Ragamutama.com – Legenda MotoGP, Valentino Rossi, mengungkapkan perasaannya setelah tidak lagi aktif sebagai seorang pembalap motor profesional.
Setelah memutuskan pensiun dari ajang MotoGP pada musim 2021, Valentino Rossi kini terjun ke dunia balap roda empat.
Di sisi lain, dalam dunia MotoGP, “The Doctor” mengambil peran baru sebagai pemilik tim Pertamina Enduro VR46, serta menjadi mentor penuh waktu di VR46 Riders Academy.
Rossi beberapa kali terlihat hadir di sirkuit MotoGP, dengan penampilan terbarunya di paddock terjadi pada seri keempat MotoGP Qatar bulan lalu.
Namun, hanya menjadi penonton ternyata tidak semudah yang dibayangkan oleh Rossi.
Sang Juara Dunia sembilan kali tersebut mengungkapkan bahwa menyaksikan balapan dari pinggir lintasan justru menjadi pengalaman yang mendebarkan.
Ternyata, menonton balapan terasa jauh lebih menegangkan daripada saat ia sendiri berpartisipasi di dalamnya.
Fabio Quartararo Memberikan Sinyal Positif, Yamaha Ingin Raih Podium Secara Konsisten, Tetapi Belum Bisa Menjadi Rival Terberat Marc Marquez Saat Ini
“Sejak saya mulai menonton balapan dan tidak ikut serta, banyak hal yang berubah,” kata Rossi, seperti dikutip dari RAGAMUTAMA.COM dari Corsedimoto.
“Saat kita membalap, kita merasa takut tidak bisa tampil maksimal, melakukan kesalahan, terjatuh, terluka, dan bahkan gagal dalam balapan.”
“Namun, menyaksikan balapan dari luar ternyata menjadi pengalaman yang sangat menegangkan.”
“Saya selalu merasa tegang, terutama karena ada adik saya (Luca Marini) yang juga membalap, serta para pembalap akademi lainnya yang merupakan teman-teman saya, jadi saya merasa khawatir dan ikut menderita.”
“Namun, saya mengakui bahwa adrenalin dan sensasi yang ditawarkan oleh MotoGP tetap tak tertandingi,” ungkap pria berusia 46 tahun itu.
Rossi sendiri pernah mengalami momen balapan yang hampir merenggut nyawanya.
Momen menegangkan tersebut terjadi pada balapan MotoGP Austria musim 2020.
Saat itu, Rossi nyaris tertabrak oleh dua motor milik pembalap yang sebelumnya mengalami kecelakaan, yaitu Johann Zarco dan Franco Morbidelli.
Selain itu, Rossi juga menjadi saksi atas meninggalnya lima pembalap di ajang MotoGP, termasuk dua di antaranya yang mengalami kecelakaan fatal saat berlomba bersamanya.
Kehilangan terbesar yang dialami Rossi adalah ketika ia terlibat dalam insiden yang menyebabkan meninggalnya sahabatnya, Marco Simoncelli, pada GP Malaysia musim 2011.
Mengutip dari GPone.com, Carlo Pernat, seorang tokoh senior di paddock MotoGP, menyatakan bahwa Rossi mengalami perubahan besar sejak kejadian itu karena merasa bersalah.
“Karena benturan terakhir (Simoncelli) mengenai motornya, dia merasa bertanggung jawab atas kematiannya,” ujar Pernat, yang pernah mengurus karier Rossi dan Simoncelli.
“Dia tidak pernah menjadi orang yang sama setelah kejadian itu. Saya rasa, dia masih menyimpan perasaan itu hingga saat ini.”
Kembali ke Rossi, ia mengakui bahwa balap motor adalah olahraga yang sangat berbahaya dan menakutkan.
Namun, ketika masih muda, segala ketakutan dan kekhawatiran tersebut tidak terlalu dirasakan karena fokusnya teralihkan pada hal-hal lain, seperti keinginan untuk tampil sebaik mungkin.
“Kemudian, pada titik tertentu, sesuatu terjadi pada diri kita, atau kita menjadi semakin dewasa,” lanjut Rossi.
“Saat berada di grid, kita mulai berpikir bahwa jika terjatuh di dua lap pertama, mungkin semua pembalap di belakang akan berada di sana, jadi kita harus sedikit lebih berhati-hati.”
“Dan dari situlah kita mulai menjadi lebih dewasa,” pungkasnya.
Hari Pertama Latihan Langsung Menghasilkan Hasil 3 Besar, Veda Pratama dan Ramadhipa Mulai Balapan di JuniorGP Akhir Pekan Ini