Polisi Bongkar Sindikat Investasi Crypto Bodong: Dua Tersangka Diciduk!

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 2 Mei 2025 - 18:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Sebuah jaringan kejahatan terorganisir yang bergerak dalam penipuan daring (online scamming) melalui perdagangan saham dan investasi kripto bodong, dengan menggunakan aplikasi Morgan Asset Group LTD, berhasil dibongkar oleh Polda Metro Jaya. Jaringan yang melibatkan Indonesia dan Malaysia ini diperkirakan telah merugikan para korban hingga mencapai total Rp 18,3 miliar.

Kombes Pol Roberto Pasaribu, Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa para pelaku menjerat korban dengan menawarkan investasi melalui berbagai platform, termasuk Facebook.

“Mereka menjanjikan keuntungan yang menarik jika korban bersedia mengikuti proses perdagangan ini, dengan iming-iming keuntungan yang terdengar masih dalam batas kewajaran,” ungkap Roberto saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (2/4/2025).

Keuntungan awal yang diberikan kepada para korban hanyalah taktik untuk memancing mereka agar bersedia menginvestasikan dana yang lebih besar.

“Selanjutnya, ketika korban melakukan top up atau menambah jumlah modal investasi mereka, dijanjikan keuntungan yang sangat menggiurkan, bahkan mencapai 150 persen,” lanjut Roberto.

Baca Juga :  Google Chrome Lindungi Pengguna: AI Tangkal Penipuan Online!

Dalam pengungkapan kasus ini, Subdit III Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya berhasil menangkap dua tersangka, yakni SP, seorang Warga Negara Indonesia (WNI), dan YCF, seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia.

“Di sinilah (janji keuntungan 150 persen) para pelaku menggunakan teknologi informasi secara tidak sah. Mereka melakukan manipulasi, atau bisa dikatakan *grooming*, untuk meyakinkan dan memaksa korban agar menuruti semua instruksi yang diberikan,” paparnya.

Mantan Kapolres Bandara Soekarno Hatta ini menjelaskan bahwa SP bertugas mendirikan perusahaan-perusahaan cangkang yang sebenarnya sudah terdaftar secara resmi di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.

“Namun, seluruh pemilik dan direksi perusahaan tersebut adalah fiktif. Nama-nama yang digunakan hanyalah pinjaman untuk memfasilitasi aktivitas penerimaan dan penyaluran uang yang masuk ke rekening perusahaan,” jelasnya lebih lanjut.

Baca Juga :  Polri Periksa Empat Personel terkait Dugaan Intimidasi Sukatani

Sementara itu, peran YCF adalah mengelola para korban, baik dalam hal *marketing* maupun operasional Morgan Asset Group LTD.

Beberapa nama perusahaan cangkang yang digunakan dalam aksi penipuan ini antara lain PT Multi Serba Jadi, PT Multi Jaya Internasional, PT Putra Royal Delima, PT Samudera Djaya Internasional, PT Dipo Samudera Internasional, PT Mayou Creative Indonesia, PT Asia Karya Albahari, dan PT Putra Noesa Djaya.

Kini, perbuatan mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Keduanya dijerat dengan Pasal 45A ayat (1) jo Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dan/atau Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), dan/atau Pasal 3, Pasal 4, serta Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Berita Terkait

Kepergok Warga, Maling Motor di Kemayoran Dicokok Polisi!
Tes DNA Ungkap Identitas Anak Terlantar Pasar Kebayoran Lama?
Kasir Minimarket Tangerang Diciduk, Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur
Fadli Zon Dikecam: Komnas Perempuan Geram Soal Tragedi 1998
Fadli Zon Bantah Tragedi Mei 98, Data Pemerkosaan Massal Ungkap Fakta
Fadli Zon Remehkan Tragedi Mei 98, Aktivis: Manipulasi Sejarah!
Kasus Ijazah Jokowi, Polda Metro Jaya Lakukan Pengambilalihan Penyelidikan
Ahok Diperiksa Polisi, Kasus Dugaan Korupsi Rusun Cengkareng Kembali Mencuat

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 06:12 WIB

Kepergok Warga, Maling Motor di Kemayoran Dicokok Polisi!

Selasa, 17 Juni 2025 - 05:47 WIB

Tes DNA Ungkap Identitas Anak Terlantar Pasar Kebayoran Lama?

Selasa, 17 Juni 2025 - 01:57 WIB

Kasir Minimarket Tangerang Diciduk, Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur

Senin, 16 Juni 2025 - 08:47 WIB

Fadli Zon Dikecam: Komnas Perempuan Geram Soal Tragedi 1998

Sabtu, 14 Juni 2025 - 19:22 WIB

Fadli Zon Bantah Tragedi Mei 98, Data Pemerkosaan Massal Ungkap Fakta

Berita Terbaru

Uncategorized

Ahmad Dhani Bertemu Maia di Nikahan Al, Satukan Visi?

Rabu, 18 Jun 2025 - 01:42 WIB

politics

PDIP Balas Fadli Zon, Sejarah Tandingan Ditulis Ulang!

Rabu, 18 Jun 2025 - 01:32 WIB