Bursa Asia Bergairah: Saham Taipei dan Manila Melesat, Rupiah Perkasa!

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 25 April 2025 - 14:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Pasar modal Asia menunjukkan performa yang solid dalam perdagangan hari Jumat (25/4), dengan indeks di Taiwan dan Filipina memimpin penguatan.

Sentimen positif yang mendongkrak performa bursa saham di kawasan ini didorong oleh berkurangnya kekhawatiran investor terhadap penerapan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS), serta penguatan signifikan saham-saham teknologi di bursa Wall Street.</

Indeks saham di Taipei mencatat kenaikan sebesar 2,2%, terutama didorong oleh lonjakan sebesar 2,8% pada saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC). Perusahaan raksasa produsen chip ini menjadi salah satu pihak yang paling diuntungkan dari tren perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI).

Bursa Saham Asia Pasifik Dibuka Menguat Didukung Sentimen Positif dari Wall Street

Suasana pasar global juga terangkat setelah Alphabet, perusahaan induk Google, melaporkan kinerja keuangan yang kuat. Hal ini diikuti oleh hasil positif dari ServiceNow, sebuah perusahaan perangkat lunak yang berfokus pada solusi berbasis AI.

Indeks saham unggulan Filipina juga mengalami kenaikan sebesar 2,2% dan berhasil mencapai level tertinggi sejak tanggal 21 Maret.

Baca Juga :  Harga Emas Anjlok Akibat Optimisme Perang Dagang Mereda

Kenaikan ini terjadi sehari setelah JPMorgan Chase & Co. meningkatkan peringkat saham Filipina menjadi “overweight”, dan menyebut Filipina sebagai “pemenang relatif” di tengah ketidakpastian global yang dipicu oleh kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump.

Menurut analisis dari JPMorgan, karakteristik ekonomi Filipina yang cenderung berorientasi pada permintaan domestik membuatnya lebih tangguh dalam menghadapi potensi perlambatan ekonomi global, sehingga mendukung prospek laba perusahaan-perusahaan di negara tersebut.

Wall Street Ditutup Menguat Didukung Saham Teknologi dan Meredanya Ketegangan Tarif

Sementara itu, pergerakan saham di Singapura cenderung mendatar setelah mengalami kenaikan sebesar 7,4% dalam delapan sesi perdagangan sebelumnya. Indeks saham di Korea Selatan dan Thailand masing-masing mengalami kenaikan sekitar 1,1%.

Dari sisi aktivitas perdagangan, beberapa negara di Asia mengirimkan delegasi ke Washington dengan tujuan mencari solusi atas rencana kenaikan tarif oleh AS, yang saat ini ditangguhkan selama periode 90 hari.

Delegasi dari Korea Selatan menyatakan bahwa negaranya telah mencapai kesepakatan dengan AS untuk merancang paket perdagangan yang bertujuan untuk menghapuskan tarif-tarif baru tersebut.

Baca Juga :  Populer: Nasib Sritex-Yamaha Music, Tutup Pabrik-PHK Karyawan

Di pasar mata uang, pergerakan nilai tukar mata uang Asia cenderung beragam. Dolar AS mengalami penguatan seiring dengan kehati-hatian pasar terhadap sinyal yang masih belum jelas dari pemerintahan Trump terkait kebijakan perdagangan dan arah kebijakan yang akan diambil oleh The Fed.

Namun, nilai tukar rupiah justru menguat sebesar 0,3% terhadap dolar AS setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada awal pekan ini, dengan tujuan menstabilkan nilai tukar rupiah.

IHSG Naik 0,77% ke 6.644, Saham UNVR Top Gainers di LQ45 Siang Ini, Jumat (25/4)

“Rupiah mungkin sedang menyesuaikan posisinya setelah sebelumnya tertinggal dalam beberapa waktu terakhir,” kata Radhika Rao, seorang ekonom senior dari DBS.

Di sisi lain, peso Filipina dan dolar Taiwan masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,2% dan 0,1%, sementara ringgit Malaysia dan baht Thailand mengalami sedikit pelemahan.

Berita Terkait

McKinsey Ungkap Mismatch, Jadi Pemicu PHK di Indonesia?
IHSG Berpotensi Turun? Ini Rekomendasi Saham INCO, MAPI, MIDI, ESSA Hari Ini!
Harga iPhone 16 Pro Naik? Cek Harga iPhone Lama Mei 2025!
Inilah Daftar Saham LQ45 Terbaru Periode Mei-Juli 2025: Rekomendasi Saham Blue Chip Pilihan!
Wall Street Menguat: Saham Microsoft dan Meta Jadi Penyelamat?
Kemenkeu Bebaskan Anggaran Rp86,6 Triliun untuk 99 Kementerian/Lembaga
Kemenkeu Raih Rp 12 Triliun Lewat Lelang Sukuk Negara Terbaru
Indonesia Targetkan 5,3 Juta Pekerja di Sektor Ekonomi Hijau

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:51 WIB

McKinsey Ungkap Mismatch, Jadi Pemicu PHK di Indonesia?

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:31 WIB

IHSG Berpotensi Turun? Ini Rekomendasi Saham INCO, MAPI, MIDI, ESSA Hari Ini!

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:15 WIB

Inilah Daftar Saham LQ45 Terbaru Periode Mei-Juli 2025: Rekomendasi Saham Blue Chip Pilihan!

Jumat, 2 Mei 2025 - 05:43 WIB

Wall Street Menguat: Saham Microsoft dan Meta Jadi Penyelamat?

Jumat, 2 Mei 2025 - 03:55 WIB

Kemenkeu Bebaskan Anggaran Rp86,6 Triliun untuk 99 Kementerian/Lembaga

Berita Terbaru

weather

BMKG Imbau Waspada Hujan Lebat di Empat Daerah 2-5 Mei

Jumat, 2 Mei 2025 - 07:07 WIB

Family And Relationships

Lisa Mariana Akui Karma, Minta Maaf ke Atalia Ridwan Kamil

Jumat, 2 Mei 2025 - 07:04 WIB

finance

McKinsey Ungkap Mismatch, Jadi Pemicu PHK di Indonesia?

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:51 WIB