Inflasi April 2025 Melonjak: Tarif Listrik dan Harga Emas Jadi Biang Kerok

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 2 Mei 2025 - 11:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Kenaikan tarif listrik dan harga emas perhiasan menjadi pendorong utama inflasi di bulan April 2025, demikian disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS). BPS mengumumkan angka inflasi April 2025 mencapai 1,17 persen secara bulanan dan 1,95 persen secara tahunan.

“Inflasi April 2025 didominasi oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, berkontribusi sebesar 0,98 persen terhadap inflasi keseluruhan,” jelas Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, di Kantor BPS, Jumat, 2 Mei 2025.

Komoditas tarif listrik mengalami inflasi 26,99 persen pada April 2025, dengan andil inflasi sebesar 0,97 persen. Meskipun tinggi, angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi tarif listrik pada Maret 2025, imbuh Pudji.

Baca Juga :  Pasar Sekunder: Pengertian, Pelaku Pasar, dan Jenis Perdagangannya

Pudji menjelaskan, lonjakan inflasi tarif listrik disebabkan oleh berakhirnya kebijakan diskon 50 persen tarif listrik selama dua bulan untuk pelanggan pascabayar tertentu. “Tagihan listrik Maret 2025 yang dibayarkan pada April 2025 sudah menggunakan tarif normal kembali,” terangnya.

Selain tarif listrik, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga menjadi penyumbang utama inflasi April 2025, dengan tingkat inflasi 2,46 persen dan andil 0,16 persen. “Emas perhiasan menjadi komoditas utama yang mendorong inflasi dalam kelompok ini,” kata Pudji.

Baca Juga :  Awas, Komitmen BI Beli SBN Perumahan Rawan Kikis Independensi

Harga emas perhiasan pada April 2025 tercatat mengalami inflasi sebesar 10,52 persen, merupakan angka inflasi tertinggi dalam 20 bulan terakhir.

Kenaikan harga emas dunia menjadi faktor utama penyebab inflasi emas perhiasan ini, lanjut Pudji. “Inflasi emas perhiasan meningkat seiring dengan kenaikan harga emas di pasar global,” ujarnya.

Pilihan Editor: Toko Emas Kebanjiran Pembeli

Berita Terkait

Sri Mulyani Lapor IMF, Defisit APBN 2025 Aman Terkendali?
IPCM Bagi Dividen Rp 125 Miliar, Saham Jasa Armada Makin Menarik?
BOLT Pangkas Dividen, Investor Garuda Metalindo Gigit Jari?
Kasus CPO Wilmar: Kejagung Sita Rp 11,8 Triliun, Uang Siapa?
WTON Kantongi Rp 1,53 Triliun Kontrak Baru, Mei 2025 Prospektif?
Mandiri Jogja Marathon 2025: Dongkrak Wisata Olahraga & Ekonomi Jogja
SMDM Anjlok, BEI Bertindak: Saham Suryamas Dutamakmur dalam Pengawasan!
Saham Bank Rontok Usai BI Rate, Ini Strategi Cerdasnya!

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 16:08 WIB

Sri Mulyani Lapor IMF, Defisit APBN 2025 Aman Terkendali?

Jumat, 20 Juni 2025 - 15:23 WIB

IPCM Bagi Dividen Rp 125 Miliar, Saham Jasa Armada Makin Menarik?

Jumat, 20 Juni 2025 - 14:53 WIB

BOLT Pangkas Dividen, Investor Garuda Metalindo Gigit Jari?

Jumat, 20 Juni 2025 - 12:43 WIB

Kasus CPO Wilmar: Kejagung Sita Rp 11,8 Triliun, Uang Siapa?

Jumat, 20 Juni 2025 - 12:37 WIB

WTON Kantongi Rp 1,53 Triliun Kontrak Baru, Mei 2025 Prospektif?

Berita Terbaru

entertainment

Al Ghazali Ungkap Alasan Maia Estianty Absen di Ngunduh Mantu?

Jumat, 20 Jun 2025 - 16:33 WIB

entertainment

Squid Game 3 Pecah! Reaksi New York Bikin Merinding

Jumat, 20 Jun 2025 - 16:12 WIB

finance

Sri Mulyani Lapor IMF, Defisit APBN 2025 Aman Terkendali?

Jumat, 20 Jun 2025 - 16:08 WIB