Asosiasi Baru untuk Penghuni Apartemen, Rusun, dan Rumah Subsidi Resmi Dibentuk

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 4 Mei 2025 - 11:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, berencana membentuk asosiasi bagi penghuni apartemen, rumah susun (rusun), dan rumah subsidi pada pertengahan bulan ini.

“Dalam dua minggu ke depan, saya akan membentuk asosiasi warga rumah susun dan apartemen agar tercipta keseimbangan,” ungkap Menteri Ara dalam keterangannya, seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (4/5/2025).

1. Asosiasi: Pilar Pengawasan yang Berkelanjutan

Menurut Menteri Ara, Indonesia masih belum memiliki asosiasi khusus untuk penghuni apartemen, rusun, dan rumah subsidi. Pembentukan asosiasi ini, karenanya, menjadi langkah krusial untuk pengawasan yang berkesinambungan.

Baca Juga :  Ketua Dewan Pers Ungkap Fakta: Tidak Semua Media Jujur Soal PHK Karyawan

“Sebagai pemerintah, check and balance yang kuat antara pengembang dan masyarakat sangatlah penting,” tegas Ara.

2. Responsif terhadap Keluhan Masyarakat

Kementerian PKP berkomitmen untuk segera menindaklanjuti setiap pengaduan masyarakat terkait perumahan melalui BENAR-PKP (Bantuan Edukasi dan Asistensi Ramah untuk Pengaduan Konsumen Perumahan), sebuah kanal pengaduan terpadu.

BENAR-PKP berfungsi sebagai pusat data pengaduan, sekaligus sarana edukasi dan penegakan hukum bagi konsumen perumahan.

Kanal ini diharapkan mempermudah akses pelayanan pengaduan, meningkatkan transparansi, dan meningkatkan kualitas pelayanan publik Kementerian PKP.

3. Perumahan: Isu Tiga Besar Pengaduan Masyarakat

Baca Juga :  Penjelasan Otorita IKN Ada Petinggi yang Mengundurkan Diri

Data dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menunjukkan bahwa permasalahan perumahan secara konsisten menempati tiga besar daftar pengaduan masyarakat.

Sepanjang tahun 2024, tercatat 270 pengaduan masalah perumahan. Rinciannya: 116 pengaduan tercatat di BPKN, 61 surat pengaduan diterima Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, 49 pengaduan terdata di YLKI, dan 35 pengaduan melalui aplikasi SP4N/LAPOR (KemenPANRB).

Hingga tahun 2025, Kementerian PKP telah menerima tujuh pengaduan terkait perumahan yang masih dalam proses penyelidikan.

Berita Terkait

PBB Banyuwangi Naik 200%? Pemkab: Itu Tidak Benar!
Pati Memanas! Demo Tolak Kebijakan Kontroversial Bupati Sudewo Hari Ini
Pati Memanas: 150 Ribu Massa Demo, Tuntut Bupati Mundur!
Rekening Das’ad Latif Diblokir Lalu Aktif Lagi: Dana Masjid Aman?
Jenderal TNI Dilantik, Prada Lucky Meninggal: Dua Kabar Hangat dari TNI
Rekening Yayasan Ketua MUI Diblokir PPATK! Ada Apa?
Prabowo Sematkan Bintang Adipurna ke Presiden Peru, Penghargaan Tertinggi!
Korupsi Haji 2025 Dilaporkan ke KPK, Ini Jawaban Menag!

Berita Terkait

Rabu, 13 Agustus 2025 - 12:06 WIB

PBB Banyuwangi Naik 200%? Pemkab: Itu Tidak Benar!

Rabu, 13 Agustus 2025 - 07:33 WIB

Pati Memanas: 150 Ribu Massa Demo, Tuntut Bupati Mundur!

Selasa, 12 Agustus 2025 - 08:41 WIB

Rekening Das’ad Latif Diblokir Lalu Aktif Lagi: Dana Masjid Aman?

Senin, 11 Agustus 2025 - 20:33 WIB

Jenderal TNI Dilantik, Prada Lucky Meninggal: Dua Kabar Hangat dari TNI

Senin, 11 Agustus 2025 - 16:14 WIB

Rekening Yayasan Ketua MUI Diblokir PPATK! Ada Apa?

Berita Terbaru

health

Overtraining Bikin Otak Cepat Tua? Ini Kata Ilmuwan!

Rabu, 13 Agu 2025 - 14:26 WIB

politics

PBB Banyuwangi Naik 200%? Pemkab: Itu Tidak Benar!

Rabu, 13 Agu 2025 - 12:06 WIB