Imbal Hasil Obligasi AS Stabil: Investor Menanti Data Ekonomi Utama

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 30 April 2025 - 14:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah AS dengan tenor 10 tahun menunjukkan ketahanan, berfluktuasi di sekitar angka 4,17% pada hari Rabu (30/4). Stabilitas ini menandai posisi terendah dalam tiga minggu terakhir, seiring para investor dengan sabar menantikan rilis data ekonomi krusial. Data ini diharapkan memberikan petunjuk awal mengenai efek yang mungkin timbul dari kebijakan tarif baru yang diberlakukan.

Menurut laporan Tradingeconomics, Rabu (30/4), perhatian pasar terfokus pada pengumuman indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk bulan Maret. Indeks ini menjadi tolok ukur inflasi pilihan Federal Reserve. Selain itu, rilis data awal Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama, yang juga dijadwalkan pada Rabu (30/4), turut menjadi sorotan.

Baca Juga :  Pendapatan Astra Agro (AALI) Naik 5,16% di 2024, Tantangan Produksi Berlanjut

Kewaspadaan investor semakin meningkat setelah data yang dirilis pada hari Selasa mengungkapkan lonjakan defisit perdagangan barang AS yang mencapai rekor US$ 162 miliar di bulan Maret. Angka ini jauh melampaui perkiraan sebelumnya.

Negara-Negara Pemegang Utang Terbesar AS, Jepang dan China Jawara

Kenaikan tajam impor ini kemungkinan besar mencerminkan upaya para pelaku bisnis dan konsumen untuk mengakumulasi barang sebagai antisipasi terhadap tarif yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada tanggal 2 April lalu.

Baca Juga :  IHSG Menghijau, Rupiah Lesu di Awal Sesi

Dalam upaya untuk meredam dampak dari kebijakan tarif otomotif yang baru diberlakukan, Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif pada hari Selasa yang memberikan insentif berupa kredit dan keringanan dari berbagai pungutan lainnya atas material.

Beliau juga memberikan sinyal bahwa kesepakatan perdagangan dengan India mungkin akan segera tercapai, sementara proses negosiasi dengan Jepang dan Korea Selatan menunjukkan indikasi kemajuan yang positif.

Berita Terkait

Analis Ungkap: Koin Kripto Potensial dengan Prospek Bullish Terkini
IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Cek Proyeksi Jumat Ini!
Rekor Baru! Aliran Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Naik Drastis
Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away
Analisis Teknikal Saham BMRI, AKRA, dan GOTO: Rekomendasi untuk Trading Jumat
Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya
Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025
Sah! Bank DKI Disetujui IPO di Bursa Efek Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 23:35 WIB

Analis Ungkap: Koin Kripto Potensial dengan Prospek Bullish Terkini

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:59 WIB

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Cek Proyeksi Jumat Ini!

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:19 WIB

Rekor Baru! Aliran Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Naik Drastis

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:23 WIB

Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away

Kamis, 1 Mei 2025 - 20:51 WIB

Analisis Teknikal Saham BMRI, AKRA, dan GOTO: Rekomendasi untuk Trading Jumat

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Polisi Pukuli Jurnalis Tempo Saat Liput Demo Buruh Semarang: Kronologi Lengkap

Jumat, 2 Mei 2025 - 00:19 WIB

Food And Drink

Rekomendasi 4 Kuliner Murah Meriah & Lezat Dekat Malioboro

Jumat, 2 Mei 2025 - 00:16 WIB