Ragamutama.com – , Jakarta – Guna meminimalkan risiko jemaah haji Indonesia tersesat dan terpisah dari rombongan selama berada di Tanah Suci, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Muchlis Hanafi, mengimbau agar seluruh jemaah mencatat dan menyimpan dengan baik alamat lengkap hotel atau pemondokan tempat mereka menginap, baik di Madinah maupun Makkah.
Pilihan editor: Hasan Nasbi Mengundurkan Diri dari Jabatan Kepala Komunikasi Kepresidenan
“Upaya ini krusial untuk mencegah kebingungan dan mempermudah proses identifikasi apabila jemaah terpisah dari kelompoknya,” tegas Muchlis Hanafi saat menyampaikan keterangan dalam Konferensi Pers Kabar Haji Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta pada hari Ahad, 4 Mei 2025.
Muchlis menjelaskan lebih lanjut bahwa pada penyelenggaraan haji tahun ini, pemerintah telah menyiapkan sebanyak 300 hotel yang akan digunakan sebagai pemondokan bagi jemaah haji selama mereka berada di Arab Saudi. “Rinciannya adalah 205 hotel berlokasi di Makkah dan 95 hotel di Madinah. Jumlah ini memadai untuk mengakomodasi 203.320 jemaah haji reguler,” imbuhnya.
Khusus untuk di Makkah, seluruh hotel berada dalam radius maksimal 4,5 kilometer dari Masjidil Haram. Guna menunjang mobilitas jemaah menuju dan dari Masjidil Haram, pemerintah menyediakan fasilitas bus shalawat. Sementara itu, di Madinah, seluruh hotel berlokasi di area Markaziyah, yang merupakan area terdekat dengan Masjid Nabawi.
Mengingat lokasi hotel di Madinah relatif dekat dengan Masjid Nabawi, jemaah diimbau untuk tidak segera kembali ke hotel setelah menunaikan ibadah salat. Sebaiknya, jemaah memanfaatkan waktu di Masjid Nabawi untuk memperbanyak zikir dan doa. Hal ini bertujuan untuk menghindari penumpukan antrean di lift hotel.
“Jemaah perlu memahami bahwa kondisi hotel di Madinah umumnya memiliki lobi yang tidak terlalu luas dan jumlah lift yang terbatas. Oleh karena itu, guna menghindari kepadatan setelah waktu salat lima waktu, disarankan untuk tidak tergesa-gesa kembali ke hotel. Manfaatkanlah waktu untuk berzikir di Masjid Nabawi,” pesannya.
Lebih lanjut, Muchlis menambahkan bahwa suhu udara di Madinah pada hari ini diperkirakan mencapai 34°C dengan tingkat kelembapan sekitar 14 persen, menciptakan kondisi cuaca yang panas dan kering. Mengingat kondisi cuaca ekstrem ini, jemaah haji diimbau untuk senantiasa menjaga kesehatan dan memanfaatkan waktu di Masjid Nabawi dengan sebaik-baiknya.
Muchlis juga menyampaikan bahwa saat ini Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah ditempatkan di berbagai lokasi strategis dan siap memberikan bantuan kapan pun diperlukan. “Jangan sungkan untuk bertanya kepada petugas haji Indonesia apabila menemui kesulitan di Tanah Suci. Insyaallah seluruh petugas siap memberikan pelayanan yang terbaik,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Muchlis juga menyampaikan informasi terkini bahwa lebih dari 15 ribu jemaah telah tiba di Tanah Suci. “Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga hari Minggu, 4 Mei 2025 pukul 08.00 WIB atau pukul 04.00 WAS, jumlah jemaah haji yang telah tiba di Arab Saudi adalah sebanyak 40 kloter atau 15.597 jemaah,” ungkap Muchlis.
Sementara itu, pada hari yang sama, direncanakan sebanyak 8.307 jemaah akan diberangkatkan ke Tanah Suci. Jemaah ini terbagi dalam 21 kloter yang akan diterbangkan dari tanah air menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah.
Pilihan editor: Isi Surat Edaran Dedi Mulyadi tentang Larangan Study Tour hingga Pendidikan di Barak Militer