Perang Dagang Dimulai, Tekanan IHSG dan Rupiah Makin Kencang

- Penulis

Senin, 3 Februari 2025 - 09:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mengenakan kenaikan tarif dagang untuk Kanada, Meksiko dan China. Kebijakan ini dinilai akan menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan Tanah Air. 

Seperti diketahui, Trump mengenakan tarif sebesar 25% pada Meksiko dan Kanada. Tak hanya itu, AS juga menetapkan bea sebesar 10% pada China. 

Di sisi lain, Kanada mengumumkan tarif balasan sebesar 25% terhadap barang-barang AS senilai US$ 155 miliar. Meksiko juga menyatakan akan melakukan tindak balasan. 

Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto menilai prospek ekonomi dan pasar ke depan akan penuh dengan ketidakpastian. 

Baca Juga :  Rupiah Menguat Signifikan: Peluang dan Tantangan Data Tenaga Kerja AS

Beberapa risiko terbesar, jika perang dagang mengalami eskalasi atau negara mitra dagang AS melakukan tindakan balasan adalah pelemahan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan inflasi. 

“Serta akan terus terjadinya kecenderungan flight to safety ke aset-aset yang dianggap aman seperti dolar dan emas,” jelas Rully, Senin (3/2). 

Menurutnya, hal ini berpotensi menjadi tekanan pada perdagangan di pasar saham. Tekanan terhadap rupiah juga berpotensi meningkat dan Bank Indonesia (BI) akan terus melakukan kebijakan stabilitas. 

Baca Juga :  Batas Trading Halt BEI Berubah: Investor Wajib Tahu Detailnya!

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan Senin (3/2) dengan melemah 0,30% level 7.087,75. Koreksi IHSG sejalan dengan melemahnya sejumlah bursa di kawasan Asia.

Pukul 09:10 WIB, Hang Seng melemah 1,80% atau turun 364,11 poin. Pelemahan juga terjadi pada indeks bursa di Jepang, Nikkei 225 yang melemah 2,25%.

Sementara rupiah spot juga dibuka melemah pada perdagangan Senin (3/2) pagi. Pukul 09.09 WIB, rupiah spot ada di level Rp 16.440 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,83% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 16.305 per dolar AS.

Berita Terkait

Investasi Bodong Merajalela, OJK: Kerugian Masyarakat Tembus Rp 142 Triliun!
Nuklir Iran di Ambang Serangan Israel, Dunia Tegang!
Fantastis! Pemain Bola Terkaya Lampaui Beckham, Kekayaannya Bikin Melongo!
Emas Antam Anjlok, Harga Hari Ini Turun Rp 18 Ribu!
Emas Antam Hari Ini Meroket, Harga Terbaru Rp1.950.000 per Gram!
CTRA RUPST: Dividen, Komisaris Baru, dan Strategi Ciputra?
Diboikot, A Business Proposal Justru Rajai Netflix Indonesia!
JSMR: Penyesuaian Tarif Tol, Peluang Beli Saham Jasa Marga?

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 11:27 WIB

Investasi Bodong Merajalela, OJK: Kerugian Masyarakat Tembus Rp 142 Triliun!

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:27 WIB

Nuklir Iran di Ambang Serangan Israel, Dunia Tegang!

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:07 WIB

Fantastis! Pemain Bola Terkaya Lampaui Beckham, Kekayaannya Bikin Melongo!

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:47 WIB

Emas Antam Anjlok, Harga Hari Ini Turun Rp 18 Ribu!

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:27 WIB

Emas Antam Hari Ini Meroket, Harga Terbaru Rp1.950.000 per Gram!

Berita Terbaru

Family And Relationships

Dicky Difie dan Istri: Ibunda Sumber Kekuatan Raih Momongan

Selasa, 17 Jun 2025 - 12:37 WIB

War And Conflicts

Israel-Iran Memanas, Top 3 Dunia: Eskalasi Konflik Mengkhawatirkan!

Selasa, 17 Jun 2025 - 12:22 WIB

Uncategorized

Sengketa Pulau Aceh, Intip Harta Kekayaan Bobby Nasution?

Selasa, 17 Jun 2025 - 11:32 WIB

Uncategorized

Netanyahu Pasang Badan, Israel Berambisi Gulingkan Rezim Iran?

Selasa, 17 Jun 2025 - 11:22 WIB