Volvo PHK 800 Pekerja AS: Dampak Tarif Trump Memukul Industri Otomotif

- Penulis

Sabtu, 19 April 2025 - 12:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Pada Jumat, 18 April 2025, Volvo Group mengumumkan rencana pengurangan tenaga kerja hingga 800 karyawan di tiga pabriknya di Amerika Serikat. Keputusan ini merupakan respons terhadap fluktuasi pasar dan penurunan permintaan yang dipicu kebijakan tarif yang diberlakukan Presiden Donald Trump.

Kebijakan tarif yang diterapkan sejak awal April 2025 telah menimbulkan guncangan signifikan di industri otomotif global, termasuk Volvo Group, perusahaan asal Swedia yang tergabung dalam AB Volvo. Pemangkasan karyawan ini menjadi konsekuensi nyata dari lonjakan biaya produksi akibat tarif impor, khususnya untuk komponen kendaraan.

1. Dampak tarif terhadap operasional Volvo

Tarif yang diimplementasikan oleh Trump, termasuk tarif 25 persen untuk baja dan aluminium serta tarif tambahan pada suku cadang otomotif, telah meningkatkan beban biaya produksi di sektor otomotif. Volvo Group, yang beroperasi di fasilitas Macungie, Pennsylvania; Dublin, Virginia; dan Hagerstown, Maryland, menghadapi tekanan finansial yang signifikan akibat kenaikan biaya ini.

Baca Juga :  Diisukan Merger dengan Grab, Saham GOTO Bisa Menuju Rp110?

“Pesanan truk tugas berat terus mengalami dampak negatif karena ketidakpastian pasar terkait tarif pengangkutan, permintaan, dan potensi perubahan regulasi,” ungkap juru bicara Volvo Group North America dalam pernyataan resmi, seperti dikutip CNBC.

Pengurangan jumlah karyawan sebanyak 550 hingga 800 orang ini direncanakan akan selesai dalam tiga bulan mendatang.

Tarif Trump Hantui Sektor Otomotif, Emiten MPMX Siapkan Strategi Ini

Tarif Trump Hantui Sektor Otomotif, Emiten MPMX Siapkan Strategi Ini

2. Respon industri otomotif terhadap kebijakan tarif

Industri otomotif global sedang menghadapi tantangan berat akibat gangguan rantai pasok yang disebabkan oleh tarif Trump. Mengutip NBC News, analis dari Boston Consulting Group memperkirakan tarif ini dapat menambah beban biaya industri otomotif hingga 160 miliar dolar AS (Rp2,7 kuadriliun) per tahun, yang berdampak langsung pada harga kendaraan baru dan bekas.

Volvo bukanlah satu-satunya yang terdampak. Produsen seperti Toyota mulai mempertimbangkan relokasi produksi ke AS untuk mengurangi dampak tarif, sementara merek lain seperti Jaguar Land Rover bahkan menghentikan penjualan di AS. Hal ini menunjukkan upaya industri untuk bertahan di tengah ketidakpastian perdagangan global.

Baca Juga :  OJK Ungkap 3 Pedagang Kripto Asing Beroperasi di Indonesia

3. Tantangan jangka panjang bagi pasar tenaga kerja

Pengurangan jumlah karyawan oleh Volvo semakin mempertegas kekhawatiran akan dampak tarif terhadap pasar tenaga kerja AS. Meskipun Trump mengklaim tarif akan menghidupkan kembali manufaktur AS, laporan dari Goldman Sachs menunjukkan bahwa tarif yang bersifat luas justru dapat mengurangi lapangan pekerjaan.

“Dampak langsungnya adalah pembatalan pesanan dan risiko penurunan belanja konsumen,” ujar seorang analis dari CNBC Supply Chain Survey.

Ketidakpastian ini berpotensi memperparah kondisi ekonomi, khususnya bagi pekerja di sektor manufaktur, seperti yang dialami karyawan Volvo.

Kena Tarif Trump, Produsen Tas Branded dari China Banting Harga

Kena Tarif Trump, Produsen Tas Branded dari China Banting Harga

Berita Terkait

WIFI Terbitkan Obligasi, Ini Rencana Lengkap Anak Usaha Solusi Sinergi
Repo SPPA BEI Sentuh Rp 100 Triliun, Investor Makin Aktif?
SMAR Bagi Dividen Lagi, Sinar Mas Tebar Rp86 Miliar!
Wall Street Berdarah, The Fed & Iran Bikin Saham AS Terjungkal!
Harga Minyak Dunia Meroket, Brent Sentuh US$75, WTI Ikut Naik!
Emas Menguat, Saatnya Beli Saham Produsen Emas Ini?
Rupiah Tertekan, BI Tahan Suku Bunga? Ini Prediksi Terbarunya!
CDS Indonesia Melonjak: Sentimen Global Ancam Investasi?

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 06:27 WIB

WIFI Terbitkan Obligasi, Ini Rencana Lengkap Anak Usaha Solusi Sinergi

Rabu, 18 Juni 2025 - 04:57 WIB

Repo SPPA BEI Sentuh Rp 100 Triliun, Investor Makin Aktif?

Rabu, 18 Juni 2025 - 03:42 WIB

SMAR Bagi Dividen Lagi, Sinar Mas Tebar Rp86 Miliar!

Rabu, 18 Juni 2025 - 02:27 WIB

Wall Street Berdarah, The Fed & Iran Bikin Saham AS Terjungkal!

Rabu, 18 Juni 2025 - 00:57 WIB

Harga Minyak Dunia Meroket, Brent Sentuh US$75, WTI Ikut Naik!

Berita Terbaru