Jenderal Soeharto: Layakkah Jadi Pahlawan Nasional Tahun Ini?

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – JAKARTA — Sebuah angin segar berhembus terkait kemungkinan Jenderal Besar H. M. Soeharto, Presiden ke-2 Republik Indonesia, dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, memberikan indikasi kuat bahwa peluang tersebut terbuka lebar pada tahun ini. Menurutnya, sosok yang dikenal dengan sebutan Pak Harto ini telah dua kali diajukan sebagai kandidat penerima gelar kehormatan tersebut, yakni pada tahun 2010 dan 2015.

“Bila ditinjau dari sudut pandang normatif, semua kriteria dan persyaratan yang diperlukan untuk menjadikan Pak Harto sebagai pahlawan sejatinya telah terpenuhi,” tegas Gus Ipul seusai memberikan keterangan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu (30/4/2025) sore.

Lebih lanjut, Gus Ipul menjelaskan bahwa aturan-aturan yang sebelumnya menjadi penghalang bagi Pak Harto untuk meraih gelar Pahlawan Nasional, kini telah diselaraskan dan tidak lagi menjadi isu. “Dahulu, berdasarkan risalah yang saya baca, kendala utama terletak pada keberadaan TAP MPR. Namun, saat ini TAP MPR tersebut telah dicabut. Oleh karena itu, saya katakan bahwa ada peluang besar untuk mendapatkan gelar pahlawan tahun ini. Kita semua menyadari bahwa hal tersebut sudah menjadi keputusan MPR,” tuturnya.

Baca Juga :  Samsat Keliling Bali, Selasa 17 Juni: Jadwal & Lokasi Terbaru!

Dengan demikian, Mensos menegaskan bahwa dari sisi administrasi, tidak ada lagi halangan yang signifikan bagi pemerintah untuk menganugerahkan gelar pahlawan kepada Pak Harto. “Jadi, sekali lagi, saya tekankan bahwa beliau berpeluang besar untuk mendapatkan gelar pahlawan pada tahun ini,” imbuhnya.

Baca: Ketum KNPI Dukung Jenderal Besar Soeharto Raih Gelar Pahlawan Nasional

Sekretaris Jenderal PBNU ini juga mengungkapkan bahwa nama-nama yang sedang dievaluasi oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) untuk diajukan sebagai penerima gelar pahlawan berjumlah lebih dari sepuluh orang. Selain Pak Harto, nama Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, juga masuk dalam daftar. Selain itu, terdapat pula usulan tokoh-tokoh ulama terkemuka dari berbagai penjuru daerah, seperti Jawa Timur, Sumatra Utara, Sulawesi Tengah, dan Jawa Barat.

 

Adapun proses pengajuan gelar pahlawan bermula dari usulan yang diajukan oleh masyarakat melalui pemerintah daerah, dimulai dari tingkat bupati atau wali kota, kemudian gubernur, hingga akhirnya sampai ke Kementerian Sosial. Di setiap tingkatan tersebut, menurut Gus Ipul, terdapat TP2GP daerah yang bertugas melakukan verifikasi dan penilaian secara cermat.

Baca Juga :  Juru Bicara KPK Ungkap Temuan Mengejutkan Penggeledahan Kemnaker

Baca: Presiden Prabowo Kunjungi Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad Cilodong

Selanjutnya, usulan-usulan yang memenuhi syarat akan dibahas lebih lanjut oleh Dewan Gelar sebelum akhirnya diputuskan oleh presiden. “Dewan Gelar inilah yang akan memberikan pertimbangan dan rekomendasi kepada Bapak Presiden,” jelas Gus Ipul.

Lebih lanjut, Mensos menyatakan bahwa jumlah nama yang akan sampai ke Dewan Gelar masih belum dapat dipastikan, karena sangat bergantung pada hasil pembahasan yang dilakukan. Beberapa usulan dari tahun-tahun sebelumnya, menurutnya, juga masih memiliki potensi untuk dipertimbangkan kembali.

Baca: Prabowo dan Presiden El-Sisi Kunjungan Mendadak ke Akmil Mesir

Gus Ipul memprediksi bahwa keputusan final mengenai pemberian gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto akan diumumkan pada akhir Oktober atau November 2025. Pihaknya menargetkan agar seluruh proses dapat diselesaikan dan diajukan ke Dewan Gelar sebelum bulan Agustus 2025. “Keputusan akhir diharapkan dapat diambil oleh Bapak Presiden pada akhir Oktober atau bulan November. Target kami adalah agar sebelum Agustus, usulan ini sudah bisa naik ke Dewan Gelar,” pungkas Gus Ipul.

Berita Terkait

One Piece: Bendera Berkibar, Amnesty Kecam Respons Pemerintah!
Gibran One Piece: Strategi Politik di Pilpres 2024?
Ongen Penghina Jokowi Dapat Amnesti: Kontroversi & Reaksi!
Dasco Geram: Bendera One Piece Dipolitisasi, Ancam Persatuan Bangsa!
Istana: Bendera Merah Putih Harga Mati, Bukan One Piece!
One Piece Bikin Heboh, Amnesti Habibie Dibongkar: Terpopuler Hari Ini!
Habibie Beri Abolisi & Amnesti: Siapa Saja Penerimanya?
Bebas Hasto & Tom Lembong: Benarkah Ada Motif Politik?

Berita Terkait

Senin, 4 Agustus 2025 - 21:15 WIB

One Piece: Bendera Berkibar, Amnesty Kecam Respons Pemerintah!

Senin, 4 Agustus 2025 - 19:58 WIB

Gibran One Piece: Strategi Politik di Pilpres 2024?

Senin, 4 Agustus 2025 - 13:47 WIB

Ongen Penghina Jokowi Dapat Amnesti: Kontroversi & Reaksi!

Senin, 4 Agustus 2025 - 12:58 WIB

Dasco Geram: Bendera One Piece Dipolitisasi, Ancam Persatuan Bangsa!

Senin, 4 Agustus 2025 - 12:44 WIB

Istana: Bendera Merah Putih Harga Mati, Bukan One Piece!

Berita Terbaru

Uncategorized

Dasco Pasang Badan: Kafe Takut Lagu Lokal, Aturan Dipersoalkan!

Selasa, 5 Agu 2025 - 01:27 WIB

sports

Darwin Nunez Out? 2 Klub Ini Bisa Selamatkan Kariernya!

Selasa, 5 Agu 2025 - 01:20 WIB

Family And Relationships

DJ Bravy Gendong Anak Erika Carlina: Kode Keras Jadi Pasangan?

Selasa, 5 Agu 2025 - 00:03 WIB