Sebuah kasus memprihatinkan terkait kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang guru mengaji di Makassar akhirnya terbongkar ke publik. Adalah Eky Priyagung, seorang komika, yang pertama kali mengungkap kasus yang menggemparkan ini.
Eky, yang merupakan seorang komedian kelahiran Makassar namun kini berdomisili di Jakarta, memilih untuk menyuarakan pengalamannya melalui sebuah video yang kemudian diunggah di berbagai platform media sosial. Melalui akun Instagram pribadinya, @ekypriyagung, ia dengan berani menyatakan bahwa dirinya juga merupakan salah satu korban dari guru mengaji tersebut.
Eky menceritakan bahwa peristiwa traumatis itu terjadi ketika ia masih tinggal di Makassar. Saat itu, ia masih berusia sekitar 13 tahun, tepatnya pada tahun 2009.
“Saya sendiri mengalami pelecehan di lingkungan masjid dan juga di rumah pelaku. Saat itu, saya masih berusia antara 13 hingga 14 tahun. Kejadian ini berulang sebanyak 7 kali,” ungkap Eky kepada tim kumparan pada Selasa malam (29/4).
Eky menjelaskan bahwa ia awalnya menganggap terduga pelaku sebagai sosok ayah. Hal ini dikarenakan ia memang tidak pernah merasakan kehadiran seorang ayah dalam hidupnya.
“Dulu, dia sangat baik kepada saya, bahkan saya sudah menganggapnya sebagai ayah sendiri,” kenangnya.
Karena kedekatan emosional yang telah terjalin, Eky mengaku bahwa ketika pelecehan pertama kali terjadi, ia menganggapnya sebagai hal yang wajar dan tidak menaruh curiga. Namun, tindakan kekerasan seksual itu terus berlanjut hingga ia akhirnya menyadari setelah tujuh kali menjadi korban.
“Pada kejadian yang ketujuh, barulah saya sadar. Saya menyadari bahwa saya telah menjadi korban grooming,” tegasnya.
Menurut pengakuan Eky, jumlah korban guru mengaji tersebut tidaklah sedikit. Berdasarkan pesan langsung (DM) yang ia terima setelah video tersebut diunggah, diduga terdapat belasan orang yang menjadi korban. Tindakan bejat itu diduga telah berlangsung sejak tahun 2004 hingga yang terbaru pada tahun 2024.
“Sudah ada korban yang melaporkan kasus ini ke Polrestabes Makassar, yaitu korban yang baru. Kalau saya sendiri, kasusnya sudah kedaluwarsa karena sudah lama terjadi, jadi tidak bisa melapor,” jelasnya.
Eky berharap agar pihak kepolisian dapat menindaklanjuti laporan dari para korban dengan serius.
“Demi keadilan dan juga untuk mencegah timbulnya korban-korban baru,” harapnya.
Polisi Tangkap Pelaku
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Makassar, Iptu Ariyanto, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan polisi dari salah seorang korban. Terduga pelaku juga telah berhasil diamankan.
“Intinya, sudah ada pelapor dan terlapor juga sudah kami amankan,” kata Iptu Ariyanto kepada kumparan pada Rabu (30/4).
Ketika ditanya mengenai jumlah korban dan identitas terduga pelaku, Iptu Ariyanto masih enggan memberikan informasi lebih detail. Ia mengatakan bahwa ustaz yang diduga sebagai pelaku masih dalam proses pemeriksaan.
“Untuk keterangan lebih lanjut, silakan tanyakan atau konfirmasi kepada Bapak Kasat. Keterangan akan diberikan secara terpusat ya,” ujarnya.
Modus Cek Akil Balig
Komika Eky Priyagung memaparkan bahwa modus operandi pelaku adalah dengan melakukan pengecekan akil balig dan mengajarkan agama. Untuk pengecekan akil balig, “Dia melakukan pengocokan sendiri,” ungkap Eky kepada kumparan pada Rabu (30/4).
Selain itu, pelaku juga cenderung mencari anak-anak yang tidak memiliki sosok ayah. “Makanya dia bersikap baik kepada saya. Kemudian, dia juga mengajarkan agama. Jika bacaan kita kurang lancar, kita akan disuruh mengaji privat. Memang benar diajarkan mengaji, tapi setelah itu diajarkan juga perbuatan tidak senonoh,” sambungnya.
Menurut penuturan Eky, terdapat empat orang yang diduga terlibat dalam kasus kekerasan seksual ini.
“Pimpinan, istri, pembina, dan jemaah masjid,” jelas Eky.
Peran istri adalah membantu suaminya. “Dia bertugas ‘mengipasi’ saat tindakan asusila itu terjadi,” bebernya.
