Ragamutama.com JAKARTA. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berkomitmen meningkatkan kinerja melalui strategi divestasi, meliputi penjualan aset, termasuk alat berat, dan likuidasi anak usaha yang kurang berkembang.
Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad, menjelaskan bahwa divestasi difokuskan pada anak usaha yang beroperasi di luar segmen inti konstruksi dan sulit dikembangkan lebih lanjut.
“Langkah ini bertujuan untuk memperbaiki arus kas perusahaan dan fokus pada bisnis inti,” tegas Novel dalam konferensi pers RUPST PTPP Tahun Buku 2024, Rabu (30/4).
Direktur PTPP, I Gede Upeksa Negara, menambahkan bahwa terdapat 63 anak usaha dan afiliasi yang sedang dievaluasi. Rencananya, pada 2025, PTPP akan melakukan divestasi pada anak usaha di sektor infrastruktur air dan kereta api.
Yakni, PT PP Infrastruktur (penyedia air minum) dan PT Celebes Railways Indonesia.
PTPP Lunasi Obligasi dan Rukuk Mudharabah Senilai Total Rp 200 Miliar
Gede mengungkapkan, tiga calon investor (dua nasional, satu asing) tengah melakukan due diligence untuk PT PP Infrastruktur. Sementara, dua calon investor (satu nasional, satu asing) melakukan hal serupa untuk PT Celebes Railways Indonesia.
“Total divestasi ditargetkan Rp 3 triliun dengan potensi laba Rp 1 triliun. Penandatanganan Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) diharapkan rampung Mei-Juni,” imbuhnya.
Gede memaparkan strategi pengurangan liabilitas PTPP yang mencapai Rp 41,14 triliun per 31 Maret 2025. Salah satu strateginya adalah right issue untuk proyek Jalan Tol Semarang-Demak.
PTPP, pemegang saham mayoritas (75%) Tol Semarang-Demak, berencana melepas sekitar 40% sahamnya, sehingga kepemilikan tinggal sekitar 30% setelah proyek selesai pada 2027.
PTPP Raih Kontrak Baru Sebesar Rp 6,27 Triliun Per Kuartal I-2025
Selain itu, PTPP akan menjual aset alat berat yang tidak terpakai di anak usaha PT PP Presisi Tbk (PPRE).
“Ini merupakan bagian dari strategi efisiensi dan optimalisasi aset,” jelas Gede.
PTPP Chart by TradingView