Mengenai usulan Kota Solo untuk menjadi Daerah Istimewa Surakarta, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan akan menelitinya secara cermat.
“Namun, kita perlu bertindak bijaksana dan bertahap. Usulan ini akan kami teliti, dan kami akan mencari solusi terbaik,” jelas Prasetyo kepada wartawan pada Jumat (25/4).
Prasetyo menambahkan bahwa banyak pertimbangan yang harus dikaji dalam pengambilan keputusan ini. Beliau juga mengingatkan akan adanya konsekuensi yang perlu dipertimbangkan dalam hal pemekaran daerah.
“Contohnya, jika terjadi pemekaran daerah otonomi baru (DOB), maka perangkat dan kelengkapan pemerintahan baru juga perlu disiapkan,” imbuhnya.
Meskipun demikian, Prasetyo menyatakan belum menerima surat resmi terkait pengajuan tersebut ke Sekretariat Negara. Menurutnya, usulan-usulan semacam ini biasanya diajukan ke Kementerian Dalam Negeri.
“Banyak usulan serupa, bukan hanya baru-baru ini saja. Berbagai usulan pemekaran wilayah, baik provinsi, kabupaten, kota, maupun usulan perubahan status daerah menjadi daerah istimewa, sering kami terima,” tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri mengungkapkan bahwa terdapat enam daerah yang mengajukan diri sebagai daerah khusus. Hal ini disampaikan oleh Dirjen Otonomi Daerah, Akmal Malik, dalam rapat bersama Komisi II DPR RI pada Kamis (24/4).
Wakil Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, menyebutkan Kota Solo sebagai salah satu daerah yang mengajukan pemekaran.
“Seperti daerah asal saya, Solo, yang meminta pemekaran dari Jawa Tengah dan menginginkan status Daerah Istimewa Surakarta,” ujar Aria Bima di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (24/4).
Politisi PDIP tersebut mengakui nilai historis Solo, khususnya kekayaan budayanya yang diwarisi dari Keraton Kasunanan Surakarta. Namun, ia meragukan relevansi usulan tersebut saat ini.
“Memang ada keinginan (menjadi daerah istimewa), tetapi saya mempertanyakan relevansinya saat ini. Solo sudah menjadi kota perdagangan, kota pendidikan, dan kota industri. Tidak ada lagi yang perlu diistimewakan,” tegasnya.