Perang Dagang AS-China: Ancaman Berat Bagi Pabrik Pengiriman Boeing

- Penulis

Jumat, 18 April 2025 - 12:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali meningkat, dengan fokus pada pabrik perakitan Boeing di Zhoushan, Tiongkok pada Jumat (18/4/2025). Empat pesawat Boeing 737 MAX yang telah rampung produksi tertahan, menunggu keputusan terkait tarif impor yang diberlakukan kedua negara.

Perang tarif ini dipicu oleh kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menerapkan tarif hingga 145 persen pada barang impor dari Tiongkok, dibalas Tiongkok dengan tarif 125 persen untuk produk AS. Situasi ini menempatkan Boeing, salah satu eksportir terbesar AS, di tengah konflik yang mengancam operasinya di pasar penerbangan terbesar dunia.

Tiongkok Membatalkan Semua Pembelian Pesawat Boeing Akibat Perang Dagang 

Tiongkok Membatalkan Semua Pembelian Pesawat Boeing Akibat Perang Dagang 

1. Tarif Menghambat Pengiriman Pesawat

Data pelacakan menunjukkan empat pesawat Boeing 737 MAX berada di pusat penyelesaian dan pengiriman di Zhoushan, tempat Boeing memasang interior sebelum diserahkan kepada pelanggan Tiongkok. Namun, tarif yang diberlakukan menghentikan pengiriman, bahkan tiga pesawat berpotensi dikembalikan ke AS, menurut laporan The Air Current.

Baca Juga :  Begini Dampak Bagi Pemegang Saham Bila Sritex Kena Delisting

“Saat ini, belum ada konfirmasi resmi mengenai larangan pengiriman, tetapi tarif yang berlaku sudah cukup untuk menghambat impor,” ungkap seorang sumber industri penerbangan kepada Reuters.

Ketidakpastian ini menambah tekanan pada Boeing, yang telah menghadapi tantangan seperti krisis keselamatan 737 MAX dan dampak pandemi COVID-19.

2. Boeing di Tengah Persaingan Pasar

Berbeda dengan Airbus, Boeing tidak merakit pesawat secara penuh di Tiongkok, namun memiliki fasilitas penyelesaian di Zhoushan untuk memperkuat posisinya di pasar penerbangan Tiongkok yang berkembang pesat. Namun, perang tarif mengancam rencana ekspansi ini, dengan potensi kerugian besar jika pengiriman terus terhambat.

“Kami sedang mengevaluasi dampak tarif ini, tetapi fokus kami tetap pada pemenuhan kebutuhan pelanggan,” jelas juru bicara Boeing dalam pernyataan resmi.

Meskipun demikian, analis memperkirakan situasi ini dapat menguntungkan Airbus di Tiongkok jika Boeing gagal mengatasi hambatan ini dengan cepat.

Baca Juga :  Prabowo: Belanda Curi Rp 502.000 Triliun Kekayaan RI, Hasil Penelitian!

Trump Mengontrak Boeing untuk Membangun Jet Tempur Next Generation AS F-47

Trump Mengontrak Boeing untuk Membangun Jet Tempur Next Generation AS F-47

3. Dampak yang Lebih Luas pada Industri

Perang tarif ini tidak hanya berdampak pada Boeing, tetapi juga pada rantai pasokan global dan maskapai penerbangan. Beberapa maskapai dilaporkan menunda pengiriman pesawat untuk menghindari biaya tarif yang membengkak, yang dapat mengganggu jadwal operasional dan meningkatkan biaya.

“Tarif ini menciptakan ketidakpastian besar bagi industri penerbangan,” kata seorang eksekutif maskapai kepada Bloomberg. Sementara itu, Tiongkok tampaknya siap menghadapi situasi jangka panjang, dengan pertumbuhan PDB kuartal pertama yang melampaui ekspektasi sebesar 5,4 persen, menunjukkan ketahanan ekonomi di tengah konflik perdagangan ini.

Tiongkok Melarang Maskapai Menerima Pesawat Boeing di Tengah Perang Dagang

Tiongkok Melarang Maskapai Menerima Pesawat Boeing di Tengah Perang Dagang

Berita Terkait

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?
Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!
Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!
Rekening Diblokir PPATK? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rekening Dormant!
Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025
BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025
IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I
UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III

Berita Terkait

Minggu, 3 Agustus 2025 - 12:14 WIB

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?

Minggu, 3 Agustus 2025 - 01:16 WIB

Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 19:40 WIB

Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 08:07 WIB

Rekening Diblokir PPATK? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rekening Dormant!

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:10 WIB

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025

Berita Terbaru

sports

SEA V League Putri: Indonesia Terpuruk, Filipina Perkasa!

Senin, 4 Agu 2025 - 04:49 WIB

Uncategorized

149-0: Rekor Dunia Sepak Bola Terpecahkan Akibat Protes Gila!

Minggu, 3 Agu 2025 - 22:16 WIB

health

Tragis! Pria India Tewas di Gym Saat Latihan Keras

Minggu, 3 Agu 2025 - 21:34 WIB