Ragamutama.com – , Jakarta – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menyinggung perihal isu ijazah palsu yang sempat menerpa mantan Presiden Jokowi. Kepala Negara mengungkapkan keheranannya mengapa ijazah Jokowi terus dipersoalkan. Bahkan, beliau menyatakan kekhawatirannya jika ijazahnya sendiri akan menjadi sasaran pertanyaan serupa di masa mendatang.
“Isu ijazah terus dipermasalahkan. Jangan-jangan nanti ijazah saya yang diperiksa, bagaimana?,” ujarnya saat berlangsung Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta Pusat, pada hari Senin, 5 Mei 2025.
Polemik mengenai keabsahan ijazah mantan Presiden Joko Widodo nampaknya belum usai. Terkini, Ketua Umum Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP), Maret Samuel Suekan, telah melaporkan Roy Suryo beserta beberapa pihak lainnya ke Polres Metro Bekasi Kota pada hari Senin, 5 Mei 2025. Laporan ini terkait dengan dugaan tindak pidana ujaran kebencian dan penyebaran informasi bohong seputar tuduhan ijazah palsu yang dialamatkan kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Dalam laporan yang teregistrasi dengan nomor LP/B/976/V/2025/SPKT.Sat Reskrim/Restro Bks Kota/Polda Metro Jaya, Maret Samuel menilai bahwa tuduhan-tuduhan tersebut merupakan bentuk provokasi publik yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa serta mencemarkan nama baik kepala negara.
“JPKP merasa prihatin dan sangat kecewa atas fitnah keji yang telah berhasil di-*framing* secara luas, seolah meyakinkan masyarakat bahwa Bapak Jokowi selama ini menggunakan ijazah palsu sebagai persyaratan untuk menduduki jabatan-jabatan strategis di Pemerintahan, bahkan sampai menduduki kursi presiden,” ungkap Maret melalui keterangan tertulisnya, pada Senin, 5 Mei 2025.
Pelaporan ini dilakukan menyusul beredarnya kembali narasi di berbagai platform media sosial yang menyatakan bahwa dokumen pendidikan Jokowi tidak sah. JPKP menegaskan bahwa mereka telah mengumpulkan bukti-bukti awal berupa kronologi kejadian untuk memperkuat laporan tersebut. “Karena fitnah keji ini tak kunjung reda, kami dengan berat hati melaporkannya secara pidana kepada pihak kepolisian,” tegasnya.
Roy Suryo, yang merupakan anggota tim pembela ulama dan aktivis (TPUA) sekaligus seorang pakar telematika, bahkan secara sarkastis pernah membandingkan ijazah Joko Widodo dengan ijazah milik proklamator kemerdekaan, Mohammad Hatta.
Sebelumnya, Jokowi memilih untuk tidak memperlihatkan ijazahnya saat menerima perwakilan TPUA di kediamannya, Solo, pada hari Rabu, 16 April 2025. Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit tersebut tidak menghasilkan penunjukan ijazah oleh Jokowi kepada mereka. TPUA sendiri merupakan kelompok yang secara aktif mempertanyakan validitas ijazah Jokowi.
Pilihan Editor: Pemakzulan Gibran
Dani Aswara berkontribusi dalam tulisan ini