Ragamutama.com – , Medan – PT Railink mengumumkan pencapaian signifikan dalam layanan kereta api bersubsidi (Public Service Obligation/PSO) untuk rute Medan-Binjai. Hingga bulan April 2025, tercatat sebanyak 857.113 penumpang telah memanfaatkan layanan ini. Data ini memperlihatkan antusiasme tinggi dari masyarakat terhadap opsi transportasi massal yang terjangkau, efisien, dan juga berwawasan lingkungan.
Inisiatif kereta api bersubsidi ini merupakan wujud program pemerintah, yang diimplementasikan melalui Kementerian Perhubungan. Program ini bertujuan memberikan subsidi bagi masyarakat, sehingga mereka dapat menikmati perjalanan kereta api dengan biaya yang lebih rendah, sekaligus mendorong penggunaan transportasi publik dalam aktivitas sehari-hari.
“Pencapaian yang menggembirakan ini adalah bukti kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api PSO Srilelawangsa, serta menunjukkan bahwa layanan ini memang dibutuhkan. Kami berkomitmen untuk terus menjaga mutu pelayanan, memastikan ketepatan waktu, dan senantiasa meningkatkan kenyamanan bagi seluruh penumpang,” ujar Manager Komunikasi Perusahaan PT Railink, Ayep Hanapi, pada hari Sabtu, 3 Mei 2025.
Rute Medan-Binjai dilayani oleh KA Srilelawangsa dengan frekuensi 20 perjalanan setiap harinya, menawarkan waktu tempuh yang singkat, yakni sekitar 22 menit. Selain keefisienannya, layanan ini menjadi alternatif transportasi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan penggunaan kendaraan pribadi atau jenis angkutan umum lainnya. Tarif KA Srilelawangsa PSO untuk rute Binjai-Kualabingai adalah Rp 2.000, Medan-Binjai Rp 5.000, dan Medan-Kualabingai Rp 7.000.
“Sepanjang tahun 2024, tercatat sebanyak 2.263.921 penumpang telah menggunakan KA Srilelawangsa untuk relasi Medan-Binjai-Kualabingai. PT Railink, bersama dengan Kementerian Perhubungan, akan terus berupaya mempererat kolaborasi dalam rangka pengembangan layanan transportasi bersubsidi ini. Harapannya, semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat langsung dari layanan ini, sekaligus membantu mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas serta polusi udara di wilayah perkotaan,” jelas Ayep.
Pilihan Editor: Strategi Kebijakan Fiskal Menangkal Krisis Ekonomi