Terungkap: Alasan Prabowo Subianto Utus Jokowi Melayat Paus Fransiskus

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 25 April 2025 - 19:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, memberikan penjelasan mengenai alasan Presiden Prabowo Subianto menunjuk mantan Presiden RI ke-7, Joko Widodo, sebagai utusan ke upacara pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.

Pilihan editor: Bagaimana Sertifikat Halal Terbit untuk Jajanan Anak Mengandung Babi

Muzani menjelaskan bahwa Paus Fransiskus pernah menjadi tamu kehormatan Joko Widodo saat lawatannya ke Indonesia pada awal September 2024. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari perjalanan apostolik Paus. Muzani menambahkan, saat kunjungan itu, Jokowi masih menjabat sebagai presiden dan secara langsung menyambut serta bertemu dengan Paus.

“Oleh karena itu, Bapak Prabowo menilai bahwa levelnya adalah level kepala negara pada waktu itu. Itulah sebabnya Bapak Jokowi diminta untuk menghadiri dan mewakili pemerintah, rakyat, dan bangsa Indonesia di Vatikan,” ujar Muzani di Kompleks MPR/DPR/DPD, Jumat, 25 April 2025.

Ketua MPR tersebut menekankan bahwa Jokowi tidak pergi ke Vatikan seorang diri. Ia didampingi oleh perwakilan negara lainnya. Selain Jokowi, Prabowo juga menunjuk Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai; Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono; dan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan.

Baca Juga :  Negara yang Gratiskan Gas dan Listrik untuk Rakyatnya Selama 25 Tahun

Ketika ditanya mengapa Menteri Agama, Nasaruddin Umar, tidak ditugaskan ke Vatikan, Muzani hanya menyatakan bahwa Paus Fransiskus adalah tamu kehormatan Jokowi saat berkunjung ke Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, Paus juga sempat berinteraksi dengan Nasaruddin Umar.

Saat itu, Nasaruddin menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal yang menyambut kedatangan Paus Fransiskus. Keduanya menandatangani dokumen penting berjudul ‘Deklarasi Bersama Istiqlal 2024: Meneguhkan Kerukunan Umat Beragama untuk Kemanusiaan.’

Di sisi lain, Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Virdika Rizky Utama, sebelumnya menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah mengirimkan sinyal politik yang kurang tepat dengan menunjuk Jokowi untuk menghadiri pemakaman pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut. Ia mengingatkan bahwa Jokowi pernah masuk dalam nominasi tokoh terkorupsi tahun 2024 oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Menurut Virdika, rekam jejak Jokowi tersebut telah tercatat dalam ingatan politik internasional. Meskipun hanya masuk nominasi, reputasi Jokowi telah dikaitkan dengan isu korupsi.

Baca Juga :  Perjalanan Wacana Penghapusan BBM Subsidi, Premium Dicoret hingga Usulan Luhut pada 2027

“Mengutus Jokowi sama saja dengan mengirimkan pesan yang blunder. Indonesia mengirimkan sosok yang dicurigai oleh publik global, ke sebuah acara yang dijaga ketat secara moral. Ini bukan hanya masalah hukum, tapi soal pesan politik yang disampaikan,” ungkap Virdika saat dihubungi pada Kamis, 24 April 2025.

Paus Fransiskus menghembuskan napas terakhir pada usia 88 tahun, Senin, 21 April 2025, di Casa Santa Marta. Sebelum meninggal dunia, Paus sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada Jumat, 14 Februari 2025. Ia menderita bronkitis yang kemudian berkembang menjadi pneumonia ganda.

Paus pernah mengalami radang selaput dada saat masih muda dan sebagian paru-parunya telah diangkat. Dokter sebelumnya menyarankan agar Fransiskus beristirahat selama dua bulan di kediamannya, Casa Santa Marta, untuk proses pemulihan.

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Respons Kemenhan soal Forum Purnawirawan TNI Usul Ganti Gibran sebagai Wapres

Berita Terkait

Prabowo ke Singapura-Rusia, Dasco & Gibran Lepas di Bandara!
Prabowo Bertemu PM Singapura, Bahas Kerja Sama Strategis Apa?
Ilmuwan Nuklir Iran Kembali Dibunuh Israel, Sembilan Nyawa Melayang
Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut, Pemerintah Pusat Turun Tangan! Prabowo Tahu?
Fadli Zon Sebut Pemerkosaan Massal Rumor, Aliansi Perempuan Geram!
Polemik Pulau Aceh-Sumut, DPR Minta Solusi Sensitif Segera!
Sengketa Pulau Aceh-Sumut, Menkumham: Itu Urusan Kemendagri!
PKS Geram, Desak Mendagri Batalkan Perubahan Status 4 Pulau Aceh

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 01:37 WIB

Prabowo ke Singapura-Rusia, Dasco & Gibran Lepas di Bandara!

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:02 WIB

Prabowo Bertemu PM Singapura, Bahas Kerja Sama Strategis Apa?

Sabtu, 14 Juni 2025 - 22:22 WIB

Ilmuwan Nuklir Iran Kembali Dibunuh Israel, Sembilan Nyawa Melayang

Sabtu, 14 Juni 2025 - 21:37 WIB

Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut, Pemerintah Pusat Turun Tangan! Prabowo Tahu?

Sabtu, 14 Juni 2025 - 21:27 WIB

Fadli Zon Sebut Pemerkosaan Massal Rumor, Aliansi Perempuan Geram!

Berita Terbaru

entertainment

Warkop DKI Kartun Rilis Trailer Baru, Nostalgia Dono Kasino Indro!

Senin, 16 Jun 2025 - 03:27 WIB

technology

Smartwatch Canggih, Peringatan Gempa Bumi di Pergelangan Tangan!

Senin, 16 Jun 2025 - 02:17 WIB

Uncategorized

Taman Balekambang, Me Time Asyik di Tengah Kota Solo

Senin, 16 Jun 2025 - 01:57 WIB

politics

Prabowo ke Singapura-Rusia, Dasco & Gibran Lepas di Bandara!

Senin, 16 Jun 2025 - 01:37 WIB