Literasi Keuangan Indonesia Meningkat, Namun Inklusi Lebih Tinggi: Data BPS Terbaru

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 3 Mei 2025 - 07:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Hasil rilis bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan peningkatan signifikan pada Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan (ILIK) tahun 2025 dibandingkan tahun sebelumnya, 2024.

“Secara nasional, indeks literasi keuangan meningkat dari 65,43 persen di tahun 2024 menjadi 66,46 persen di tahun 2025,” ungkap Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, dalam jumpa pers pada Jumat, 2 Mei 2025. Metode survei yang digunakan konsisten dengan survei tahun 2024, mempertahankan cakupan dan klasifikasi penghitungan yang sama.

Lebih detail, indeks literasi keuangan untuk layanan konvensional naik dari 65,08 persen (2024) menjadi 66,45 persen (2025). Sementara itu, indeks literasi pada layanan syariah juga menunjukkan peningkatan, dari 39,11 persen (2024) menjadi 43,42 persen (2025).

Baca Juga :  Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025

Peningkatan positif juga terlihat pada indeks inklusi keuangan. Angka ini meningkat cukup signifikan, dari 75,02 persen pada tahun 2024 menjadi 80,51 persen di tahun 2025, menurut Ateng.

Secara spesifik, inklusi keuangan pada layanan konvensional meningkat dari 73,55 persen (2024) menjadi 79,71 persen (2025). Sedangkan pada layanan syariah, peningkatan tercatat dari 12,88 persen menjadi 13,41 persen dalam periode yang sama.

Data tersebut merupakan hasil perhitungan berdasarkan metode keberlanjutan yang mencakup sembilan sektor layanan jasa keuangan.

Baca Juga :  Lo Kheng Hong Raup Miliaran Rupiah dari Dividen OCBC Danamon!

Sembilan sektor tersebut meliputi perbankan, pasar modal, perasuransian, lembaga pembiayaan, dana pensiun, pegadaian, lembaga keuangan mikro, fintech lending, dan penyelenggaraan sistem pembayaran. Metode ini juga memasukkan penyelenggara sistem pembayaran digital seperti dompet digital dan QRIS.

Survei ILIK 2025 dilakukan pada periode 13 Januari hingga 11 Februari 2025, dengan melibatkan 10.800 responden di 34 provinsi. Survei ini mencatat response rate sebesar 99,56 persen.

Pilihan Editor: Kelas Menengah Berkurang, 2024 Inflasi Terendah Sepanjang Sejarah

Berita Terkait

Pendapatan dan Laba Bersih Semen Indonesia (SMGR) Turun di Kuartal I-2025
Harga Emas Antam Stabil di Rp 1.902.000/Gram
23 Emiten Bagikan Dividen: Catat Tanggal Cum Date 5-9 Mei 2025
Chandra Asri Pacific (TPIA) Raih Pendapatan Bersih US$ 622,1 Juta pada Kuartal I-2025
Barito Pacific (BRPT) Raih Pendapatan US$ 774 Juta, Melonjak 25% di Kuartal I-2025
Saham BBRI: Analis Ungkap Peluang Investasi Pasca Kinerja Kuartal I-2025
Buruan Tukar! BI Cabut Uang Rupiah Lama, Batas Waktu 30 April 2025
Rahasia Jitu: 4 Tips Ampuh Kelola Keuangan Keluarga Bahagia

Berita Terkait

Minggu, 4 Mei 2025 - 09:55 WIB

Pendapatan dan Laba Bersih Semen Indonesia (SMGR) Turun di Kuartal I-2025

Minggu, 4 Mei 2025 - 09:39 WIB

Harga Emas Antam Stabil di Rp 1.902.000/Gram

Minggu, 4 Mei 2025 - 09:11 WIB

23 Emiten Bagikan Dividen: Catat Tanggal Cum Date 5-9 Mei 2025

Minggu, 4 Mei 2025 - 09:07 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Raih Pendapatan Bersih US$ 622,1 Juta pada Kuartal I-2025

Minggu, 4 Mei 2025 - 08:31 WIB

Barito Pacific (BRPT) Raih Pendapatan US$ 774 Juta, Melonjak 25% di Kuartal I-2025

Berita Terbaru

finance

Harga Emas Antam Stabil di Rp 1.902.000/Gram

Minggu, 4 Mei 2025 - 09:39 WIB