Ragamutama.com: Yamaha menunjukkan keseriusannya dalam upaya kembali ke puncak kejayaan di MotoGP, setelah penampilan menjanjikan Fabio Quartararo yang meraih podium pada seri kelima, GP Spanyol.
Penampilan kompetitif Fabio Quartararo di MotoGP Spanyol memberikan secercah harapan akan potensi motor YZR-M1.
Setelah mengamankan pole position dan berjuang untuk meraih kemenangan namun sayang terjatuh saat Sprint Race, El Diablo berhasil mengakhiri pekan balapan dengan finis di posisi kedua pada balapan utama.
Sebelumnya di Qatar, sang Juara Dunia sekali ini juga tampil gemilang dengan menempati baris depan start dan finis ketiga dalam Sprint Race.
Massimo Meregalli, Direktur Tim Monster Energy Yamaha, mengungkapkan kebahagiaannya melihat perkembangan yang dicapai tim berlogo garpu tala di awal musim MotoGP 2025 ini.
Francesco Bagnaia dan Kegagalannya Kembali Menjadi Sorotan Pengamat Setelah Marc Marquez Bernasib Sial di GP Spanyol
“Kami berada di posisi yang sesuai dengan harapan kami,” kata Meregalli, dikutip RAGAMUTAMA.COM dari Motosan.
“Mungkin kami sedikit terlalu cepat saat tes Sepang, sehingga menimbulkan ekspektasi yang berlebihan, tetapi kami menyadari bahwa itu bukanlah potensi kami yang sebenarnya,” lanjutnya.
Dalam tes pramusim awal Februari, Quartararo secara konsisten berada di tiga besar catatan waktu lap terbaik selama tiga hari sesi.
Konsistensi dalam lolos ke kualifikasi 2 (Q2) di lima seri yang telah diselesaikan menunjukkan bahwa ujung tombak Yamaha ini telah menemukan kembali kecepatannya dalam satu putaran.
“Di Qatar, dalam sesi time attack, kami mencatatkan peningkatan satu detik dibandingkan tahun lalu,” jelas Meregalli.
“Kami juga mencapai hal serupa di Sepang selama tes musim dingin.”
Meregalli menegaskan bahwa kemajuan Yamaha sangat signifikan dan terlihat jelas di setiap sirkuit yang telah dikunjungi di awal musim ini.
Selain masalah performa dalam satu lap, Yamaha sebelumnya juga kurang konsisten. Tingkat cengkeraman (grip) di lintasan menjadi faktor krusial bagi performa mereka.
Peningkatan ini tak lepas dari perbaikan yang dilakukan secara internal di Yamaha.
Selain menerapkan “pendekatan Eropa” dengan merekrut insinyur top dari Ducati sebagai direktur teknis, Yamaha juga kembali memperkuat tim dengan kehadiran tim satelit.
Bergabungnya tim Pramac Racing ke dalam skuad Yamaha memberikan tambahan kekuatan dan data penting dari balapan untuk pengembangan motor.
“Kami sekarang mendapatkan data dua kali lebih banyak dibandingkan tahun lalu, yang memungkinkan kami mempercepat proses pengaturan motor,” ujar Meregalli.
Meregalli kemudian menyebutkan target musim ini, yaitu konsisten finis di tiga besar pada paruh kedua musim dan memiliki dua pembalap yang lolos langsung ke Q2.
Namun, ketika membahas peluang meraih gelar juara, Meregalli memilih untuk bersikap rendah hati.
Dengan menganggap Marc Marquez (Ducati Lenovo) sebagai yang terkuat, Meregalli tidak melihat Yamaha atau Quartararo sebagai pesaing utama saat ini.
“Saat ini, menurut saya lawan-lawan utamanya adalah Pecco Bagnaia dan saudaranya, Alex. Tetapi, kami masih berada di awal musim, dan segala sesuatu masih bisa berubah,” ungkapnya.
Target jangka pendek Yamaha adalah menjadi pabrikan kedua terkuat setelah Ducati, yang telah mendominasi dengan kemenangan di 22 seri terakhir.
“Target kami adalah untuk sedekat mungkin dengan Aprilia dan KTM. Kami selalu berada di level yang kurang lebih sama dengan Honda. Kami ingin menjadi tim kedua setelah Ducati.”
“Di beberapa balapan, ya; di balapan lain, tidak. Itulah tujuan yang harus dicapai sebelum akhir tahun,” tegas pria berkepala pelontos tersebut.
Hari Pertama Latihan Langsung Membuahkan Hasil 3 Besar, Veda Pratama dan Ramadhipa Siap Berlaga di JuniorGP Akhir Pekan Ini