Aset Kripto: Solusi Jitu Perkuat Nilai Tukar Rupiah?

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 30 April 2025 - 08:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – JAKARTA. Melemahnya nilai tukar rupiah, sebuah tren yang terlihat sejak awal tahun, berpotensi menjadi hambatan serius bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Guna mengantisipasi dampak negatifnya, integrasi aset kripto ke dalam proyek-proyek infrastruktur besar, seperti Danantara, dapat menjadi solusi yang menjanjikan.

Dalam acara Cryptalk with Triv yang diselenggarakan di Jakarta pada hari Selasa (29/4), Founder dan CEO Triv, Gabriel Rey, menyoroti kekhawatiran mendalam terkait devaluasi, atau penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing lainnya.

“Pemerintah perlu memperkuat cadangan devisa kita. Mungkin Danantara perlu mempertimbangkan strategi Bitcoin reserve, mengikuti jejak negara-negara lain,” ujar Gabriel.

Bitcoin Sempat Tembus US$95.000, Ini Cara Jual-Beli Kripto yang Aman untuk Pemula

Baca Juga :  Tahapan Pelunasan Biaya Haji Sudah Dibuka, Ini Besaran Bipih untuk Embarkasi Balikpapan

Gabriel menambahkan bahwa intervensi pemerintah dalam menjaga stabilitas nilai rupiah tidak boleh hanya mengandalkan instrumen surat utang negara, seperti yang selama ini dilakukan.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Transformasi Teknologi dan Digital, Teguh Anantawikrama, mengakui signifikansi aset digital dalam konteks perkembangan zaman yang pesat.

“Kita mungkin perlu melakukan kajian lebih mendalam untuk memahami potensi kripto dalam meningkatkan ketahanan ekonomi,” kata Teguh.

Ia mengakui potensi ketahanan yang dimiliki aset digital seperti kripto, selain manfaat lainnya seperti efisiensi pajak dan biaya transaksi yang rendah. Oleh karena itu, ia mendorong adopsi aset digital yang lebih luas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara menyeluruh.

Baca Juga :  Aset Safe Haven Diburu, Ketidakpastian Global Mendorong Investor

Luno Tawarkan Aset Kripto Baru, Investor Diingatkan Waspadai Risiko

“Jika kita tidak mengambil tindakan sekarang, setelah bulan ketujuh, rupiah dapat mengalami penurunan yang jauh lebih parah daripada krisis tahun 1998 pada kuartal I tahun depan. Ini mengindikasikan hilangnya kekuatan kita di tingkat regional,” lanjut Teguh.

Dalam skenario yang paling pesimis, Teguh memperkirakan rupiah dapat mencapai titik terendah Rp 19.000 per dolar AS. Namun, ia optimis bahwa level tersebut dapat dihindari jika ada komitmen kuat untuk memajukan ekonomi melalui berbagai cara, termasuk optimalisasi perputaran aset digital. 

Berita Terkait

IHSG Terkoreksi, Investor Waspadai Geopolitik Global!
Sucor AM: Lahirkan Talenta Investasi Muda Lewat Beasiswa SAP
Saham BUMN Karya: Kontrak Mini, Pilih Cermat, Ini Alasannya!
DATA Remala Abadi Kantongi Kredit Rp 220 Miliar dari Bank Mandiri
Shekel Melesat, Bursa Israel Bergairah: Rekor Tertinggi Sejak 2008!
6 Saham Kena Suspensi BEI, Investor Panik! Apa Penyebabnya?
Wall Street Hijau, Rapat The Fed Bayangi Kenaikan Awal Pekan
JSMR: Saham Jasa Marga Dapat Rekomendasi Beli dari Ciptadana, Potensi Cuan?

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 02:22 WIB

IHSG Terkoreksi, Investor Waspadai Geopolitik Global!

Selasa, 17 Juni 2025 - 00:57 WIB

Sucor AM: Lahirkan Talenta Investasi Muda Lewat Beasiswa SAP

Selasa, 17 Juni 2025 - 00:02 WIB

Saham BUMN Karya: Kontrak Mini, Pilih Cermat, Ini Alasannya!

Senin, 16 Juni 2025 - 23:17 WIB

DATA Remala Abadi Kantongi Kredit Rp 220 Miliar dari Bank Mandiri

Senin, 16 Juni 2025 - 23:07 WIB

Shekel Melesat, Bursa Israel Bergairah: Rekor Tertinggi Sejak 2008!

Berita Terbaru

sports

MotoGP Italia 2025: Bagnaia Balas Dendam, Lupakan Marquez!

Selasa, 17 Jun 2025 - 03:27 WIB

Society Culture And History

Wisata Religi Cirebon: 7 Destinasi Spiritual yang Wajib Kamu Jelajahi

Selasa, 17 Jun 2025 - 03:17 WIB

finance

IHSG Terkoreksi, Investor Waspadai Geopolitik Global!

Selasa, 17 Jun 2025 - 02:22 WIB