurut sumber-sumber tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, perwakilan dari Danantara dan Eramet, yang berkantor pusat di Paris, belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Bloomberg. Begitu pula dengan Huayou Cobalt, yang juga belum memberikan pernyataan.

: : Rosan Ungkap Alasan Pemerintah Memilih Huayou Menggantikan LG dalam Proyek Baterai

Pada pekan sebelumnya, Chief Executive Officer Danantara, Rosan Roeslani, sempat mengemukakan bahwa Danantara telah diundang oleh Eramet untuk berpartisipasi dalam proyek hilirisasi di Weda Bay Industrial Park.

Lebih lanjut, Rosan juga menyatakan bahwa Huayou telah menunjukkan minat untuk meningkatkan investasi dalam rantai pasokan baterai di Indonesia, terutama setelah LG Energy Solution Ltd. dari Korea Selatan menarik diri dari grand package proyek baterai di Indonesia.

: : Huayou Mengambil Alih Proyek Baterai Indonesia yang Ditinggalkan LG

Seperti yang telah diberitakan oleh Bisnis sebelumnya, Rosan, yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, mengindikasikan adanya potensi tambahan investasi dari Huayou senilai US$20 miliar, atau setara dengan Rp335 triliun, di Indonesia.

Baca Juga :  Pemerintah Tetap Kuasai Himbara Meski Saham Beralih ke Danareksa

Menurutnya, perusahaan smelter raksasa asal China tersebut telah banyak berinvestasi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Saat ini, investasi yang telah ditanamkan di Indonesia mencapai US$8,8 miliar, atau setara dengan Rp147 triliun.

“Huayou saja, investasi di Indonesia per hari ini sudah mencapai US$8,8 miliar, sudah menanamkan investasi loh, sudah selesai. Mereka menyampaikan potensi untuk investasi dari Grup Huayou ini ke depannya, menurut perhitungan mereka, bisa akan mencapai US$20 miliar tambahan,” ungkap Rosan kepada wartawan pada hari Selasa, 29 April 2025.

Sementara itu, sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga pernah menyampaikan bahwa Eramet telah menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi lebih lanjut di Indonesia dengan menggandeng mitra lokal di sektor mineral kritis.

Selain itu, Eramet juga berkeinginan untuk menjajaki peluang investasi, terutama di bidang hilirisasi, bersama Danantara.

Berdasarkan keterangan resmi dari Kemenko Perekonomian, hal tersebut disampaikan langsung oleh CEO Eramet, Christel Bories, saat bertemu dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di KBRI Paris pada hari Senin, 3 Maret 2025.

Berita Terkait

IHSG Menguat, Wall Street Melonjak, Harga Emas Stabil: Update Pasar Hari Ini
Wall Street Berbalik Arah: S&P 500 Terkoreksi Setelah Sembilan Hari Reli
Reli Bursa Eropa Terpanjang Sejak 2021: Investor Pantau Ketat Rapat The Fed
IHSG Berpotensi Koreksi: Sentimen ‘Sell in May’ dan Tarif Trump Menekan Pasar
Konsumsi Rumah Tangga Kuartal I/2025 Melambat Terkendali Meski Lebaran
Watsons Indonesia Ekspansi: Puluhan Gerai Baru Siap Dibuka Tahun Ini!
Net TV: Penyebab Penurunan Pendapatan Iklan Terungkap!
Ekonom Ungkap Dampak Merger GOTO dan Grab Bagi Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 6 Mei 2025 - 06:19 WIB

IHSG Menguat, Wall Street Melonjak, Harga Emas Stabil: Update Pasar Hari Ini

Selasa, 6 Mei 2025 - 06:07 WIB

Wall Street Berbalik Arah: S&P 500 Terkoreksi Setelah Sembilan Hari Reli

Selasa, 6 Mei 2025 - 05:47 WIB

Reli Bursa Eropa Terpanjang Sejak 2021: Investor Pantau Ketat Rapat The Fed

Selasa, 6 Mei 2025 - 02:39 WIB

IHSG Berpotensi Koreksi: Sentimen ‘Sell in May’ dan Tarif Trump Menekan Pasar

Selasa, 6 Mei 2025 - 02:07 WIB

Konsumsi Rumah Tangga Kuartal I/2025 Melambat Terkendali Meski Lebaran

Berita Terbaru