UNVR Kembali Jadi Primadona Dividen di Indeks IDXHIDIV20

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 26 April 2025 - 17:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menunjukkan tekad yang kuat untuk memulihkan performanya dengan mengambil serangkaian inisiatif strategis. Upaya ini mencakup diversifikasi lini bisnis, peningkatan efisiensi dalam operasional perusahaan, serta penyegaran kepemimpinan yang disesuaikan untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.

Pada sesi perdagangan hari Jumat (26/4), harga saham UNVR mengalami kenaikan signifikan sebesar 17,06%, mencapai level Rp 1.750 per saham.

Sebagai dampak positif dari strategi yang dijalankan, saham perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumsi ini kembali terpilih masuk ke dalam jajaran indeks IDX High Dividend 20 (IDXHIDIV20). Hal ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu emiten yang secara konsisten memberikan dividen kepada para pemegang saham selama lebih dari tiga dekade terakhir.

Unilever Indonesia (UNVR) Menegaskan Signifikansi Aspek Keberlanjutan dalam Bisnis

IDXHIDIV20 adalah sebuah indeks yang merepresentasikan kinerja harga dari 20 saham yang memiliki catatan pembagian dividen tunai yang stabil selama tiga tahun terakhir, serta menawarkan tingkat imbal hasil dividen (dividend yield) yang menarik.

Berdasarkan pengumuman pembaruan yang berlaku mulai tanggal 5 Februari 2025 hingga 3 Februari 2026, Unilever Indonesia kembali terdaftar sebagai salah satu komponen indeks tersebut.

Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, menyampaikan bahwa pembagian dividen yang tinggi adalah indikasi komitmen perusahaan terhadap para pemegang saham.

Baca Juga :  Pasar Asia Bersiap Sambut Keputusan Suku Bunga dan Harga Rumah China Hari Ini (19/2)

UNVR Chart by TradingView

“Unilever dikenal luas sebagai perusahaan yang memiliki rekam jejak yang konsisten dan setia dalam memberikan keuntungan kepada para investornya,” ujar Nafan dalam pernyataan tertulisnya pada hari Kamis (24/4).

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2024, Unilever Indonesia mencatatkan laba per saham (EPS) sebesar Rp 88,30. Sebagian dari laba ini telah didistribusikan sebagai dividen interim, sementara sisanya berpotensi untuk dibagikan sebagai dividen final dengan nilai mencapai Rp 47,30 per saham.

Dengan harga saham UNVR pada penutupan perdagangan tanggal 15 April 2025 sebesar Rp1.340, estimasi *yield* dividen final adalah sekitar 3,40%. Total *yield* dividen untuk tahun buku 2024 diproyeksikan mencapai 6,59%, yang merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.

Pergerakan Harga Unilever Indonesia (UNVR) dalam Tren Positif Sejak Awal Maret, Apa Pemicunya?

Rebound kinerja Unilever Indonesia didorong oleh penataan ulang portofolio produk, peningkatan efisiensi dalam operasional, serta perluasan jangkauan distribusi pasar. Langkah-langkah ini secara signifikan meningkatkan daya tarik saham UNVR, terutama di mata investor yang berorientasi jangka panjang.

“Untuk prospek jangka panjang, UNVR memiliki fondasi bisnis yang kokoh,” imbuh Nafan.

Sejak pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia, Unilever Indonesia memiliki catatan yang mengesankan dalam hal konsistensi pembagian dividen. Selama 33 tahun berturut-turut sejak tahun 1992, perusahaan ini tidak pernah absen dalam memberikan dividen kepada para pemegang sahamnya.

Baca Juga :  Usai Kemarin Anjlok, IHSG Hari Ini Diperkirakan Balik Menguat

Prospek kinerja yang kian membaik serta kembalinya UNVR ke dalam indeks berbasis dividen menjadikan saham ini sebagai salah satu opsi investasi defensif yang menjanjikan imbal hasil yang kompetitif, terutama di tengah volatilitas pasar global yang ada.

Dalam periode satu bulan terakhir, saham UNVR telah mencatatkan penguatan lebih dari 10%, yang mencerminkan sentimen positif dari para pelaku pasar terhadap pemulihan fundamental perusahaan.

Harga Saham Unilever Indonesia (UNVR) Terus Menurun, Bagaimana Tanggapan Manajemen?

Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, menjelaskan bahwa proses seleksi saham untuk dimasukkan ke dalam indeks IDXHIDIV20 mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk catatan pembagian dividen selama tiga tahun terakhir, besaran *dividend yield*, nilai transaksi, serta kapitalisasi pasar *free float*.

“Masing-masing faktor ini memiliki bobot yang berbeda, sehingga memungkinkan adanya saham dengan *dividend yield* yang relatif kecil namun tetap memenuhi syarat seleksi karena faktor-faktor lainnya memiliki nilai yang kuat,” pungkas Jeffrey.

Berita Terkait

Rekor Baru! Aliran Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Naik Drastis
Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away
Analisis Teknikal Saham BMRI, AKRA, dan GOTO: Rekomendasi untuk Trading Jumat
Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya
Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025
Sah! Bank DKI Disetujui IPO di Bursa Efek Indonesia
Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Kredit Bank ke Sritex: Apa Dampaknya?
Ahmad Luthfi Luncurkan Kebijakan: Tarif Bus Buruh Cuma Seribu Rupiah!

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:19 WIB

Rekor Baru! Aliran Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Naik Drastis

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:23 WIB

Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away

Kamis, 1 Mei 2025 - 20:51 WIB

Analisis Teknikal Saham BMRI, AKRA, dan GOTO: Rekomendasi untuk Trading Jumat

Kamis, 1 Mei 2025 - 19:51 WIB

Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya

Kamis, 1 Mei 2025 - 18:23 WIB

Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025

Berita Terbaru

Education And Learning

Ujian UTBK SNBT 2025 Diduga Banyak Kecurangan: Sistem Pendidikan Butuh Perbaikan

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:15 WIB

technology

WhatsApp Perluas Fitur: Panggilan Suara & Video Kini di Web

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:04 WIB

Public Safety And Emergencies

Polda Metro Jaya Ungkap Anarko Dalang Kericuhan May Day, 13 Ditangkap!

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:51 WIB