Dedi Mulyadi Kritik Pelajar Bawa Motor: Pakar Ungkap Bahaya Keselamatan

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 4 Mei 2025 - 17:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

OTORIDER – Sebuah langkah tegas diambil oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dengan memberlakukan larangan bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk mengendarai sepeda motor ke sekolah. Kebijakan ini, meski selaras dengan Undang-Undang Lalu Lintas yang melarang pengemudi di bawah umur, selama ini dianggap kurang efektif dalam penerapannya.

“Undang-Undang Lalu Lintas sudah jelas mengatur hal ini. Namun, penegakannya selama ini belum optimal. Mengapa? Karena ada keraguan dalam mengambil tindakan di lapangan,” ungkap Dedi Mulyadi.

Dedi menyoroti kurangnya pengawasan yang menyebabkan pelajar di bawah umur tetap bebas mengendarai sepeda motor di jalan raya. Padahal, mereka belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan belum matang secara psikologis maupun teknis untuk berkendara dengan aman.

Baca Juga :  Efektifkah Jam Malam Dedi Mulyadi Cegah Tawuran? Ini Kata Orang Tua!

Menanggapi kebijakan ini, Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani, menekankan bahwa anak-anak belum memiliki kemampuan yang memadai untuk mengoperasikan sepeda motor dengan aman. “Dari sudut pandang safety riding, pengendara di bawah umur memiliki potensi kecelakaan yang sangat tinggi, baik bagi diri mereka sendiri maupun orang lain. Secara umum, mereka belum terlatih untuk mengantisipasi bahaya,” jelas Agus beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Mengapa SMAN 6 Depok Tetap Berangkat Study Tour meski Dilarang Dedi Mulyadi?

Agus Sani menambahkan bahwa dalam berbagai situasi di jalan raya, anak-anak cenderung bertindak impulsif dan belum mampu mengendalikan emosi serta mengambil keputusan yang tepat. Faktor-faktor ini meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas. “Jangan sampai anak-anak diizinkan mengendarai sepeda motor jika mereka belum memiliki kompetensi yang memadai,” tegasnya.

Diharapkan, kebijakan ini tidak hanya dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, tetapi juga menjadi fondasi bagi perubahan budaya berkendara yang lebih disiplin dan bertanggung jawab di kalangan generasi penerus. (*)

Berita Terkait

Guru Sekolah Rakyat Mundur Massal: Murid Terlantar?
Deep Learning Masuk Kurikulum: Apa Manfaatnya untuk Anak Kita?
UPI Umumkan 3.081 Pendaftar Calon Mahasiswa Baru Lolos Seleksi Mandiri
Sekolah Rakyat Dibuka: Kurikulum Apa yang Dipakai?
Sekolah Rakyat Dibuka di Probolinggo, 100 Siswa Kurang Mampu Mulai Belajar Gratis
Cak Imin: Tugas Berat Sekolah Rakyat Tuntas Dijalankan Gus Ipul
63 Sekolah Rakyat Mulai Serentak Hari Ini
13 Sekolah Rakyat Rintisan Jabar Buka Besok: Pendidikan Lebih Merata!

Berita Terkait

Jumat, 1 Agustus 2025 - 10:41 WIB

Guru Sekolah Rakyat Mundur Massal: Murid Terlantar?

Minggu, 20 Juli 2025 - 19:23 WIB

Deep Learning Masuk Kurikulum: Apa Manfaatnya untuk Anak Kita?

Sabtu, 19 Juli 2025 - 13:59 WIB

UPI Umumkan 3.081 Pendaftar Calon Mahasiswa Baru Lolos Seleksi Mandiri

Selasa, 15 Juli 2025 - 19:17 WIB

Sekolah Rakyat Dibuka: Kurikulum Apa yang Dipakai?

Selasa, 15 Juli 2025 - 13:23 WIB

Sekolah Rakyat Dibuka di Probolinggo, 100 Siswa Kurang Mampu Mulai Belajar Gratis

Berita Terbaru

entertainment

Inul Minta Oplas Korea, Reaksi Adam Suseno Bikin Kaget!

Kamis, 7 Agu 2025 - 21:20 WIB

politics

Pulau Galang: Rumah Sakit Darurat 2.000 Warga Gaza

Kamis, 7 Agu 2025 - 19:57 WIB

Uncategorized

Awas! 21 Produk Kosmetik Ini Ditarik BPOM: Cek Daftarnya Sekarang!

Kamis, 7 Agu 2025 - 19:22 WIB

Family And Relationships

Kasus Lisa Mariana: Hasil Tes DNA Diumumkan 10 Hari Lagi?

Kamis, 7 Agu 2025 - 17:16 WIB