Rupiah Dibuka Lesu ke Level Rp16.447 per Dolar AS

- Penulis

Senin, 3 Februari 2025 - 10:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot kembali melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (3/2/2025). Rupiah dibuka pada level Rp16.447,5 per dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Bloomberg,  rupiah terkoreksi 143 poin atau 0,88 persen dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu, yang berada di Rp16.305 per dolar AS.

1. Mayoritas mata uang melemah pagi ini

Di kawasan Asia hanya ruppe India yang mengalami penguatan sebesar 0,01 persen. Sementara lainnya melemah, berikut daftar mata uang yang melemah :

  • Bath Thailand melemah 1,03 persen
  • Ringgit Malaysia melemah 1 persen
  • Yuan China melemah 0,05 persen
  • Peso Filipina melemah 0,47 persen
  • Won Korea melemah 1,12 persen
  • Dolar Taiwan melemah 1,22 persen
  • Dolar Singapura melemah 0,91 persen
  • Dolar Hongkong melemah 0,03 persen
  • Yen Jepang melemah 0,41 persen 
Baca Juga :  Simak Proyeksi Kinerja Cemindo Gemilang (CMNT) di Tahun 2025

2. Kebijakan tarif impor di tiga negara picu kekhawatiran pasar

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah pagi ini disebabkan kekhawatiran pasar terhadap penerapan kebijakan kenaikan tarif impor oleh Presiden AS Donald Trump terhadap Meksiko, Kanada dan China pada 4 Februari 2025.

“Kondisi ini mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman hari ini. Indeks dolar AS terlihat melejit kembali ke 109.70 dari sebelumnya di kisaran 108.50. Kemudian Indeks saham Asia juga terlihat dalam tekanan pagi ini,” tutur Ariston.

Baca Juga :  Rupiah Anjlok dan IHSG Merosot: Analisis Tajam Pengamat Asing Ungkap Penyebabnya

3. Rupiah diprediksi masih bertengger di level Rp16.400

Kebijakan tarif impor diperkirakan akan mendorong kekhawatiran pasar, yang akan memicu pembalasan dari negara yang dinaikan tarifnya dan akan menimbulkan perang dagang.

“Harga-harga barang konsumsi di AS juga bisa meninggi karena harga barang yang disuplai ketiga negara tersebut naik akibat tarif impor baru. Inflasi yang meninggi akan mendorong the Fed menahan pemangkasan suku bunga acuan dan ekspektasi ini juga turut mendorong penguatan dolar AS,” ujar Ariston.

Dengan demikian, peluang pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini ke arah Rp16.400 per dolar AS, dengan potensi support pada kisaran Rp16.250 per dolar AS. 

Berita Terkait

PHK Massal Grab? Lebih dari 50% Mitra Diduga Jadi Korban
Rupiah Loyo, IHSG Terkoreksi Awal Sesi: Peluang atau Ancaman?
Emas Antam Anjlok Hari Ini, Harga Jadi Segini!
GOTO Berpotensi Terbang? Isu Danantara Jadi Katalis Positif Saham
CTRA: Analis Rekomendasikan Beli Saham Ciputra dengan Target Konservatif!
WIFI Terbitkan Obligasi, Ini Rencana Lengkap Anak Usaha Solusi Sinergi
Repo SPPA BEI Sentuh Rp 100 Triliun, Investor Makin Aktif?
SMAR Bagi Dividen Lagi, Sinar Mas Tebar Rp86 Miliar!

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 10:22 WIB

PHK Massal Grab? Lebih dari 50% Mitra Diduga Jadi Korban

Rabu, 18 Juni 2025 - 09:48 WIB

Rupiah Loyo, IHSG Terkoreksi Awal Sesi: Peluang atau Ancaman?

Rabu, 18 Juni 2025 - 09:22 WIB

Emas Antam Anjlok Hari Ini, Harga Jadi Segini!

Rabu, 18 Juni 2025 - 08:32 WIB

GOTO Berpotensi Terbang? Isu Danantara Jadi Katalis Positif Saham

Rabu, 18 Juni 2025 - 07:42 WIB

CTRA: Analis Rekomendasikan Beli Saham Ciputra dengan Target Konservatif!

Berita Terbaru

finance

PHK Massal Grab? Lebih dari 50% Mitra Diduga Jadi Korban

Rabu, 18 Jun 2025 - 10:22 WIB

politics

Pulau Pari Gugat PTUN, Ekosistem Laut Rusak Akibat Apa?

Rabu, 18 Jun 2025 - 10:18 WIB

Society Culture And History

Taman Budaya Bali di Polandia, Kebanggaan Masyarakat Bali Diresmikan!

Rabu, 18 Jun 2025 - 10:08 WIB