Berkshire Hathaway: Kisah Sukses Transformasi Menjadi Raksasa Investasi Dunia

Avatar photo

- Penulis

Senin, 5 Mei 2025 - 17:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Kabar penting dari dunia investasi, investor legendaris Warren Buffett secara resmi mengumumkan rencananya untuk mengundurkan diri dari posisi CEO Berkshire Hathaway pada penghujung tahun 2025. Informasi krusial ini disampaikan pada rapat tahunan pemegang saham yang berlangsung pada hari Sabtu, 3 Mei 2025.

“Saya akan tetap hadir dan mungkin masih berguna dalam beberapa aspek, tetapi keputusan akhir, baik dalam operasional, alokasi modal, maupun hal-hal lainnya, akan berada di tangan Greg,” kata Buffett di hadapan para pemegang saham di Omaha, Nebraska, pada hari Sabtu, 3 Mei 2025 waktu setempat, sebagaimana dilansir dari Al Jazeera.

Tongkat estafet kepemimpinan akan diserahkan kepada Greg Abel, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Berkshire Hathaway Energy dan juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama bisnis non-asuransi Berkshire sejak tahun 2018. Sepanjang masa jabatannya sebagai CEO Berkshire Hathaway, Buffett telah membuat berbagai terobosan signifikan, menjadikan perusahaan tersebut terkenal dan menjadi perhatian utama para pelaku pasar modal.

Sekilas tentang Profil Perusahaan Berkshire Hathaway

Menurut informasi dari Britannica, Berkshire Hathaway adalah sebuah perusahaan yang berpusat di Amerika Serikat, dengan kantor pusat berlokasi di Omaha. Asal mula Berkshire Hathaway berawal dari dua perusahaan tekstil di Massachusetts, yaitu Hathaway Manufacturing Company (didirikan pada tahun 1888) dan Berkshire Cotton Manufacturing Company (didirikan pada tahun 1889). Kedua perusahaan ini kemudian bergabung pada tahun 1955, membentuk Berkshire Hathaway, Inc.

Baca Juga :  Ternyata Tarik Tunai di ATM Link Kena Biaya Rp7.500

Meskipun sempat menjadi kekuatan utama dalam industri tekstil dengan 14 pabrik dan lebih dari 10.000 karyawan, sektor ini mengalami penurunan yang signifikan setelah Perang Dunia I dan berlanjut hingga era Great Depression. Perusahaan mengalami kerugian yang substansial dan terpaksa menutup sebagian besar pabriknya. Situasi inilah yang menarik perhatian Warren Buffett pada awal tahun 1960-an, ketika harga saham perusahaan dianggap jauh lebih rendah dari nilai intrinsiknya.

Proses Akuisisi oleh Warren Buffett

Melalui Buffett Partnership Limited (BPL), Buffett mulai mengakumulasi saham Berkshire Hathaway pada tahun 1962, hingga akhirnya berhasil mengambil alih kendali penuh atas perusahaan pada tahun 1965. Meskipun pada awalnya Buffett mempertahankan bisnis tekstil, ia segera menyadari bahwa nilai jangka panjang perusahaan akan lebih besar jika difokuskan pada akuisisi dan investasi strategis. Pada tahun 1985, seluruh unit tekstil dilikuidasi, menandai transformasi Berkshire Hathaway menjadi perusahaan induk investasi.

Model Bisnis dan Diversifikasi Portofolio

Strategi utama Berkshire Hathaway adalah mengakuisisi secara penuh atau memiliki saham mayoritas di perusahaan-perusahaan yang sudah mapan di berbagai sektor, termasuk:

– Akuisisi penuh: GEICO, Dairy Queen, BNSF Railway.

– Saham mayoritas: Kraft Heinz, Coca-Cola, American Express.

– Saham minoritas signifikan: Apple (5,8% pada 2023), Bank of America, dan lain-lain.

Portofolio Berkshire mencakup lebih dari 60 anak perusahaan dan investasi di puluhan perusahaan lainnya. Mereka juga memiliki kepemilikan dalam perusahaan-perusahaan yang mungkin kurang dikenal oleh publik, seperti NetJets (layanan kepemilikan jet pribadi), Nebraska Furniture Mart, dan The Pampered Chef.

Baca Juga :  IHSG Anjlok 7,9 Persen Hari Ini: Trading Halt Warnai Penutupan

Peran Penting Bisnis Asuransi

Bisnis asuransi menjadi landasan keuangan yang krusial bagi Berkshire Hathaway, dengan anak perusahaan seperti National Indemnity Company, GEICO, dan General Reinsurance yang menyediakan arus kas yang substansial untuk mendanai akuisisi dan investasi lainnya.

Nilai Saham Tertinggi di Amerika Serikat

Saham Kelas A Berkshire Hathaway dikenal sebagai saham dengan harga paling tinggi di Amerika Serikat. Pada tahun 2023, nilainya bahkan sempat menembus angka USD 500.000 per lembar saham, yang mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari para investor terhadap strategi investasi yang dijalankan oleh Buffett dan timnya.

Selama hampir enam dekade, Warren Buffett membangun kerajaan investasi ini bersama dengan Charlie Munger, yang menjabat sebagai Wakil Ketua hingga kepergiannya pada November 2023. Pada bulan Mei 2025, Buffett mengumumkan bahwa Greg Abel, Wakil Ketua Berkshire, akan mengambil alih posisi CEO pada akhir tahun. Meskipun demikian, Buffett menegaskan bahwa ia akan tetap terlibat dalam kapasitas tertentu.

Pilihan editor: 69 Tahun Bill Gates, Pendiri dan Pemilik Microsoft Merintis Karier Sejak Usia 13 Tahun

Berita Terkait

Net TV: Penyebab Penurunan Pendapatan Iklan Terungkap!
Danantara dan Eramet Bersaing Akuisisi Saham Smelter Nikel Huayou, Siapa Unggul?
Ekonom Ungkap Dampak Merger GOTO dan Grab Bagi Indonesia
Rahasia Sukses Investasi: Prinsip Warren Buffett untuk Pemula
BEI Gencar Gaet Investor Asing: Kondisi Pasar Saham Indonesia Jadi Sorotan di Hong Kong
IHSG Berpotensi Turun? Ini Daftar Saham Pilihan Hari Ini!
Menaker Beberkan Penyebab PHK Massal: 24 Ribu Pekerja Terdampak April 2025
ABMM Tertekan: Peluang Beli Saham Jangka Pendek Menurut Analis?

Berita Terkait

Selasa, 6 Mei 2025 - 00:59 WIB

Net TV: Penyebab Penurunan Pendapatan Iklan Terungkap!

Senin, 5 Mei 2025 - 23:59 WIB

Danantara dan Eramet Bersaing Akuisisi Saham Smelter Nikel Huayou, Siapa Unggul?

Senin, 5 Mei 2025 - 23:55 WIB

Ekonom Ungkap Dampak Merger GOTO dan Grab Bagi Indonesia

Senin, 5 Mei 2025 - 23:35 WIB

Rahasia Sukses Investasi: Prinsip Warren Buffett untuk Pemula

Senin, 5 Mei 2025 - 21:43 WIB

BEI Gencar Gaet Investor Asing: Kondisi Pasar Saham Indonesia Jadi Sorotan di Hong Kong

Berita Terbaru

finance

Net TV: Penyebab Penurunan Pendapatan Iklan Terungkap!

Selasa, 6 Mei 2025 - 00:59 WIB

politics

ASN Bolos Kerja Tahunan: Wajib Kembalikan Gaji yang Diterima?

Selasa, 6 Mei 2025 - 00:15 WIB